cast :
choi hyunsuk as hyunsuk hernanda
moon sua as sua haniffabukan rahasia lagi kalo hyunsuk ketemu sama sua pasti ribut. iya, beneran ribut sampai jambak-jambakan.
semua itu berawal dari insiden tabrakan di kantin. waktu itu hyunsuk dan sua masih kelas 11.
sua waktu itu beneran ngantuk, tapi karena perut lapar mengharuskan dirinya ke kantin. dan... beneran nggak sengaja nabrak hyunsuk.
sua yang posisinya bawa mangkuk bakso dan isinya, nabrak hyunsuk. jadinya kemeja putih hyunsuk kena kuah bakso. ya gitu... kuah baksonya udah sua kasih kecap sama cabe kan ya.
hyunsuk kesal bukan main, sampai akhirnya marah-marah ke sua, "lo nggak bisa jalan apa gimana?" tanya hyunsuk.
"duh maaf, gue nggak sengaja," sahut sua.
sua berusaha bersihin kemeja hyunsuk pakai tisu yang dibawanya, tapi tangannya ditepis sama hyunsuk.
"makanya, jalan yang bener!" seru hyunsuk.
sua jadi ikutan emosi, padahal dia udah minta maaf, "gue udah minta maaf loh ya," sahut sua.
"kalo semua bisa diselesaikan dengan kata maaf, nggak perlu ada penjara," ujar hyunsuk.
"ya bilang mau lo apa? gue kan udah minta maaf, terserah lo mau maafin atau nggak." sahut sua.
pokoknya berawal dari situ. mereka kalo ketemu pasti ribut, dan yang berani ngelerai cuma satu, yeri avara.
ribut di kantin pernah, di lapangan basket juga pernah, di parkiran, di depan kelas orang, bahkan di ruang bk pun pernah.
tapi lain hari ini, sua biasanya bakal natap sinis hyunsuk kalo ketemu, tapi kali ini nggak. cewek itu berlalu tanpa repot-repot natap hyunsuk.
hyunsuk sampai heran sendiri, jadi dia merhatiin sua sampai belok ke kelasnya. tumben banget nggak ngajak ribut, pikir hyunsuk.
pas istirahat juga sama. sua ke kantin sama ara, tapi cewek itu nggak heboh kaya biasanya. hyunsuk bisa liat kalo ara berusaha menghibur sua.
"lo nggak makan apa gimana?" hyunsuk kembali sadar karena teguran seunghun yang duduk di sebelahnya.
tapi, bukannya makan soto di depannya, hyunsuk lagi-lagi mikirin sua. nggak tau kenapa, malah kepikiran. nah loh...
sampai pulang sekolah, hyunsuk heran aja ngeliat sua yang berdiri di pinggir jalan. ini mau nyeberang atau nggak sih.
udah gitu kendaraan lagi rame-ramenya, ini anak nggak takut apa berdiri di situ. langsung aja hyunsuk tarik tangannya. sua otomatis kaget.
"lo mau nyeberang atau nggak sih?" tanya hyunsuk.
"bukan urusan lo," sahut sua.
hyunsuk berdecak, "ya urusan gue lah, kalo lo ketabrak, gue sebagai orang yang ngeliat kejadian pastinya jadi saksi, ogah banget ditanya-tanya sama pak polisi ninu ninu," sumpah, hyunsuk bukannya mau ngelawak atau apa, ini refleks.
"alay, pergi sana lo." ujar sua.
hyunsuk nggak beranjak dari tempatnya berdiri, tapi masih nungguin sampai cewek itu nyeberang.
"lo nggak bisa nyeberang?" tanya hyunsuk.
"apa sih, sok tau!" ketus sua.
niat hyunsuk baik kok, jadi dia narik tangan sua. hyunsuk bantuin nyeberang.
"lo galau apa gimana sih? tumben banget nggak heboh?" tanya hyunsuk.
"gue juga manusia loh ya, bisa sedih!" sahut sua.
hyunsuk terkekeh, "aneh aja, biasanya lo pasti ngajak ribut. lah dari tadi pagi diem mulu, di kantin juga gitu," ujar hyunsuk.
"lo merhatiin gue atau gimana?" tanya sua.
"ya iyalah. nggak tau aja ya lo, gue kepikiran dari pagi sampai sekarang." sahut hyunsuk.