#31

5.6K 193 15
                                    

" Mengapa mencintaimu selalu membuatku berada diantara dua pilihan. Tetap bertahan atau pergi meninggalkan."

~Latisya

Ini sambungan yang chapter sebelumnya. 

Enjoy The Story 

Happy Reading ^^

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Latisya menjawab telepon dari Kendra.

"Halo Lat"

"Halo, kenapa Ken?"

"Lo kemana aja si? Sampe chat dari gue lo gak baca-baca" Terdengar suara Kendra yang bete.

"Sorry, gak sempet buka hp tadi."

"Seasik itu yaa, hm?Gak ajak-ajak gue lagi. Sampe lupain gue."

"Iyalah asik, gue jarang banget pergi bertiga. Ngapain juga gue ajak lo. Oh apa lo mau balikan lagi sama Tari?"

Entah keberanian dari mana dia mengatakan itu. Padahal sama saja itu membuat hatinya sakit.

"Ngaco lo, ya enggak lah."

"Ngomong-ngomong, kenapa lo telepon gue?"

"Gue takut lo kenapa-kenapa."

"Lah, emang gue kenapa?"

"Kan lo lagi pergi. Terus lo gak bisa dihubungin, ya gue takut hal buruk menimpa lo."

Latisya penasaran dengan perasaan Kendra kepada Tari, jadi dia coba pancing dengan pertanyaan.

"Gue atau Tari? Kenapa lo gak chat Rain, tadi gue beberapa kali fotoin Rain pake hp dia."

"Ya lo lah. Males chat Rain. Lagian lo mau aja fotoin dia."

Latisya sebenarnya tak terlalu yakin dengan jawaban Kendra.

"Udah deh Ken. Gue gak apa-apa."

"Gue pengen cerita tadinya. Tapi karena lo gak baca-baca jadi gak jadi."

"Cerita aja sekarang."

"Udah gak mood. Nanti aja deh kalo ketemu."

"Oke, terserah."

"Tapi, lo jangan ngehindar dari gue kalo di kelas."

"Hmm".

Latisya hanya berdeham. Jadi dia tak perlu repot-repot mengajak Kendra untuk berbicara, karena Kendra sendirilah yang memintanya. Kesempatan ini jangan disia-siakan.

"Oke, sampai besok."

"Oke."

Kendra memutus sambungan telepon. Hati Latisya berbunga-bunga sekali saat ini. Mendapatkan double kebahagiaan, yang pertama karena sudah menghabiskan waktu bersama kedua sahabatnya dan yang kedua mendapat telepon dari seseorang yang dia suka.

Latisya akan mimpi indah malam ini, semoga saja. Latisya tak pernah menganggap Kendra sebagai sahabatnya, hanya Kendra sendirilah yang menyatakan seperti itu. Walaupun sebenarnya Kendra hanya merasa khawatir kepada Latisya, sebab dia adalah sahabatnya. Jika memang Latisya jahat, karena tak menganggap Kendra sebagai sahabatnya, biarlah saja.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang