Berhenti Berjuang

51 5 7
                                    

Disudut ruangan disebuah cafe kecil, seorang lelaki duduk sambil mengaduk minumannya. Tatapan kosongnya tertuju pada cangkir yang sedang ia aduk. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Tak lama kemudian ia mengeluarkan ponsel dari saku coat hitamnya. Ia pun berdecak kesal sesaat setelah melihat layar ponselnya. Lalu ia sedikit membanting ponselnya ke atas meja dan kembali mengaduk cangkir minumannya untuk menenangkan rasa kesal tersebut.

Kning-ning..
Bunyi lonceng pada pintu terdengar nyaring memenuhi seisi ruangan cafe. Tak lama teriakan selamat datang dari pramusaji memecah konsentrasi hingga membuat lelaki tersebut berhenti dari aktifitasnya dan dengan cepat ia menoleh kearah pintu masuk.

Seorang gadis yang menggunakan jeans hitam, bomber hitam, topi hitam dengan masker putih menutupi wajahnya berjalan masuk ke dalam cafe. Ia berhenti sejenak untuk melihat sekeliling hingga ia bertemu mata dengan lelaki yang telah menunggunya. Ia pun menghampiri lelaki tersebut.

"Seokmin-ah, maaf aku telat, aku harus menunggu managerku membiarkan aku punya waktu sendiri dahulu.." Ujar gadis itu yang baru saja duduk dihadapan Seokmin, si lelaki pengaduk cangkir kopi.

"Iya, tidak masalah. Aku tahu kau tidak punya banyak waktu untukku." Rajuknya.

"Eeeey, bukan begitu Seok-"

"Jihyo-ssi, tolong jelaskan ini." Ia menyodorkan ponselnya yang sedari tadi berada di atas meja dalam keadaan membuka situs infotaiment terkenal seantero negri gingseng ini, Dispacito.

Jihyo lekas mengambil ponsel Seokmin dan mengeluarkan laman tersebut dari layar ponsel. Dengan cepat ia kembali meletakkannya diatas meja.

"Emhh.. I-itu.. Anu.." Jihyo terbata-bata tidak tau harus berkata apa.

Seokmin hanya bisa menatap Jihyo dengan tatapan sayu. Ia tahu sekarang, bahwa ternyata berita yang dirilis Dispacito benar adanya. Hanya dengan melihat eksprsi Jihyo sekarang, ia tahu betul berita tersebut adalah fakta.

"Seokmin-ah.." Panggil Jihyo dengan tatapan bersalah.

Seokmin mengarahkan tangannya ke cangkir yang ada dihadapannya. Ia masih menatap gadis dihadapannya dengan tatapan kecewa bahkan saat ia mengesap espresso nya.

Pahit.
Rasa espresso pekat yang pahit masuk dan menjalar keseluruh tubuhnya melengkapi kondisinya saat ini.

Jihyo menunduk lemas. Matanya memanas. Ia tidak dapat mengeluarkan satu katapun dihadapan lelaki ini. Lelaki yang ia tahu sudah sejak lama memberikan semua perhatian hanya kepadanya.

Seokmin mengalihkan pandangannya. Ia paling tidak bisa melihat ini, melihat bidadarinya terisak tanpa sapatah katapun. Ia sangat terluka melihat Jihyo yang mulai meneteskan air mata. Namun ia lebih kecewa karena menyadari bahwa dirinya bukanlah orang yang tepat untuk menghapusnya. Jihyo bukan miliknya. Jihyo sudah menjadi milik koleganya.

Jihyo terus terisak. Tanpa sadar maskernya telah basah. Jihyo melepas masker putihnya dan menggunakannya untuk menyeka ingus yang keluar dari hidungnya.

"Maaf, aku sudah memanggil kau kemari hanya untuk membuang air matamu." Ujar Seokmin yang masih tidak bisa menatap wajah Jihyo yang memerah karena masih menangis.

"Tidak, aku yang salah karena sebagai teman, aku tidak mengabarimu tentang hal ini terlebih dahulu. Maafkan aku Seokmin-ah.." Ujar Jihyo yang masih terus menyeka air matanya.

Teman? Aah benar. Iyaa, kita hanya sebatas teman. Lantas apa hak diriku melakukan ini padanya? Apa hak diriku untuk menatapnya kecewa dan berharap mendapat kalimat penyangkalan darinya atas berita itu? Apa? Apa hak diriku?

Seokmin bangkit dari duduknya. Ia meraih ponselnya di meja, dan menukarnya dengan sebuah masker hitam dan sapu tangan untuk Jihyo. "Gunakan ini saat kau pulang. Seka air matamu, jangan menangis lagi dan jangan cemaskan aku...

....

Aku tahu cara untuk berhenti berjuang." Ujarnya yang terasa getir.

Seokmin berjalan keluar cafe tersebut meninggalkan jihyo yang kembali terisak setelah mendengar kalimat terakhir miliknya.

***

Cerita ini sengaja dibuat untuk menggambarkan kecewanya saya saat denger kabar Jihyo dating sama Daniel. Bukan berarti tidak mendukung mereka. Tapi saya ini yang udah terlanjur beralih dari yujuxdk ke jihyoxdk bener-bener kecewaaaa.. Kapal saya karam teman-teman...
Untuk kedepannya semoga jihyoxdaniel bahagia, longlast, dan saya dapet kapal baru buat saya naiki hehehe..

Akhirnya debut maak..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Jihyo X DK] P . A . I . NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang