——————————
LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 30)"OLAV!!!"
——————————
BRUUKK!!!
Para warga terhempas jauh. Api yang nyaris membakar tubuh Olav padam. Tali yang mengikat Olav juga terlepas. Lily berdiri memunggungi Olav. Kepalanya tertunduk. Bahunya terlihat naik turun. Warga perlahan bangkit. Mereka menatap horor gadis yang berada tepat di depan Olav itu.
"P-penyihir," desis salah satu warga.
Lily mengangkat kepalanya pelan. Para warga tertegun saat menatap setengah wajah Lily yang berubah menjadi mengerikan. Iris mata kirinya berubah menjadi merah menyala. Warna kulitnya menjadi lebih pucat.
"L-Lia," panggil Reta pelan yang berada tak jauh dari Lily.
Lily melirik Reta dari ekor matanya, lantas kembali mengalihkan tatapannya pada seorang wanita yang hampir membakar Olav tadi. Ia menatap tajam wanita tersebut yang telah meringkuk seraya menatapnya ketakutan.
"P-penyihir! Kalian penyihir!" teriak wanita itu dengan suara yang bergetar.
Lily menyunggingkan seringaiannya. Ia menggerakkan tangannya perlahan, membuat beberapa sulur tajam bermunculan dari dalam tanah. Sulur tersebut menarik kaki wanita tadi menghadap Lily. Wanita itu menjerit kesakitan saat kakinya tertancap duri-duri tajam. Wanita tersebut terduduk tepat di depan Lily. Rasa takut dan benci terpancar jelas dari kedua matanya.
"L-lepaskan aku!" desisnya.
"L-Lily," panggil Olav pelan, namun tidak didengar oleh Lily.
"Penyihir tak berperasaan!" sambung wanita tadi dengan teriakan.
"Tak berperasaan?" ulang Lily, "kaulah yang tidak berperasaan! Kau hampir membakarnya hidup-hidup!" teriak Lily.
Beberapa sulur berduri bermunculan dari tanah. Sulur itu menarik tubuh wanita tadi hingga berdiri tegap. Wanita itu berteriak kesakitan. Beberapa warga menutup mata dan telinga mereka, tak sanggup melihat dan mendengar jeritan wanita tersebut.
"Lia! Hentikan!" teriak Wanda seraya mendorong beberapa warga yang menghalanginya.
Lily menoleh, menatap tajam Wanda yang berlari mendekatinya. Lily mengayunkan tangannya, membuat Wanda terdorong mundur. Beberapa sulur kembali muncul dan mengurung Wanda.
"Aku tidak memiliki urusan denganmu, jadi menjauh dariku!"
Wanita tadi menjerit kesakitan. Kedua kaki dan tangannya terjerat sulur berduri tersebut. Darah mengalir keluar, menetes di atas tanah. Perut dan lehernya juga terjerat sulur tersebut. Sulur itu menjerat lehernya semakin kencang, membuatnya semakin tercekik.
"Lily! Hentikan! Jika kau terus seperti ini, maka orang-orang akan semakin membencimu!" teriak Lilith, namun tak ditanggapi oleh Lily.
"Lia," panggil Ane, "jangan lakukan ini, Lia … k-kumohon maafkan dia dan maafkan juga kami …."
"Benar, Lia!" sahut Wanda, "aku tahu kau adalah gadis yang baik. Jadi, lepaskanlah dia!"
"Kami mohon, Lia," ucap Ane pelan.
Lily masih tak menggubris perkataan Ane. Dirinya terus menatap tajam wanita di depannya yang perlahan mulai kehabisan napas.
"Lepaskan dia, Penyihir!" teriak salah satu wanita paruh baya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY: The Little Lone Child
Fantasy- LILY: The Little Lone Child - "Salahku. Ini salahku." Lily tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Seandainya ia tidak keluar dari kamarnya saat itu. Seandainya dirinya tidak menemui wanita itu. Semua ini kesalahannya. Makhluk itu d...