🔼I HATE YOU (3)🔼

985 139 57
                                    

Jinhwan masuk ke kamarnya dengan gontai. Ia mengganti baju dan segera menyelimuti tubuhnya yang dingin.

"Hyung.. bukankah tadi kau terlalu kasar padanya ?"

"Kau tidak bisa membentaknya seperti itu.."

"Kau tau, tidak ada yang menginginkan situasi seperti ini.. tidak dia, kalian.. akupun tidak ingin.."

"Tindakan kalian terlalu beresiko.. kenapa kalian tidak jujur jika ingin menemuinya dan aku bisa mengawasi kalian..."

"Hyung... kupikir kau tidak akan mengijinkan kami..."

"Agensi memang melarangnya, tapi bagaimana mungkin aku tega...?"

"Aku bahkan mengenal kalian sejak umur kalian belasan.. terutama kau, hanbin dan jinhwan..."

.

.

.

Jinhwan meringkuk diatas kasur, ia menutup rapat mulutnya agar tida mengeluarkan isakan.

Omongannya tadi perihal akan melupakan hanbin semakin membuatnya sedih.

Bagaimana bisa ia lupa ? sedangkan ia yang selama ini menemani hanbin mulai dari titik nol, berjuang bersama-sama mulai dari bangun tidur sampai ke tidur lagi. Berada dibawah bayang bayang mimpi yang sama.

Bagaimana mungkin ia harus melupakannya ???

.

.

.

"Apa yang membuat hanbin seperti ini padaku..." Bayangan tentang Hayi yang berada di apartemen hanbin kembali terlintas dipikirannya.

.

.

.

"Hyung...?"

"Pergilah..."

"minumlah ini... semoga dapat membuatmu lebih baik..."

Bobby menyimpan segelas air rebusan lemon dan madu yang dibuat oleh yunhyeong untuk jinhwan.

"aku pergi.."

Bobby menutup pelan pintu kamar jinhwan. Ia kemudian memasuki kamarnya sendiri.

.
.
.

"Hhhh... Besok aku harus segera menemuinya.."

.

.

.

🏢🏢🏢

Pagi ini, hayi kembali datang ke apartemen hanbin, ia mengoleskan krim memar pada beberapa lebam dipunggung hanbin.

"Bobby bahkan bisa melakukan ini padamu..."

"Apa ia sudah membencimu huh ?"
Hanbin tidak menanggapi ucapan hayi, pikirannya terlalu sibuk untuk mendengarkan obrolan hayi.

"Lagi dan lagi.. kenapa aku selalu membuatnya menangis..." Hanbin menyesal dalam hati, wajah jinhwan yang menahan tangisnya kemarin malam kembali datang ke pikirannya.

"Kau menangis semalaman huh ?" Hayi menyentuh bagian bawah mata hanbin yang membengkak.

Hanbin yang merasakan jemari hayi yang menyentuh kantung matanya segera mengambil tangan hayi untuk ia genggam.

"Kenapa kau datang padaku..?" Hanbin menatap dingin kearah mata hayi.

"M-maksudmu..?"
.
.
.

BINHWAN SOFT  MOMENTS [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang