7

33 3 0
                                    


Pagi ini seperti biasa aku mulai berangkat ke tempat ku bekerja selama sebulan ini, semua berjalan lancar,  dan aku pun sudah terbiasa akan hal itu.

Saat telah sampai di cafe aku langsung mengganti seragam ku dan mulai kembali bekerja.

"hai asyifa,  kau sudah datsng?" sapa nisa.

"Asslamualaikum nisa,  iya aku baru datang" jawabku.
Nisa hanya tersenyum kikuk mendengar ku mengucapkan salam,  mungkin ia tahu kalau aku sedang mengingatkannya.

"waalaikum salam syifa, gak terasa yh kamu udah sebulan kerja disini,  gimana kerasan gak? " tanya.

"kalau gak kerasan aku oasti gak disini 1 bulan yang lalu"jawab ku sambil tersenyum.

"iya sih" katanya singkat sambil tertawa pelan.

"maaf ya nisa aku harus kembali bekerja, aku harus membersihkan meja yang kosong itu" tunjukku lada salah satu meja.

"ya udah, aku juga mau lanjutin pekerjaan ku" jawab nya sambil berlalu.

Setelah membersihkan meja, saat akan membawa gelas yang setengah kosong kedapur untuk mencucinya, tiba-tiba.

Pprraang.
(anggap suara gelas jatuh)

Seseorang menabrak ku dan semua gelas yang ku bawa jatuh berserakan di lantai.

"astagfirullah" pekik ku kaget.

"maaf,  saya benar-benar tak sengaja maaf kan saya" kata ku sambil terus menunduk karena takut untuk hanya sekedar melihat wajahnya.

Kuliah ia terus membersihkan kemejanya yang langsung betubah warna karena tumpahan jus.

"tidak,  apa-apa, kau bisa kembali bekerja sekarang biar orang lain yang membersihkan pecahan kaca ini" katanya yang terdengar lembut.

"adi, kemarilah dan bersihkan semua ini, dan kau kembali lah ke dapur" lanjutnya yang langsung ku angguki.
Sambil berlalu menuju dapur.

Saat sudah sampai Nisa menghampiri ku dengan raut muka yang terlihat cemas.

"syifa,  kau gak apa-apa?" tanyanya.

"tidak,  aku tidak apa-apa,  hanya saja aku heran siapa dia?  Kenapa di bisa memberikan perintah kepada adi? "tanya ku penasaran.

"oh dia, dia pak Fatih anaknya ibu fatimah pemilik cafe" jawabnya.

"benarkah, jadi aku menumpahkan jus kepada anak pemilik cafe? " tanya ku wajahku mungkin sudah terlihat oucat sekarang.

"syifa kamu kenapa? Kok pucat gitu?" tanyanya.

"gimana kslau aku di pecat gara-gara masalah ini? " kata  ku.

"kau tenang saja, diatidak akan memecatmu, dia orang yang sangat baik,  ramah pula" jelas nisa dan benar saja hal itu membuat ku merasa tenang sekarang.

'alhamdulillah'

Muhammad Al Fatih.

Aku mulai melajukan mobil yang ku kendarai menuju cafe ibu ku,  setelah menelfon adik ku dan mengatakan bahwa ibu ku sedang berada di cafe sekarang.

Setelah beberapa hari di luar kota karena mengerjakan proyek,  rasanya aku sangat merindukan ibu ku.

Saat akan berjalan menuju cafe, setelah memarkirkan mobil ku tentunya. Aku terpaku melihat seorang gadis dengan gamis hitam,  cardigan pink,  dan dengan kerundung hitam lebar yang senada dengan baju yang ia pakai, memasuki cafe.

Aku segera menyusulnya tapi ia menghilang entah kemana saat dsedang mencari sosok gadis itu tiba-tiba ibu ku datang menghampiri  ku.

"Assalamualaikum fatih,  kamu sudah pulang nak? " tanya ibu ku.

"waalaikum salam bu,  iya maaf karena tidak mengabari ibu dulu" jawab ku.

"tidak apa-apa,  ibu lihat kamu sedang mencari sesuatu, apa yang kau csri? "tanya ibu ku lagi.

"tidak bu,  aku tidak sedang mencari sesuatu,  ayo kita keruangan ibu"

"naiklah ayo nak, adi bawakan minuman keruangan ku" panggil ibu pada seorang pelayan laki-laki.

Saat di ruangang ibu, banyak hal yang kami bahas yang membuat kami sesekali tertawa.. Tapi ada satu pembahasan yang membuat ku tak bisa menjawab apa-apa.

"nak kapan kamu akan menikah? "
"bu,  fatih belum punya calonnya" jawab ku.

"oh jadi itu masalahnya,  bagaimana jika kau menikahi salah sati pegawai ibu disini?  Namanya Asyifa,  dia anak yang baik,  cantik dan sangat sopan" jelas ibu.

'haruskah aku memberi tahu ibu jika aku menyukai seorang gadis? ' batin ku.

"bu, fatih sudah memiliki calon sendiri,  tapi belum kenal dia siapa, tadi diluar aku melihatnya memasuki cafe,  tapi saat mencaeinya fatih tidak menemukannya. " jelas ku.

Kulihat ibu tersenyum saat mendengat penjelasan ku.

"lalu,  kenapa tadi kamu mengatakan bahwa kau bwlum memiliki calon? "tanya ibu ku.

"fatihkan baru sekali melihatnya,  dia bahkan bwlum melihat fatih bu"
Jawab ku.

"oiy,  bu fatih pulang dulu yah, kangen sama adik kecil" kata ku pada ibu yang langsung dianggukinya.

"assalamualaikum,"ucap ku sambil mencium punggung tangannya.

Setelah keluar sari ruangan ibu ku,  aku melihat gadis itu sedang membersihkan meja dengan menggunakan seragam cafe ini.

Jadi dia bekerja di cafe ibu? Gumamku sambil tersenyum.

Aku terus melangkah kearah gadis itu saat sampai ia berbalik dan tanpa sengaja kami bertabrakan hingga gelas yang ia bawa jatuh berseralan di lantai.

"astagfirullah" pekiknya.

"maaf,  saya benar-benar tidak sengaja, maafkan saya." kata nya lagi.
Ia terus menunduk ia terlihat begitu ketakutan.

Saat ia akan membersihkan pecahan kaca itu aku langsung melarangnya.

"tidak apa-apa kau bisa kembali bekerja biar orang lain yang membersihkan kaca itu" kata ku dengan nada lembut.

"adi kemarilah dan bersihkan semua ini,  dan kau bisa kembali bekerja" ucap ku lagi yang langsung di angguki olehnya dambil berlalu menuju dapur.

Dia benar-benar terlihat sangat manis.

*****

Bersambung....

Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang