Hurt

408 40 20
                                    

.

.

Lagi, aku melihatnya.

Kebohongan itu begitu terlihat jelas.

.

A TaeJin Fics

.

---

Siang yang hangat di kota Seoul hari ini membuat semangat namja manis yang menjadi anggota tertua di BTS itu merekahkan senyumnya.

Siang ini, dia akan menemui kekasihnya. Ya kekasihnya Kim Taehyung..

Seokjin POV

Aku berjalan agak cepat ketika aku hampir sampai di studio milik Leader di grup kami tersebut, ya studio milik RM. Sebenarnya aku tidak perlu terlalu repot untuk menemuinya karena nanti kami pun akan bertemu, tapi tujuanku bukan itu.

Tujuanku adalah tentu saja menemui Taehyung atau mungkin fans kami memanggilnya V.

Kenapa aku tidak menunggunya di dorm? Tidak. Aku baru saja pulang dari Gwacheon, jadi aku memutuskan langsung menemuinya setelah menginjakkan kakiku di tanah Seoul kembali.

Sebelum itu aku menelfon Jimin dan menanyakan dimana keberadaan kekasih tampanku itu. Dan Jimin berkata jika Taehyung sedang mengunjungi studio Namjoon bersama Jungkook.

Aku langsung masuk ke studio itu, tidak perlu salam toh tidak akan ada yang menjawab. Aku mendengar suara berisik dari arah kamar mandi, karena aku penasaran aku coba untuk mengintip kesana.

DEG!

Taehyung?

Jungkook?

Itu jelas sekali bahkan meskipun aku memandang mereka dari kejauhan, mereka berciuman.

Ya Tuhan!

Kenapa seperti ini? Orang terkasihku dan orang yang sudah kuanggap sebagai adikku. Mereka teganya melakukan ini dibelakangku.

"Hyung.."

Aku refleks berjengit kaget ketika aku merasakan tepukan dibahuku. Ketika aku menoleh aku mendapati Namjoon yang melihatku bingung. Sembari mengusap air mataku yang entah kapan sudah menetes.

Seokjin POV end.

Namjoon yang bingung pun mengikuti arah pandang yang menjadi alasan hyung cantiknya itu terdiam didepan pintu kamar mandi.

"Mwo?!!"

Namjoon membulatkan mata sipit dan mulutnya ketika menangkap adegan yang tidak pantas didalam kamar mandi studionya.

Sedetik kemudian dia melirik Jin yang sedang menunduk. Ya, Namjoon tidak bodoh untuk tidak peka dengan keadaan hyungnya. Segera ditariknya tangan Jin untuk masuk ke dalam studionya.

Jin yang ditarik hanya bisa pasrah karena memang dia tidak tahu harus berbuat apa. Ingin membentak Taehyung mendadak lidahnya keluh dan tidak bisa digerakkan.

"Menangislah hyung.. Aku disini"

Ucap Namjoon lalu menarik kepala hyungnya pelan agar bersandar pada bahunya.

Setelah bersandar, Jin sudah tidak bisa menahan semua emosinya. Jin menangis keras dan terus terisak dibahu tegap namja berlesung pipi tersebut.

Ceklek..

"Hyung!!/Jinnie!!"

Taehyung dan Jungkook yang baru masuk ruangan dibuat kaget ketika mendapati hyung tertua nya sedang menangis sesenggukan dibahu sang Leader.

Taehyung mengepalkan tangannya emosi, kemudian menarik lengan Jin kasar.

"Kau bahkan tidak memberitahuku jika akan pulang Jin hyung!!" geram Taehyung.

Jin yang ditarik begitu merasa tidak terima dan mencoba melepaskan tangan namjanya yang mencekal erat lengannya.

"Lepas! Aku sedang tidak ingin melihatmu Tae..hiks.." isak Seokjin sambil terus berusaha melepas tangan Taehyung.

Bukan dia tidak kuat/lemah, dia memang lemah jika berhadapan langsung dengan laki-laki didepannya ini yang merangkap sebagai kekasihnya.

"Kenapa? Aku kekasihmu. Seharusnya kau memberitahuku jika akan kemari."

"Kenapa?! Agar aku tidak memergoki kalian berciuman huh?!"

Baik Taehyung maupun Jungkook sama-sama saling membulatkan matanya. Cengkeraman Taehyung di lengan Seokjin perlahan mengendur.

"K-kau.."

"Wae? Kau tidak menyangka aku akan menangkap basah kalian?"

Seokjin segera melepas tangan Taehyung dan berdiri didepan Namjoon sekali.

"Akhiri ini Taehyung-ah, aku memang mencintaimu. Tapi ternyata selama ini aku salah telah memberikan cintaku padamu." Seokjin berucap sambil mengusap kasar air matanya.

"Hy-hyung..aku- a..aku bisa jelaskan-" sang maknae membuka suara.

"Tidak perlu Jungkook-ah.. Hyung sudah lihat semuanya. Tidak ada yang perlu dijelaskan.."

Seokjin melirik Jungkook sekilas lalu menatap Taehyung yang menunduk.

"Terimakasih untuk kejutan ini, seharusnya aku yang memberimu kejutan tapi ternyata kejutanmu lebih spesial Tae.."

Taehyung mengangkat kepalanya, sedetik kemudian dia menjatuhkan lututnya ke bawah.

"Hyung maafkan aku, kumohon.. Aku- aku hanya khilaf, aku-"

Seokjin tidak menghiraukan ucapan Taehyung dan lebih memilih untuk pergi meninggalkan ruang studio Namjoon.

Namjoon yang melihat drama didepannya hanya bisa menghela nafas pelan. Bukan, bukan dia tidak kasihan pada Seokjin, tapi pasti namja manis itu sedang ingin sendiri untuk saat ini.

"Kalian pulanglah, lalu minta maaf ketika waktunya sudah memungkinkan.."

Usir Namjoon halus, bagaimana pun juga ini semua terjadi diluar dugaan. Memang tujuan awal Taehyung dan Jungkook menemuinya tentu saja untuk mengecek lagu yang akan dibuatnya.

Jungkook perlahan berjalan mendekati Taehyung dan menepuk pelan bahu Taehyung.

"Aku menyesal.. Aku menyesal hyung-ah.."

Ucap Taehyung dengan suara seraknya. Jungkook yang mendengar itu mencoba menghalau rasa sakitnya. Bukan karena apa, tapi dia juga menyimpan rasa suka yang cukup lama pada namja yang mendapat gelar The Most Handsome ini.

"Jungkook-ah, tinggalkan aku sendiri. Kau pulanglah duluan."

"N-nee hyung. Namjoon hyung, aku pamit pulang.."

Namjoon hanya mengangguk sekilas lalu kembali menatap Taehyung yang terlihat masih shock.

BTS Dorm

Sesampainya di dorm, Jin langsung masuk ke kamarnya dan kembali menangis dengan kejadian yang tadi sempat terlihat oleh matanya.

"Aku membencimu Kim Taehyung.." desis Seokjin pelan.

Kemudian dia melepas cincin yang pernah dia simpan -hadiah pemberian Taehyung. Lalu diletakkan cincin itu dilaci paling bawah.

"Semuanya berakhir.." ucap namja manis itu sambil menatap kosong depannya.

The End





.

.

.

.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang