18 • Jealous

665 59 0
                                    

Rose mengeluarkan barang belanjaan yang dibelikan oleh pria yang dirindukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose mengeluarkan barang belanjaan yang dibelikan oleh pria yang dirindukannya. Dia menata boneka-boneka itu di depan netranya dengan teliti. Dari yang terkecil sampai yang besar, ia menatanya rapi sebaik mungkin. Setelah beberapa menit yang ditempuh, boneka itu berhasil tertata. Netra coklat itu menatapnya serius.

Pikirannya mulai melayang ke arah mundur. Ia mengingat masa-masa lalu sampai tadi. Tangannya menggeram dan siap untuk menenggelamkan boneka-boneka tataannya. Kalau kalian pikir asal boneka untuk dipajang, itu pernyataan yang salah. Boneka itu justru untuk menjadikannya pelampiasan kekesalannya terhadap kedua insan yang mendominasi otaknya.

Plakk..

Plakk..

Rose mulai mencabik boneka-boneka itu dengan tangan lentiknya. Tangisannya mulai keluar mendominasi wajah porselennya. Beberapa banyak cara untuk merusak boneka-boneka itu. Tapi, pertamanya tujuan dirinya ke toko boneka adalah untuk memberi hadiah pada temannya. Tujuannya seakan musnah, karena pria yang telah menyakiti hatinya membayar semuanya. Ia tak sudi menjadikan semuanya yang berharga.

"Aaahh---"

Gadis itu merancau kesal. Bersama arimata yang berharga itu. Boneka-boneka kian berantakan menampakkan corak yang kotor. Rose mengambil satu boneka beruang yang pertama kali ia ambil saat memilih. Tangan lentik itu mengelus ujung kepala boneka beruang berukuran kecil. Namun, perlahan boneka itu basah mewadai airmata yang keluar dari manik mata gadis itu. Di samping itu, ada seorang pria yang mendengarkan rancauan itu dari balik pintu.

"You are liars."

•••

Taehyung memainkan jari lentiknya pada meja berbahan kayu jati. Suara gumaman rendah berbentuk senandung kecil terdengar merdu. Netra legam itu menatap orang-orang yang datang berbondong-bondong, untuk mencoba menu baru cafe yang ia kunjungi. Di depan tangan itu terdapat secangkir kopi handalannya untuk menenangkan hatinya yang gelisah. Dalam keadaan sendiri, menurutnya cukup tenang dalam kesepian.

"Pelayan .... Aku pesan dessert cake dan topping-nya nutella."

Pria itu memesan makanan. Sambil menunggu pesanan itu datang, retina pria itu menatap keadaan luar dari jendela transparan. Sesekali, senyuman kecil itu terbit dari bibir tipis. Melihat tingkah konyol yang dilakukan orang di luar itu, tak bisa berhenti menahan tawa dan senyumannya.

"Dessert cake and your topping is nutella."

Pria itu hanya tersenyum, setelah pesanannya datang. Dia menyiapkan sebuah paper note di atas mejanya. Tangan lentik itu dibiarkan merajut dalam sebuah kertas putih. Netra teduhnya menatap nyaman. Taehyung menghentikan tangan itu untuk beberapa menit kemudian, setelah dirinya merasakan tepukan bahu di lengannya. Pukk! Pria itu menolehkan kepalanya ke samping.

"Kak Renald," ucapnya sontak.

Renald menempatkan dirinya untuk duduk di depan pria itu. Keduanya sama-sama tersenyum dalam memulai percakapan. Taehyung menerima segala perbincangan yang ada dalam meja kayu. Setelah beberapa menit kemudian, Renald akan menginterogasi pria di depannya itu. Pria itu sangatlah cerdik, dia tak memulai interogasi terlebih dahulu. Dirinya malah bercanda untuk menenangkan keadaan.

Stuck In The Charm [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang