1

3.8K 78 4
                                    

                     "My first story"
                                 :)

Nana menatap seragam sekolahnya lama. Seragam itu terlihat mewah dengan warna abu abu . Itu adalah seragam barunya, karna besok dia akan pindah sekolah setelah beberapa hari yang lalu pindah dari Bandung menuju tempat yang dia tinggali saat ini. Jakarta

Sebenarnya dia tak mau pindah ke kota metropolitan ini. Baru membayangkannya saja membuat dia muak sendiri, bayangkan hampir tiap hari berita di televisi menayangkan berita Jakarta yang lagi lagi banjir. Longsor. Perampokan. Penganiyayaan
Macet. Dan masih banyak lagi yang membuat dia muak. Tapi apa boleh buat, dia tak bisa tinggal di Bandung sendirian dan harus  ikut ibunya untuk pindah ke Jakarta karna masalah pekerjaan. Lagi pula dia sangat ingin melihat monas secara langsung

Deringan ponsel membuat nana terbangun dari lamunannya. Nana tersenyum menatap layar ponsel dan langsung mengangkatnya

"Haiii.. Kenapa kangen ya sama gue?"
Sapa nana duluan dengan nada ceria

"Iya nih. Tau aja lo"

Balas sang penelfon yang adalah dava sahabat kecilnya yang hingga kini bersahabat dengannya. Bahkan mereka seperti adik kakak tapi skarang mereka harus saling menelfon karna terpisah oleh jarak

"Uhh terharu akutuh..."
balas nana dengan nada bercanda

"Gimana udah beres beres semua kebutuhan lo disekolah baru? Jangan sampe ngak ya.. "
ada nada sedih yang pastinya bisa dibaca nana saat mendengar pertanyaan dava

"Udah dong. Semua udah gue siapin"
Balas nana lagi lagi dengan nada ceria

"Bagus deh.ohya lo tau ngak? Kemarin masa bila nangis nangis pas tau lo udah pindah. Dari bel masuk sampe bel pulang dia nangis terus. Boleh aja kalo ada air matanya. Ini gak ada sama skali. Rengekan doang bikin sakit telinga tau ngak "
cerita dava panjang lebar .biasanya mereka akan membicarakan hal hal yang terjadi pada mereka Setiap hari di balkon rumah nana. Tapi kini mereka hanya bisa bercerita lewat ponsel dari jarak yang cukup jauh. Dan tentu saja itu adalah hal yang sangat tak pernah mereka bayangkan sebelumnya

"Ohya?? Masa sih? Segitunya banget deh. Terus terus? "

Dan perbincangan itu berakhir hingga nana tertidur. Mereka membicarakan banyak hal. Seperti biasa saling curhat dan dava yang kini memberi nana banyak pesan agar dia bisa menjaga diri di sana dan tetap harus setiap hari berkomunikasi dengannya

***

Nana keluar dari mobil ayahnya dengan jantung yang berpacu cukup kencang. Ini untuk pertama kalinya dia pindah sekolah sedangkan ayah dan ibunya hanya mengantarnya saja hingga di depan gerbang karna sudah mengurus segala keperluan nana disini kemarin. Karna ayahnya harus segera kembali ke Surabaya untuk bekerja

Nana menatap sekolah barunya itu dengan kagum. SMA ini mungkin 5 kali lebih besar dari sekolahnya yang di Bandung.
Murid muridnya pun terlihat banyak yang membawa mobil dan motor sport ke sekolah. Tidak salah ini di sebut sekolah international bahkan biaya yang harus dikeluarkan orang tuanya sepadan dengan kualitas sekolah ini

Awalnya nana merasa minder sekolah di high school ini tapi dia mencoba meyakinkan dirinya bahwa dia tak semiskin itu dan mampu bersaing dengan murid murid di sini dalam sisi apapun.

Nana berhenti di koridor saat melihat di dinding koridor itu terpajang denah sekolah. Daripada dia harus bertanya lebih baik dia melihat denah saja. Tapi denah itu malah membuat kepalanya pusing karna terlalu besar

'ruang kepsek? 11-A 2? nana terus menyebut ruang kepsek dan kelas yang diberi tau ibunya bahwa dia akan belajar di kelas itu. dalam hati berharap dia dapat menemukannya di denah sokalah

Ananta(selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang