"Kakak mau kemana malam-malam begini?"
Laki-laki berambut coklat yang mengenakan kaos hitam lengan panjang itu sedang berjalan menuju pintu. Namun saat langkahnya melewati dapur, tidak sengaja ia ditegur oleh sang adik bungsu.
"Aku ingin keluar sebentar, Bella." Jawab Beomgyu sambil melipat baju lengan panjangnya.
"Untuk apa? Ini sudah malam, Kak. Memangnya ada urusan apa, sampai harus keluar malam begini?" Tanya Bella lagi.
"Ehmm, kau tidak perlu tau. Lagipula, kau sendiri sedang malam-malam berkeliaran dirumah?" Beomgyu malah bertanya balik.
Bella menghela napas pelan, "Aku kedapur untuk mengambil minum, Kak. Tadi saat aku ingin tidur, Kak Soobin tidak membuatkanku susu. Jadi malamnya aku terbangun karna haus."
Bella mengerucutkan bibirnya, lucu. Wajahnya dibuat memelas olehnya.
"Ck! Kak Soobin!" Gumam Beomgyu pelan menegur Soobin. Walaupun orangnya tidak ada.
"Yasudah. Kau sudah minum? Atau mau dibuatkan susu dulu?" Tanya Beomgyu.
Bella menggeleng sebagai jawabannya, "Tidak. Aku sudah minum. Aku mau ke kamar dulu. Besok ada ulangan harian Matematika. Aku harus belajar. Aku belum sempat belajar tadi."
Beomgyu melotot saat Bella mengatakan hal itu.
"Apa? Mau belajar? Tidak, tidak. Kau harus tidur. Tidak boleh tidur terlalu larut, asal kau tau."
Bella merendahkan bahunya sambil memasang wajah sedih bercampur lucunya.
"Kenapa? Besok kan aku ada ulangan, Kak. Aku belum sempat belajar. Bagaimana jika nilaiku turun?"
Beomgyu dengan cepar menggeleng, "Tidak. Aku tau kau murid yang pintar. Jadi, tanpa belajarpun nilaimu akan tetap naik. Sudah! Ayo kekamar."
Kakak ketiganya Bella itu menarik langsung tangan Bella. Dan menggiringnya masuk kedalam kamar sang adik. Sedangkan Bella hanya pasrah.
"Ayo tidur. Aku tidak bisa menemanimu. Aku ada urusan." Perintah Beomgyu saat mereka sudah berada disamping tempat tidur Bella.
"Hm, baiklah." Ucap Bella lemah. Gadis itu lantas berbaring diatas tempat tidurnya.
Beomgyu membantu membenarkan posisi selimutnya. Lalu ia menyempatkan diri untuk mengelus surai panjang sang adik dan mengecup singkat dahinya.
"Selamat malam." Ucapnya sebelum melenggang pergi.
Suara pintu tertutup sudah terdengar. Bella bangun dari tidurnya. Gadis bermanik hitam itu tidak bisa tidur sebelum ia belajar dulu. Pasalnya, besok adalah pelajaran Matematika. Dan ada ulangan harian pula.
Belum lagi, gurunya killer.
Menambah beban kepala Bella.
Bella mengambil sebuah buku dan pensil dari bawah bantalnya. Yang sengaja ia sembunyikan tadi. Ia pun mulai mengerjakan beberapa soal mulai dari yang mudah sampai yang sulit.
"Ck! Aku tidak bisa menemukan hasilnya." Gerutunya saat sedang mengerjakan soal level hard.
Gadis itu lantas menghembuskan napas kasar.
"Butuh bantuan?"
Sebuah suara berhasil membuat Bella yang awalnya terfokus pada buku kini beralih pada seseorang itu.
"Taehyun?"
Yang dipanggil namanya justru menarik kedua sudut bibirnya. Dia lalu berjalan menghampiri Bella dan duduk dipinggiran kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystery / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...