Sivian Rachelia Pramudya

1.6K 60 1
                                    

Bae Joohyun (Irene Red Velvet)A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bae Joohyun (Irene Red Velvet)
A. S.
Sivian Rachelia Pramudya.

***


Sivian Rachelia Pramudya, sebuah rahasia yang dijaga dari mata public. Dia adalah putri yang terkurung di dalam kemewahan istana Pramudya. Vivian tumbuh bersama para pelayan dan penjaga. Tanpa keluarga dan tanpa melihat dunia luar.

Seringkali muncul keinginan untuk pergi, tapi perasaan takut terus membuatnya tetap berada di dalam kamar bersama tumpukan buku-buku pelajaran. Baginya, lebih baik mati disini daripada mengejar yang tidak pasti diluar sana.

"Permisi..."

Vivian menoleh ke arah pintu kamar dengan senyum cerah, suara yang paling dinantinya selama dua minggu akhirnya terdengar. Pintu kamarnya terbuka, disusul kemunculan seorang gadis berseragam sekolah yang menutup pintu buru-buru.

"Ify, gimana hasil-nya?" Vivian bertanya penasaran. Dalam hatinya harap-harap cemas.

Ify duduk di pinggir ranjang, mengeluarkan secarik kertas dari dalam tasnya. "Lulus dong! Ih gue gak sabar!"

Vivian merebut kertas dari tangan Ify, membaca deretan kata yang menuliskan kalau sahabatnya diterima di salah satu sekolah musik di luar negri. Sekolah yang bertahun-tahun lalu Ify impikan.

Alyssa Grizelle adalah sahabat Vivian, putri dari dokter pribadinya yang datang sebagai kado ulang tahun ke tujuh untuknya. Hadiah paling berkesan yang pernah ia miliki, melebihi apapun. Ify adalah kaca mata Vivian. Melalui Ify-lah Vivian dapat melihat banyak hal.

Vivian memeluk Ify erat, menangis terharu, juga sedikit bersedih karena mereka tidak akan pernah bisa bertemu dalam waktu yang lama.

Ify melepaskan pelukan Vivian tersenyum menenangkan. "Lo gak akan sendirian, gue bakal kenalin elo ke sahabat gue."

Vivian merasa tidak baik sekarang. Ify memiliki teman lain? Dan menyebutnya sebagai sahabat?

"Gak perlu, gue bisa sendiri kok."

Ify tersenyum saja. Tak berapa lama terdengar ketukan pintu, disusul masuknya seorang pelayan dengan membawa dress hitam yang sepertinya bukan milik Vivian.

"Nona, nyonya Viona meminta untuk segera bersiap, nyonya akan sampai dalam dua jam."

Kedua gadis remaja itu saling bertukar pandang, namun tidak menemukan jawaban. Dengan hati penuh tanya, Vivian memperhatikan Dress dihadapannya.

"Apa ada acara penting? Aku memiliki janji dengan Ify untuk bertemu seseorang."

Pelayan itu tersenyum. "Saya hanya melaksanakan perintah nyonya, Nona."

Ify menepuk punggung tangan Sivia pelan. "Udah lakuin aja, jarang-jarang nyokap lo datang kan," katanya seraya bangkit. "Gue pulang dulu ya, tugas numpuk banget."

Vivian menghela pelan. "Iya, nanti gue kabarin lo ya kalo nyokap gue pulang, lo nginep aja disini."

Ify mengacungkan ibu jarinya seraya berlalu pergi. Sedang Vivian dengan malas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Waktunya menjadi tuan putri yang manis di depan Ibu-nya.



***

When This Rain StopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang