Part19 - Dua Insan

357 10 3
                                    


Dengerin lagunya pas bagian mereka nyanyi ya..

Ervan lebih dulu sampai ke Cafetaria sebelum Bianca dan teman-temannya.

"Eh nanti Bianca sama temen-temennya join" ucap Ervan memberitahu.

"Apa?!" tanya Axel sambil berdiri di depan Ervan

"Kenapa sih lo, b aja kali" ucap Ervan mendorong tubuh Axel pelan.

"Gak ada sih" ucap Axel lalu ia kembali duduk.

"Jadi??" tanya Karlos pada Axel.

Axel sempat binggung dengan ucapan Karlos, tetapi kemudian ia ingat.

"Lain waktu aja" ucap Axel lalu kini mereka pun makan.

Setibanya Bianca dan teman-temannya di Cafetaria, ia langsung melihat keberadaan Ervan.

Pasti, kalau soal cowo, apalagi doi sendiri, mata Bianca paling cepat menangkap sosok Ervan.

Ervan pun langsung melihat ke arah Bianca yang baru saja tiba. Ia pun langsung menghampiri Bianca dan teman-temannya.

"Bi, disini" panggil Ervan ketika ia menghampiri Bianca.

Shit

Ia mengumpat karena Ervan memanggil namanya dengan sebutan 'Bi'. (Author juga baper woi!!)

"Woi lo denger gak tadi Ervan manggil lo apa??" tanya Aletta yang ikutan baper.

"Bi? Kenapa? Kan nama dia" ucap Elora yang masih tidak ngeh.

"Anjir El, please. Lo gak baper? Gue aja baper padahal bukan gue yang dipanggil" ucap Valerie sama, ikutan baper.

"Yee.. Bianca aja biasa aja tuh" ucap Elora lalu menatap ke arah Bianca yang wajahnya sudah bersemu merah.

"Anjirr, baper juga" ucap Elora lalu ia tertawa.

"Buruan duduk napa, capek nih berdiri" keluh Vea yang tak sama sekali ikutan baper.

Hanya Elora dan Vea lah yang masih memiliki batas cinta yang normal. Ya meskipun hubungan Vea dengan Ethan sangat tidak jelas.

Mereka pun akhirnya duduk di samping meja geng Ervan. Kemudian mereka memesan minum, kenapa tidak makan? Karena mereka baru saja makan.

"Ta lo makan lagi?!" tanya Valerie tak percaya.

"Gue kalau baper berubah jadi laper" ucap Aletta padahal yang seharusnya baper ialah Bianca tetapi teman-temannya ini malah ikutan baper.

"Jangan bilang lo juga Bi?" tanya Valerie yang kini menatap Bianca.

"Hehe" tawa Bianca pelan.

Setelah selesai memesan, mereka pun menunggu makanannya datang.

Tiba-tiba saja Ervan menghampiri mereka, ya Ervan dan Alfa lebih tepatnya.

"Bi, lo mau temenin gue?" tanya Ervan kepada Bianca.

Bianca binggung sekaligus deg-degan karena Ervan berbicara dengannya.

"Te-menin ke-mana kak?" tanya Bianca gugup.

"Temenin gue nyanyi" jawab Ervan dengan cepat. Dan seketika sekujur tubuh Bianca merinding bukan main.

MOROSIS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang