#1 - Telat

36 4 3
                                    

Dinginnya udara ini ditemani oleh rintikan air hujan yang membasahi bumi. Jam menunjukkan pukul 7 pagi, dan gadis berhodie biru tua ini masih santainya gowes sepeda sambil menikmati rerintikan hujan disaat perjalanan ke sekolah. Resya adalah anak kelas 2 SMA IPA, dan dia ini anak sedikit bar bar, tapi bukan yang nakal amburadul, dia cuma bandel ke arah tomboy. Resya hanya tinggal berdua dengan Ayahanda tercintanya, kenapa? karena Ibunya sudah meninggalkan keluarganya karena lelaki yang lebih kaya dari Ayahnya Resya dan juga Resya tak punya saudara kandung jadi dia anak tunggal.

"Elah thor...lama amat gua kapan dialognya nih?"  ucap Resya marah ke Author :")

Eh...iya mbak Resya monggo dilanjut sendiri, saya mau minum kopi aja sambil nikmati senja daripada dimarahin. Dan gaez silahkan dinikmati setiap cerita ini, dibaca sampai habis yaaa... happy reading ~ :")

Resya POV

Mengayuh sepeda dengan ditemani rerintikan hujan kayak gini emang paling favorit apalagi waktu pagi hari begini berasa salju turun di negara tropis tercinta ini hehehe. Bel sekolah emang berbunyi pukul 7 dan kayaknya gua akan telat 30 menit, tapi gua sih ga buru-buru, karna gua anaknya selooooow dan juga 'buru-buru itu adalah sifatnya setan' ehehe... bener? Ya...itu cuma buat alesan sih,Emang gua sering telat, dan gua anaknya rada bar bar gitu looo ohoho...Tapi untuk hari ini karna ada hujan jadi bisa buat alesan lain nih buat Guru BP paling mematikan mantap jiwah ye kan?.

Oh iya nama gua Resya, akrabnya bisa dipanggil esa atau eca. Sesuai ramalan tadi yang terpikirkan di otak gua, ternyata bener gua dipanggil ke ruang BP karena bulan ini gua sering telat, heem...kayaknya boleh dah gua jadi pengganti si Dolan itu. Yah...pokoknya dengerin dulu khutbah panjang kali lebar dah abis ini dari Guru BP paling mematikan.

"Resya! Ibu sudah bilang kan, kalau rumah kamu jauh, kamu bisa kan berangkat lebih awal dari rumah. Jadi sampai di sekolah bisa tepat waktu." Sentak guru Bp dihadapanku dengan kacamatanya kinclong seperti tanpa kaca.

"Tapi bu, hari ini saya telat karena hujan..." Elakkukepada beliau dengan wajah2 memelas seperti anak kucing abis kecemplung comberan. Nah bener kan gaez kalo nih guru nyeremin amat.

"Sst...sudah jangan menjawab dan jangan cari alasan-alasan untuk mengelak, kayak pelakor aja."

"Loh..bu..." Sahutku tapi terpotong

"Ibu bilang jangan menjawab!" Dengan wajah marahnya guru langganan PMS yang bernama Bu Mita ini memegang kacamatanya. Huu...tatapannya seperti ingin membunuh gua di TKP. Mendengar kata terakhirnya gua ngangguk-ngangguk buat gak jawab lagi.

"Yaudah, supaya masalah cepat selesai, nanti sepulang sekolah bersihkan halaman sekolah ini sampai kinclong, dan jangan sampai kamu sogok Pak Bon buat bantuin kamu, Understand?"

Tiba-tiba ruang BP ini hening, tanpa ada jawaban *krik..krik...krik..*

"Resya...paham?!" Bu Mita kembali melontarkan pertanyaan itu ke gua dengan nada sedikit tinggi, tapi gak gua jawab.

"Resya...ibu kok dikacangin sih? Sakit tau" ucapnya tetap dengan nada tingginya sambil pegang kepala.

*Tok..tok..tok...*

Suara pintu ruangan ini terdengar dari seorang pria sebaya gua sekaligus ketua kelas gua yang bernama Yusuf yang hendak masuk ke ruangan mematikan ini.

"Assalamu'alaikum...Bu Mita, saya mau ngumpulin Buku Laporan Monitoring kelas." Ucapnya dengan senyuman manis yang disukai oleh gadis-gadis. Bisa dibilang dia ini emang sangat populer dikalangan murid-murid karena kegantengannya dan disenangi oleh guru-guru karena kepintarannya. Kata orang bilang, "wah...gak salah ya nama kamu Yusuf...persis banget dah seperti Nabi Yusuf a.s."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 09, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kaulah CahayakuWhere stories live. Discover now