Tiga puluh empat

574 27 4
                                    

Happy Reading

_Author Pov_

"Seyla "panggil seseorang yang berasal dari samping kanan dini. Dini secara otomatis melihat kearah samping nya.

Orang tersebut berjalan mendekati seyla dan daniel. Orang itu adalah suho yang merupakan ayah dari seyla dan daniel dan juga pemilik rumah yang sedang ditempati oleh dini. Secara perlahan namun pasti dini memundurkan kakinya dan mengurungkan niatnya untuk mendekati seyla dan daniel.

Suho berjalan mendekati daniel dan seyla yang sedang duduk di kursi taman rumah mereka.Suho mengambil posisi tepat disebelah kiri seyla.Suho mengusap kepala putrinya dengan lembut dan penuh dengan kasih sayang.Diantara ke empat anaknya suho lebih menyayangi seyla karena seyla merupakan anak perempuan satu-satunya dan anaknya yang paling kecil.

" sayang ada apa ?"tanya suho secara lembut dengan penuh kasih sayang.

Seyla yang sadari tadi dipeluk oleh daniel berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan daniel dan menghadap ke suho.Seyla berusaha unruk menahan air matanya di hadapan suho yang sedari tadi menatap dirinya.

"Sayang kenapa?" tanya suho sekali lagi untuk memperjelas pertanyaannya.

"Ngak ada appa " jawab seyla dengan pelan namun masih bisa didengar jelas oleh suho.

"Sayang jujur sama appa,apa yang sebenarnya terjadi?" tanya suho yang seakan tahu bahwa seyla sedang membohongi suho.

Seyla yang sedari tadi menahan air matanya merasa tidak tahan lagi untuk menahan air matanya.Air mata seyla jatuh secara otomatis dan tidak bisa untuk dihentikan.Suho yang melihat air mata seyla yang jatuh merasa hatinya sakit.Suho langsung memeluk seyla dan mengelus lembut rambut seyla.Suho berusaha untuk menenangkan seyla yang masih saja menangis.

****

Setelah selesai menenangkan seyla suho masuk terlebih dahulu ke dalam rumah baru kemudian disusul oleh daniel dan seyla.Mereka masuk kedalam rumah dan melewati ruang keluarga yang sedang ramai.

Tanpa bicara sepatah katapun seyla langsung naik ke atas tangga dan langsung masuk kedalam kamarnya.Semua orang yang berada di ruang keluarga secara otomatis memperhatikan seyla dan daniel.Namun hanya seyla yang langsung naik ke atas sedangkan daniel bergabung dengan yang lain di ruang keluarga.

"Eomma,niel dan appa sudah bicara dengan seyla dan seyla setuju untuk tidur dikamar niel malam ini"kata daniel setelah duduk didepan irene.

"baik lah,sekarang kamu boleh tidur karna besok kita akan mendaftarkan seyla di universitas yang sama dengan woojin"kata irene dan beranjak pergi dari ruang tamu.

Semua orang mulai pergi meninggalkan ruangan tamu menuju kamar masing-masing untuk tidur.Seyla yang masih berada didalam kamarnya merasa enggan untuk meninggalkan kamarnya.Secara terpaksa seyla pergi meninggalkan kamarnya dan berhenti didepan kamar daniel dan langsung masuk kedalam kamar daniel.

_Daniel Pov_

Gue masuk kedalam kamar gue yang sudah lama ngak gue tempati karena selama beberapa bulan yang lalu gue selalu tidur di rumah sakit menemani seyla.Hari ini teman dari appa gue datang dan mereka juga membawa anak mereka.Bang alex anak dari om ali,bang alex lebih kecil daripada bang jae.Dan sekarang bang alex tidur dikamar gue rasanya udah lama sekali gue ketemu dari bang alex.Terakhir gue ketemu sama bang alex ketika umur gue 6 tahun.

Sekarang gue sama bang alex tidur dikamar gue ditambah sama adek perempuan gue yang juga tidur dikamar gue.Gue dan bang alex udah selesai mengganti baju tidur dan kami sudah tiduran di kasur gue.

"Bang alex ,gimana rasanya kuliah di Indo?"tanya gue ke bang alex yang sibuk dengan hp nya.

"Ya gimana ya niel,kalau dikatain nyaman ngak juga dan kalau ngak nyaman juga nyaman juga jadi itu tergantung dengan kita juga sih niel"kata bang alex yang masih juga sibuk dengan hp nya.

"Trus kalau cewek nya gimana cantik- cantik ngak?"tanya gue melihat bang alex dari samping.

"Kalau dikampus gue yang lama ada sih yang cantik tapi ngak banyak,kalau dikampus gue yang sekarang ini gue ngak tau"kata bang alex yang mematikan hp nya dan merubah posisi ke duduk.

"Oh,trus kalau bang alex dibolehin pindah kesini sama om ali,bang alex mau ngak?"tanya gue sambil melihat bang alex yang sedang duduk.

"Kalau dibolehin gue mau dong"kata bang alex dan sesekali melirik ke hpnya.

"Bang alex masih suka sama sela bang?"tanya daniel yang masih ingin bertanya.

"Kalau masalah suka sih gue masih suka sama semua,walaupun gue udah berusaha untuk melupakan semua tapi gue ngak pernah lupa,btw lo kok dari tadi kek ngeintrogasi gue sih?"kata bang alex secara panjang lebar dan di akhiri dengan tertawa.

"Ya ngak apa-apa bang alex,lagian kita udah lama ngak ketemu jadi cerita panjang-panjang ngak apa-apa lah"kata gue dengan senyum kelinci khas gue.

Pembicaraan kami terhenti ketika kami sama-sama kehabisan topik.Secara tiba-tiba pintu kamar gue terbuka dan menampakkan adek gue a.k.a seyla sambil menggendong bantal dan boneka yang dibelikan oleh bang hyun.

Secara otomatis pandangan gue dan bang alex jatuh kepada pintu yang terbuka.Seyla langsung masuk kedalam kamar gue tanpa berkata separah katapun dan langsung duduk didepan gue.

"Kenapa wajahnya kayak gitu dek?tadi katanya udah setuju"kata gue ketika melihat wajah cemberut yang menurut gue itu imut.

"Aaaa bang niel sebenarnya tadi sebenarnya seyla itu ngak mau setuju"kata setia dengan nada imut dan menggemaskan yang langsung memeluk gue dengan erat.

"Dek udah besar tapi kelakuannya masih kayak anak kecil gitu,ngak malu apa sama bang alex?"tanya gue yang melihat wajah bang alex yang sedang tersenyum.

"Ngak papa,bang alexnya aja ngak marah ya kan bang alex?"tanya seyla yang melihat wajah bang alex.

Bang alex cuma tersenyum menanggapi ocehan dari seyla yang entah kapan akan berhenti.

"Tapi benar kan bang niel?"tanya seyla seakan memastikan.

"Apaan yang benar sih dek?,,tapi iya in aja deh karna lo adek satu-satunya"kata gue karna tidak ingin adu mulut dengan seyla.

"Lalu bang ujin ngak bang niel anggap?"tanya seyla lagi.

"Ngak,dia itu terbuat dari air limbah,ditambah tanah hitam dan dibaca sedikit mantra dan jadilah woojin"kata gue mencoba untuk bercanda.

"Hahahaha ngakak,kalau bang ujin dengar pasti dia marah besar"kata seyla dengan tertawa lepas.

"Woi,,,,,,,








TBC






part 34 guys
jangan lupa vote and coment
Jangam lupa follow akun instagram author: @Park_seyla
Baca juga cerita author yang lain
Antara aku dan dia
Tq

Abang Wanna One (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang