Kookie💜
Kookie jemput aku.
Jungkooookkkk jemput.
Aku udah didepan kampus nih.
Kamu lama banget sih.
Aku mendengus kesal melihat ponselku yang tidak ada tanda-tanda balasan dari pacarku. Jeon Jungkook.
Aku sudah dua tahun pacaran dengan Jungkook. Suka dan duka sudah kami jalanin bersama-sama. Tapi lebih banyak dukanya sih. Habisnya si Jungkook sering buat aku nangis. Tetapi ada saja jurus ampuh yang bisa buat aku senang lagi.
Seperti sekarang aku sedang menunggu Jungkook untuk menjemputku. Tapi yang ditunggu gak muncul-muncul batang hidungnya. Aku sudah menelopannya, memberitahunya lewat chat. Tapi tidak ada satu pun yang dibalasnya.
Sampai akhirnya aku mendengar suara mobil mendekat kearahku. Kuedarkan pandanganku penjuru jalanan. Aku sudah familiar dengan mobil berwarna hitam yang didepan kacanya ada stiker hello kitty. Ya, itu adalah mobil Jungkook. Segera aku mendekat kearah mobil itu dan masuk kedalam.
"Kamu kok lama banget sih jemputnya. Capek tau nunggu. Kalo emang gak bisa jemput ya kabari-lah. Ditelpon gak diangkat. Di line juga gak dibales. Maunya apa sih?" Sergah Chaeyeon kesal.
"Iya maaf." Balas Jungkook singkat. Kemudian mulai melajukan mobilnya.
What?!
Aku kesal setengah hidup. Bagaimana bisa respon pacarku cuma begitu.
"Ngomong maaf gampang banget ya."
"Hmm."
Aku sukses membulatkan matanyku. "Kamu tuh kalo diajak ngomong panjang dikit kenapa sih? Jangan singkat-singkat!" Seruku
Jungkook menghela nafas berat. "Iya Jung Chaeyeon. Maaf ya udah bikin kamu kesal. Mau aku beliin es krim?" Tanya Jungkook lembut.
Sukses membuat diriku menyunggikan senyuman. "Mau-lah. Rezeki gak boleh ditolak." Jungkook pun mengangguk
Setelah itu kami pun mampir ke salah satu minimarket dipinggir jalan. Jungkook membelikan es krim kesukaanku. Dan berhasil membuatku senang. Hanya dengan disogok sebatang es krim aku sudah luluh dihadapan jungkook.
Sebelum melanjutkan perjalanan Jungkook memutuskan untuk menungguku menghabiskan es krim yang dibelinya. Beberapa menit kemudian es krim sudah habis. Dan kami bergegas untuk pulang.
Sesampainya dirumah aku meminta Jungkook untuk mengambil fotoku sebentar sebelum keluar mobil. "Sayang fotoin aku dulu ya." Jungkook mengangguk lalu mengambil ponselku.
Cekrek.
Jungkook mengembalikan ponselku. Lalu kulihat hasil foto Jungkook.
Aku tersenyum. "Makasih sayang."
"Iya sama-sama."
"Yauda aku turun ya. Kalo udah sampek kabarin. Awas kalo kamu gak ngabarin aku." Ancamku pada Jungkook. Karena Jungkook punya kebiasaan yang membuatku kesal. Jarang memberi kabar.
"Iya sayang."
Tak lama aku turun dari mobil Jungkook dan melambaikan tangan pada mobilnya. Perlahan mobil Jungkook mulai menghilang dari hadapanku tertelan jalanan rumahku. Aku pun melangkah memasuki rumahku.
****
Jungkook juga sampai dirumahnya. Dia memasukkan mobil kegarasi rumahnya. Setelah itu melangkah masuk kedalam rumahnya.
Jungkook tinggal sendirian. Kedua orangtuanya saat ini ada diluar negeri. Lebih tepatnya di Seoul, Korea Selatan. Jungkook sudah terbiasa jika keadaan rumahnya tampak sepi dan hening. Ya, karena memang cuma dirinya yang ada disini.
Jungkook masuk kedalam kamarnya hendak membersihkan dirinya. Setelah siap Jungkook membuka lemari pakaiannya dan mengambil salah satunya.
Jungkook keluar kamarnya lalu menuju dapur untuk memasak sesuatu. Dia mengambil beberapa bahan makanan yang ada didalam kulkas. Setelah itu memasaknya.
Masakannya pun akhirnya selesai. Jungkook menyantap makanannya dengan lahap.
"Ah kenyangnya." Gumam Jungkook.
Siap makan malam Jungkook memutuskan untuk tidur. Tapi tiba-tiba ponselnya bergetar. Jungkook segera melihatnya.
"Duh lupa lagi."
Jungkook langsung mengangkat ajakan video call dari Chaeyeon.
Belum saja Jungkook membuka suara dia sudah diserang rentetan omelan Chaeyeon.
"Kamu tuh ya. Aku suruh apa tadi. Kabari kalo udah sampek. Tapi apa? Malah aku yang vc kamu."
Jungkook menyengir. "Iya maaf."
"Maaf lagi maaf lagi. Gak ada kata lain apa?"
"Iya sorry."
"Iihh sama aja."
Jungkook terkekeh melihat wajah cemberut Chaeyeon.
"Malah ketawa kamu."
"Iya iya maaf. Eh..." Jungkook terdiam tidak melanjutkan ucapannya.
"Dasar kamu. Iya aku maafin. Lain kali awas kamu."
"Iyaaa."
"Kamu udah makan?"
"Udah."
"Besok kerja masuk jam berapa?"
"Jam delapan."
"Yauda kamu tidur sana. Besok kesiangan lagi."
"Oke."
"Good night."
"Night."
Setelah itu panggilan tertutup. Jungkook menaruh ponselnya diatas nakas. Menutup sebagian tubuhnya dengan selimut lalu mulai memejamkan mata.
****
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; jeon jungkook
Fanfiction"pacaran sama jungkook, kayak tinggal dikutub selatan, dingin beud."