Part 57 - Sick

296 13 0
                                    

Malam telah berganti dengan terbitnya sang surya di ufuk timur, tanda hari telah berganti dan pagi pun menjelang, membangunkan para makhluk dari tidur lelapnya untuk menjalani setiap kegiatan pekerjaan mereka. Lelah, itulah yang Keyzia rasakan ketika membuka matanya di pagi hari. Lelah secara fisik karena kemarin seharian mengurus ibunya yang baru keluar dari rumah sakit, dan juga lelah secara psikis, karena masalah yang terus datang bertubi-tubi, dari masalah pusingnya mengatur waktu untuk belajar, sekolah, dan pekerjaan, belum lagi dengan kedatangan oma yang sudah memberikan kesan kurang respek dengan Keyzia. Walaupun berusaha untuk tidak diambil hati, namun masih ada saja rasa sakit dalam lubuk hatinya dengan setiap tutur kata oma. Lalu mamahnya masuk rumah sakit, yang pasti juga menguras tenaga dan pikiran Keyzia untuk merawat dan juga memikirkan kesehatan mamah tercintanya, belum lagi setelahnya kesialan melanda ketika bertemu dengan Tante Bianca yang bikin ulah di restaurant hingga papahnya yang murka hingga menaparnya, rasa sedih, terluka, dan malu lah yang dapat Keyzia rasakan, sedih dan terluka ketika melihat ayahnya lebih membela wanitanya dibanding anak kandung dan istri pertamanya, rasa malu kepada Melvan akan keluarganya yang tidak harmonis dan penuh masalah. Berat rasanya untuk bangun pagi dan memulai aktifitasnya, tidak ingin beranjak dan terbangun dari tidurnya, itulah yang saat ini Keyzia inginkan. Takut untuk keluar kamar, takut menghadapi setiap masalah dan beban pikirannya, serta malu untuk bertemu dan bertatap muka dengan Melvan.

"God, Keyzia cape.... kenapa masalah ga berenti-berenti datangnya. Kenapa lebih banyak rasa sakit yang Keyzia rasain daripada bahagia? Keyzia malu sama Melvan, seenggaknya keluarga Melvan harmonis, ga berantakan kaya keluarga Keyzia, apalagi omongan tante Bianca pas di restaurant.... Keyzia malu banget direndahin didepan Melvan.... Keyzia pengen pergi dan menghilang dari semuanya..... Seandanya Keyzia punya sayap, Keyzia bisa terbang.... pergi jauh dari semuanya ke tempat yang sunyi sendirian, biar ga ngerasain sakit lagi, mendingan sendiri daripada terus ngerasain sakit kaya gini...." dalam hatinya Keyzia mengungkapkan semua beban dan pikiran kepada Tuhannya, berharap semua masalahnya lenyap, walau akhirnya ia harus kembali sendirian menjalani hidup. Tanpa sadar Keyzia kembali terlelap dalam tidurnya.

Kringgggg.... Kringggg....

Suara alarm di hp Keyzia berdering cukup keras, membuat Keyzia terlonjak dari tidurnya, "Astaga, gua kesiangan..." ucap syok Keyzia dan langsung berlari ke kamar mandi.

*****

"Van, sorry aku telat bangun, sarapan roti pake selai aja ya...." ucap Keyzia ketika keluar dari kamar dan melihat Melvan sedang berjalan menuju meja makan untuk sarapan. "Ya uda, gapapa yaang..." jawab Melvan sambil menatap Keyzia dan mengernyitkan alisnya. "Kamu pucet, sakit ya yaang?" ucap dan tanya Melvan sambil menghampiri Keyzia, kaget melihat muka Keyzia yang tampak pucat dan kurang semangat. "Aku gapapa Van, cuman kecapean aja koq" jawab Keyzia yang mencoba untuk meyakinkan Melvan, walau sebenarnya ia merasakan pusing dikepalanya. "Yaang badan kamu anget gini, udah hari ini kamu ga usah sekolah, nanti aku ijinin aja." ucap Melvan panik setelah ia mengahampiri Keyzia dan menyentuh kening Keyzia dengan punggung tangannya dan rasa panas menjalar terasa dipunggung tangan Melvan, lalu Melvan menyentuh pinggir leher Keyzia dan rasa panas pun terasa ditangannya. "Gapapa Van, aku mau sekolah aja, hari ini ada dua ulangan, males kalau ikut susulan." ucap Keyzia yang bersikeras ingin tetap sekolah. "Tapi kamu sakit yaang, nanti kalau tambah sakit gimana?" tanya Melvan yang khawatir. "Gapapa Van, nanti aku ijin ke uks atau pulang kalau ga kuat, yang penting aku mau ikut ulangan." ucap Keyzia meyakinkan Melvan kalau semuanya akan baik-baik saja. "Bandel" omel Melvan sambil menjawil ujung hidung Keyzia, membuat Keyzia tersenyum dan memeletkan lidahnya. "Ya uda kita sarapan bubur aja didepan sekolah, kamu pakai mantel" ucap Melvan yang akhirnya luluh dan mengijinkan Keyzia sekolah. Tidak membantah, Keyzia pun kembali ke kamarnya mengambil dan memakai sweater abu mudanya yang bertuliskan queen, sweater kembaran yang dibelikan oleh Melvan saat belanja di mall. Selesai menggunakan sweater, Keyzia kembali keluar kamar untuk segera berangkat sekolah. Dilihatnya Melvan juga baru keluar dari kamarnya menggunakan sweater yang sama dengan tulisan King dibagian belakangnya. "Ayo" ajak Melvan sambil menggandenga lengan Keyzia keluar dari apartementnya.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang