Setelah menyiapkan semuanya, aku mulai bersiap untuk tidur. Namun, urung karena samar ku dengar pembicaraan abah dan ibu di luar kamar ku.
"kenapa bapak izinkan Syifa untuk menyewa kos sendiri? Bapak kan tahu setiap bulan dia sakit, kallau dia sakit siapa yang akan merawat dia? " tanya ibu dengan nada khawatir.
"bu, bapak juga khawatir tapi apa salahnya kita coba, kita bisa ke kosan nya jika dia sakit kan? " jelas bapak berusaha menenangkan ibu.
Aku hanya tersenyum mendengar ke khawatiran mereka berdua, bukan karena apapun tapi aku merasa benar-benar merasa sangat di sayangi.
Tentu saja.
Memang apa yang kau fikirkan?Hari ini saat aku akan kekampus, tapi tidak seperti biasa karena setelah selsai aku tidak akan pulang ke rumah orang tuaku seperti biasa akan tetapi aku akan pulang ke kosan ku sendiri yang telah aku sewa.
"nak, jaga diri baik-baik yah"pesan ibu.
"ingat, jaga interaksi mu dengan lawan jenis, jangan pernah menerima tamu laki-laki di kos mu, dan satu lagi jika bisa jauhi mereka" kali ini abah yang bicara.
Aku hanya tersenyum sambil terus mengangguk kan kepala mendengar nasehat mereka.
Ibu langsung memelukku beberapa saat hingga aku berkata."bu, udah syifa bisa telat kalau di peluk terus" kata ku yang terdengar seperti rengekan.
Ibu langsung melepaskan pelukannya sambil tersenyum.
"Syifa ingat telfon kami setiap satu jam sekali.
" kata abah mengingatkan."InsyaAllah bah, kalau syifa punya pulsa" jawab ku sambil tertawa.
Abah dan ibu hanya terkekeh mendengar jawaban dari ku.
"baiklah, syifa berangkat abah ibu, sampaikan salam syifa ke yang lain" kata ku sambil mencium punggung tangan mereka dan menyalakan mesin.
Kulajukan motor ku dengan kecepatan sedang.
Kelas akan di mulai jam 09 pagi seperti biasa.Sekarang sudah sejam berlalu aku belum juga sampai di kosan ku.
Setelah 30 menit barulah aku sampai disana sudah ada Jasmine dan suaminya pak fikri, saat telah berhenti jasmine langsung berkata.
"jadi kamu sewa kos-kosan disini? " tanya nya."iya, aku kerja dan gak mungkin aku pulang ke rumah" jawabku.
"kamu kenapa gak bilang syifa? , kamu kan bisa tinggal di rumah aku, toh mas fikri juga tidak akan keberatan" jelasnya.
"jasmine, kamu udah nikah gak mungkinlah aku tinggal dirumah kamu, lagian rumah kamu jauh dari tempat kerja aku," jelas ku lagi.
Jasmine hanya diam setelah mendengar penjelasan ku tadi entah apa yang dia fikirkan sekarang.Langsung saja aku masukkan tas ku ke kamar dan menguncinya karena akan langsung ke kampus 20 menit lagi kelas ku akan di mulai.
"jasmine, maaf yah harus nya aku bilang ke kamu kalau aku mau sewa kos, kemarin aku gak sempat" jelas ku.
"iya gak apa-apa, ya udah kita ke kampus aja, pak dosen juga ada kelas ngajar hari ini" jelas jasmine sambil melihat ke arah suaminya sambil tersenyum dan tentu saja suaminya juga ikut tersenyum.
"hei, kalian kalau mau pacaran jangan disini" kata ku langsung meninggalkan mereka berdua, ku dengar tawa jasmine langsung pecah mendengar perkataan ku tadi.
"makanya, nikah aja cepat" sarannya.
"ini juga lagi nunggu" jawab ku asal."nunggu dia yang tak jelas dia benar-benar ada atau tidak" balasnya.
"jasmine dia ada, kemarin aku bertemu dengannya" jawab ku sambil mengerlingkn mataku ke arahnya dan melajukan motorku.
Samar-samar ku dengar teriakan dari Jasmine, tapi tak ku hiraukan sama sekali.Kini aku dalam perjalanan menuju tempat ku bekerja setelah kuliah.
Saat telah sampai aku langsung memasuki cafe dan segera ke ruang ganti untuk mengganti seragsm yang telah di siapkan."assalamualaikum syifa, kamu udah datang nak?" sapa ibu fatimah pemilik cafe yang tak lain adalah ibunya Aisyah.
"iya bu, syifa baru sampai" jawab ku.
"ya sudah, ayo ikut, ibu akan memperkenalkan ke semua pegawai" ajak ibu sambil berlalu yabg di ikuti oleh ku.
Kami berjalan menuju pegawai yang sudah berkumpul.
"perkenalan dia adalah Asyifa, pegawai baru di cafe ini" jelas ibu fatimah setelah sampai di depan mereka semua yang langsung di angguki oleh semua pegawai, dan aku hanya tersenyum menanggapi.
"baiklah, hanya itu yang ingin saya sampaikan kepada kalian semua, sekarang kalian bisa kembali bekerja," kata ibu fatimah.
Semua pegawai langsung jembali belerja termasuk aku, tapi sungguh aku tidak tahu harus mulai dari mana.
Hingga tepukan seseorang memvuat ku kaget karenanya.
"nak syifa? Kamu kenapa? "tanya ibu fatimah penasaran.
"am, syifa tidak apa-apa bu, hanya saja syifa bingung hatus mulai darimana, ini pertama kalinya syifa bekerja" jelas ku.
"baiklah kamu bisa mulai dengan membersihkan meja nomor 12 dan 5" kata ibu fatimah yang langsing saja ku angguki.
"baik bu, terimakasih" jawab ku langsing berjalan menuju ke arah meja nomor 12 dan 5.
Aku mulai membersihkannya, dan membawa piring kotor ke daput untuk di bersihkan.
Nampak semua orang melakukan pekerjaan masing-masing.
Dan hanya ada beberapa orang yang bekerja seperti ku.Saat telah tiba aku mulai mencuci semua piring kotor yang ada.
Beberapa kali aku menghela nafas karena tak kunjung selesai.Sabar.
Sekarang sudah jam 19:30, itu artinya 30 menit lagi cafe di tutup dan aku bisa pulang.
Nampak pelanggan pun mulai sepi, dan sebagian pegawai pun juga sudah pulang.
Sekarang aku pun tidak tahu apa yang harus aku lakukan, semua pekerjaan telah di selesaikan kecuali satu, lantainya belum di pel.'astagfirullah'
Aku mulai membersihkan lantainya, tiba-tiba suara seseorang menghentikan ku.
"syifa, sekarang kamu bisa pulang" kata ibu fatimah.
"tapi bu, syifa belum menyelsaikan pekerjaan syifa, sampah juga belum di buang" jawab ku.
"tidak apa-apa, biarkan yang lain melakukannya. Besok kau harus kuliah kan? "tanya ibu fatimah yang hanya ku angguki.
"lagian ini baru hari pertama mu bekerja, sejak siang tadi kau terus bekerja kau pasti sangat lelah, sekarang pulanglah" katanya lagi.
"baik bu, terimakasih" kata ku yang kangsung berlalu sambil membawa kain pel tadi.
*****
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In You
Teen FictionCerita ini cocok untuk semua usia, dan tidak ada konten dewasa apa pun dalam cerita ini. Putri Nurul Asyifa, seorang gadis yang mencintai sosok pria yang selalu hadir dalam mimipinya. ia bahkan tak pernah bertemu dengan pria tersebut sekalipun...