بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Sebaiknya tidak memilih-milih teman, siapapun yang dipertemukan Allah dengan manusia, sebisa mungkin untuk mengambil pelajaran darinya. Apapun, suku, agama atau kepercayaannya."
--Nuha Marzia--
Cericip waterkip di kanal bening masih riuh.
Nohara pulang dari Liqo' di basecamp Imanshine Tahfidz bersama teman-temannya. Rumah ke dua baginya. Di sana, ada beberapa Muslimah yang baru atau pun sedang belajar Al-Qur'an, salah satunya adalah Nohara. Meskipun dia sudah hafal 30 juz, semangatnya tetap membara untuk mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkan isinya di kehidupan sehari-hari.
"Najma, aku tidak bisa membayangkan bagaimana esok hari. Apakah Universitas Amsterdam akan ramah padaku?" Nohara dan Najma berjalan beriringan.
"It's okay Nohara, you can do it! Just trust to Allah. Allah will save you, save us." Najma mengelus punggung Nohara semabari meyakinkan.
"Nohara, aku di sini lebih lama daripada kamu. Kebanyakan orang akan acuh. Tetapi ingat, tujuanmu hanya belajar dan menyebarkan kebaikan semampumu. Allah ridha kepadamu." Najma terus saja menasihati Nohara.
"Aaamiin ..."
Nohara berhenti ketika telah melewati setengah jembatan. Ia mengeluarkan roti kering dari tas ransel biru muda yang dibawanya. Mereka kemudian melempar remahan roti untuk waterkip. Sore hampir menjelang Maghrib, Nohara dan Najma memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing. Mereka berpisah di jembatan.
***
"Hello, Allegra," sapanya ramah. Kelas masih sepi. Ini hari pertama masuk kuliah.
"Hello, Okinohara," jawabnya.
Hati Nohara melonjak-lonjak, tetapi ia harus ingat bahwa Muslimah harus berperilaku santun. Ia tidak mungkin jingkrak-jingkrak hanya karena kegembiraan mendapat teman baru. Allaah mengutus seorang teman untuk Nohara. Allegra teman yang baik. Dilihat dari caranya menyapa. Dia tidak takut dengan penampilan Nohara, mengenakan kerudung hitam lebar, lengkap dengan kain hitam yang menyaput sebagian wajahnya.
"Psikologi?" Allegra mengajukan obrolan lagi kepada Nohara
"Iyes." Kami saling melempar senyum.
Kini, mereka sudah duduk berhadapan dan setelah itu obrolan panjang pun tak terelakkan. Sangat menyenangkan! Pertama kalinya Nohara bertemu dengan teman non muslim yang menerimanya dengan baik. Alhamdulillaah.
Diary Bidadari Cengeng
Assalamu'alaykum Rainbow :)
Hari ini adalah hari pertama masuk kuliah, you know, what happen today? Nohara bertemu dengan Allegra. Dia non-Muslim yang ramah. Kulihat senyum di wajahnya itu tulus untukku. Ramah sekali, dia! Kesan yang menyenangkan. Semoga, selamanya begitu. Aamiin.
Banyak sekali yang kami obrolkan. Mulai dari prepare MOS, sampai berangkat keskolah tadi pagi. Eh. Termasuk, saat bingung memilih jurusan. Haha. Kami blak-blakan sekali. Sampai-sampai harus mengobrolkan soal ujian kelulusan dari SMU kemarin.
"Aku, sampai babak belur menyiapkan semuanya," ungkap Allegra. Oh, eh. Babak belur ya? Emang sampai segitunya? "Kau tahu, Nohara? Megan, adik laki-lakiku yang masih lima tahun, dia satu-satunya adik yang kupunya, heboh sekali membantuku!
"Apalagi, aku belum dapet pita merah hatinya. Duh, harus lari-lari ke toko alat jahit. Mommy, panik sekali. Katanya, kalau sampai tidak dapet, yaaah, artinya kamu harus siap diskors! Yeeeeaaah, kamu tahu Nohara? Mommy paling panik sedunia! Apa saja bisa membuat Mommy panik!
Allegra teman mengobrol yang sangat menyenangkan. Keterbukaannya, membuatku nyaman. Tapi aku? Hanya bisa ber-O.K, oooh, Raab,--haha. Sepertinya, Allegra tak ingin mendengar ceritaku. Dia lebih senang didengar. Dan itu O.K. Tawa kami berderai saat Allegra menceritakan keluarganya. Aku sih, cenderung ikut berderai. Kan, tidak enak, Allegra seantusias itu bercerita sementara aku no expression? Ah, tidak banget deh! Itu bukan aku banget!
Alhamdulillah Rainbow. Allah kirim satu teman baik untukku. :)
YOU ARE READING
Diary Bidadari Cengeng
Spiritualبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ "Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik." (Al-Baqarah: 99) Seorang Indoland Muslimmah menempati lingkungan baru. Ia...