Vea pun keluar dari UKS untuk memanggil Axel."Bang" panggil Vea ketika Axel sedang sibuk bermain dengan ponselnya.
"Ehh iya kenapa?" tanya Axel dan Vea binggung harus menjawab apa.
"Em.. mau masuk?" tanya Vea menyuruh Axel masuk.
Namun memang bukan takdir Valerie hari ini.
"Gak usah, titip salam aja sama Valerie ya" ucap Axel lalu pergi meninggalkan Vea.
Vea pun langsung masuk ke dalam UKS, dan sudah ia duga, pasti Valerie dan Elora akan melihatinya ketika ia masuk.
"Axelnya mana?" tanya Valerie dengan cepat.
"Dia titip salam aja" ucapan Vea mampu membuat Valerie terkejut.
"Ihh kok gak masuk sih!" kesal Valerie karena Axel tak berniatan menjenguknya.
"Dih, masih untung di tungguin" Elora memukul pelan kepala Valerie.
"Ya maap, lagian kenapa gak masuk aja sih" Valerie masih kesal karena Axel.
"Gue gak tahu VALERIE" ucap Vea menyebut nama Valerie penuh penekanan.
"Tadi sih gue lihat dia lagi chatting sih, gak tahu sama siapa" sambung Vea lagi.
Pikiran buruk terhadap Axel kini muncul di benak Valerie.
Apa Axel gak suka sama gue?
Apa Axel udah punya pacar?
Atau Axel malas bertemu sama gue?
Atau...
Tidak mungkin
Itulah yang Valerie pikiran sekarang, dan saat situasi sedang diam tiba-tiba Aletta dan Bianca masuk ke dalam UKS.
"Yo wassap!!" teriak Aletta mengagetkan Vea, Valerie dan Elora.
Termasuk Bianca sendiri kaget karena Aletta tiba-tiba berteriak.
Bugg
Valerie melemparkan bantalnya ke arah muka Aletta.
"Aduh, Valerie bangsat!" ucap Aletta kasar sambil merintih kesakitan.
"Lo tuh ya, minta gue sampit!"
"Males gue sa.." belum selesai mengomel ucapannya langsung dipotong oleh Vea.
"Berisik!"
"Lagian lo tuh ya, datang-datang berisik. Udah tahu UKS." umpat Vea ikutan kesal.
"Yee.. daripada canggung diam gini kan"
"Nih buat lo" ucap Aletta melemparkan minuman kepada Valerie.
"Makasi" jawab Valerie lalu kemudian ia meminumnya.
"Btw nih ya, gue ketemu Axel tadi. Lo udah ketemu?" tanya Bianca karena di perjalanan mereka menuju UKS mereka bertemu dengan Axel yang masih sibuk juga dengan ponselnya.
"Tau dah" kesal Valerie dengan wajah cemberutnya.
"Yaa dilema deh Kaka" ledek Aletta sambil tertawa.
"Udah buruan kelapangan" suruh Vea karena mereka harus melanjutkan permainannya.
Mereka pun akhirnya pergi menuju ke lapangan. Sesampainya di lapangan tidak ada siapa-siapa.
"Lah pada kemana?" tanya Elora yang binggung tidak melihat siapa pun disana.
"Mana gue tahu ELORA" jawab Aletta penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOROSIS [Completed]
Teen Fiction#2 Ervan [23-02-19] #1 Ervan [26-06-19] Aletta dan ke-empat temannya sedang dalam masa beranjak dewasanya. Masing - masing dari mereka menyukai abang kelasnya kecuali Elora. Hanya dia seorang lah yang tidak tertarik dengan lawan jenisnya, bahkan ia...