49_고독한_sepi

2.3K 152 0
                                    

Hari esok kemudian datang.

Sudah tiga hari jimin tidur dengan arra, namun yang beda semalam jimin tidak melakukan adegan yang panas seperti sebelumnya yg dikarnakan lelah sampai pulang larut malam,

" jimin ku harap malam ini kau tidur dengan ku karna bayi kita merindukan pelukan sang ayah" ucap seulgi yang tiba di meja makan

"Ah...kemarilah..." ucap jimin menitah seulgi mendekatinya

Seulgi pun menghampiri nya dan duduk dilahunan sang suami, sedangkan arra sendiri  sedang memakan sup  yang  berada di ruangan itu meneguk salivanya  sambil memejamkan mata berharap kejadian itu cepat berlalu

"Ah...anak appa, kau merindukan ku huh...,Mianhae" ucap jimin mengelus perut buncit sang istri

"Nee..appa...aku merindukan mu,, rasanya aku ingin segera keluar melihat dunia" ucap seulgi menirukan suara bayi

Dan itu membuat jimin tersenyum menenggelamkan bola matanya menjadi garis sambil menanggahkan wajah melihat seulgi yang juga ikut tersenyum

..
..
..
Sungguh
melihat seulgi dan jimin tertawa sambil bertatap membuat hati arra semakin miris, membuat ingatan arra kembali kemasa lalu dimana ia hanya dinikahi jimin tanpa landasan cinta, walaupun beberapa bulan yang lalu dan beberapa hari yang lalu perlakuan jimin begitu manis pada nya, namun menjadi istri tua sungguh menyakitkan, apalagi dengan kondisi seulgi yang sedang mengandung membuat posisi arra teralihkan dari mata jimin.

...
..
.
Masih dengan hal yang sama jimin dan seulgi sedang bergurau menirukan suara anak kecil dengan tawaan yang khas dari keduanya.sesekali jimin pun mencium perut buncit sang istri

Sampai akhirnya arra merasa tak tahan dengan adegan dihadapan matanya, membuat dirinya memundurkan kursi kebelakang dan berdiri tegak melangkahkan kaki pergi dari ruangan itu.

Decitan suara menyadarkan jimin yang tertawa bahagia bersama seulgi. Dilihat arra yang sendari tadi menyantap sup pergi meninggalkan  ruangan dengan langkah yang gontai.

Jimin merasa bersalah karna kelakuannya pada arra..niat hati tak ingin menyakitinya tapi mau bagaimana.namun ia hanya bisa menatap kepergian arra dari ruangan itu yang beberapa jam lalu menemaninya makan.

"Sayang ..kau baik baik saja" ucap seulgi

"Ani...,, sebaiknya kau cepat sarapan aku sudah menitah arra  membuatkan bubur khusus untuk mu"

"Hah....khusus untukku?" ulang seulgi tak percaya

"Nee. .kau cepat makan. Nanti dingin" titah jimin..

"Baiklah..aku akan memakannya" ucap seulgi beralih melangkahkan kakinya menuju lemari yang berisikan mangkuk dan setelah itu mengambil bubur hangat yang masih terletak diatas kompor.

"Kau mau kemana?" tanya seulgi melihat sang suami pergi dari tempat duduknya

"Aku mau mandi, aku harus kekantor hari ini, " ucap jimin membalikan badan

"Lho...bukannya hari minggu libur,,?" tanya seulgi heran

"Seharusnya begitu, tapi ada hal yang harus aku urus" jawab jimin kembali

"Ouh..baiklah..." ucap seulgi mengakhiri percakapannya,
..

...

....
Jimin melangkahkan kakinya kembali, menaiki anak tangga  menuju kamarnya dimana semalaM ia tidur..

Mata jimin tak sengaja melihat arra sedang membereskan kamar seulgi memang jarak kamar arra lima langkah setelah kamar seulgi..

Dan seketika langkah kedua kakinya berhenti,
Lalu untuk beberapa lama memperhatikan gerakan arra

Sampai akhirnya ia memutuskan untuk masuk kedalam kamar

"Kau baik baik saja?" tanya jimin

Arra terperanjat mendengar ucapan itu, lalu membalikan badan mengarah suara yang di dengarnya.

"Ah..kau....
aku baik baik saja,  kenapa ? Apa kau perlu batuan?" tanya arra tersenyum

"Ahh..sepertinya begitu,, " ucap jimin menggaruk tengkuknya yang gatal

"Apa?"

"Siapkan aku pakaian kerja" ucap jimin

"Ehh...bukan hari ini hari minggu?" tanya arra bingung

"Aku ada urusan yang harus di selesaikan" ucap jimin

"Eoh....kalau begitu, aku akan siap kan untuk mu " ucap arra

Jimin mengangguk lalu pergi begitu saja menuju kamar arra, sungguh dalam benak jimin merasa kasian pada arra yang setiap harinya mengerjakan pekerjaan rumah.. Sedangkan seulgi hanya tinggal enaknya saja.

😯😯😯😯

Lima belas menit berlalu jimin sudah selesai dengan mandinya, sedangkan arra kini gantian yang tengah berendam bathup,

"Aarrra..." ucap jimin pelan sambil mengetuk pintu kamar mandinya

"Yee....apa kau perlu sesuatu" ucap arra

"Tidak aku hanya ingin bilang kalau aku akan berangkat" ucap jimin

"Eoh..nee..." ucap arra

"Tolong jaga eomma" pinta jimin

"Yee...jimin,, boleh aku mengajak ibu keluar rumah" tanya arra

"Andwae,," ucap jimin tegas

"Eoh...arraseo" lirih arra

Satu kecupan di menderat di pipi arra,
Sungguh arra merasa kini jimin memperlakukannya sangat baik.

Satu jam berlalu selepas ia selesai mandi, arra kini bingung harus apa...dan satu satunya penghilang bosan hanya handphone maka benda itulah yang ia ambil

Di tatap layar pipih itu, tanpa notifikasi, berbeda dengan dulu yang mungkin tiap harinya selalu masuk panggilan ataupun pesan singkat dari kim soekjin ataupun jeon jungkook..tapi sekarang karir mereka yang membuatnya sibuk terbukti karna jungkook sudah berkeliaran di televisi

*********





Note author :

To readers

Makasih udah baca cerita fiksi / ff aku,, walaupun hanya beberapa tidak sebuming yang lain, tapi aku bersyukur kalian mau baca ataupun ngelirik wp aku..sekali lagi makasih ..

#weloveBTS
#IloveARMY

Me and IDOL (perjodohan) [completed✔] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang