#3

6 1 0
                                    

Tok.. Tok.. Tok

Terdengar ketukan pintu dari kamar indekos Zara.
"Ra. Bangun" Teriak seorang lelaki yang suaranya tak lagi asing
"Saha sih, masih pagi oge" Ucap Zara pelan, dengan langkah gontai, Zara bergegas menggunakan kerudung hitamnya lalu membuka pintu.
"Ngapain sih Bar"
"Ayo"
"Kemana?"
"Bukannya Zara bilang, pengen ke Dago Tea House? Ayo"
"Mau apa ai Bara?"
"Lah, katanya mau liat pagelaran teater"
"Kan sore, Bar. Ini masih pagi"
"Ciwidey dulu"
Zara terbelalak
"Loh beneran?"
"Iya, Ra. Cepet lah ganti baju, pake pdl jurusan ya. Bara juga pake nih" Katanya sambil menunjukkan pdlnya yang berlogo dan bertuliskan 'Seni Teater ISBI Bandung'.
Tak lama, Zara keluar. Zara mengenakan Pdl bertuliskan 'Sastra Inggris UIN Bandung'
"Biar apasih, Bar?" Tanya Zara sambil mengunci pintu indekosnya.
"Bara juga gak ngerti apa motivasinya. Biar kayak anak kuliahan weh. Ayo, Ra" Jawab Bara, Bara menarik lengan Zara dan meninggalkan indekos Zara.
Zara bahagia, tentu saja. Namun senyumnya tak merekah setelah ia mengingat sesuatu,
'Bara masih pacaran sama Resa'
Sejujurnya, kebahagian Zara memang hanya itu. Jalan-jalan keliling Bandung bersama Bara, nonton teater bersama Bara, menyaksikan pagelaran seni bersama Bara, menghadiri acara majelis sastra Bandung bersama Bara, datang ke konser musik Bersama Bara, dan apapun bersama Bara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zara dan BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang