Diriku

11 1 1
                                    

Hai Kenalin gua Daniel.Lengkapnya Daniel Exaudi Gultom. Lo semua bisa panggil gua Daniel. Gua sekolah di SMA SATRIA BANGSA.Gua juga punya ade nih..Dia sekolah disini juga. Gua kelas 12 and dia kelas 10.Umur gua dan dia cuman tepaut 2 tahun.

Matahari pagi sudah bersinar cukup tinggi.Gua sendiri sudah bersiap berangkat ke sekolah. Tinggal nunggu ade gua yang belum juga keluar dari kamarnya.

Sudah menjadi kebiasaan Carlos selalu terlambat datang ke sekolah.Gua juga gak tau apa yang dia lakuin di kamarnya.Yang jelas dia kadang suka gua tinggal ke sekolah.

Gua udah punya tekad untuk meninggalkan dia. Karena dia lama banget. Ketika niat gua mulai berhasil....
Crekkk!...

"Ayo kak berangkat." ujar Carlos dengan nada datar tanpa melihat ke arah Daniel sedikit pun.

"Gak sarapan dulu lu?" tanya gua yang udah pasti 'nggak' jawabannya.

"Nggak." sahutnya singkat.

Tuh kan bener.Pasti dia bakal jawab 'nggak'. Dia emang begitu orangnya. Cuek dan gak peduli sama sekitar.Sama diri sendiri aja gak peduli gimana sama yang lain.

"Ayo berangkat." ujar gua.

"Lu duluan aja kak." sahut Carlos diluardugaan gua.

Disini gua mulai curiga sama Carlos.Biasanya dia suka bolos atau nongkrong sama anak kelas 11 kalo berangkatnya gak bareng gua.

"Carlos. Lu gak nongkrong kan?" tanya gua ragu.

"Kenapa si kak lu curigaan terus sama gua?" sahut Carlos diiringi dengan emosi.

"Kan biasanya lu kayak gitu."
Gua udah muak banget kalo gua lagi ngomong sama dia dalam keadaan terpaut emosi.

Carlos emang orangnya mudah terpengaruh emosi.Jadi siapapun yang punya masalah sama dia mending ngalah aja. Termasuk gua sendiri.

"Mentang-mentang lu Ketua OSIS di sekolah lu jadi curigaan gitu sama gua?" bentak Carlos.

"Lu berangkat sama gua hari ini." ujar gua menyelesaikan masalah.

"Nggak. Gua udah ditunggu sama kakak kelas."

"Pokoknya lu berangkat bareng gua!" perintah gua.

"Gua gak ma__"

"Harus mau atau gua aduin ke papah!" ancam gua.

Alhasil mau gak mau Carlos berangkat sama gua karena takut sama papah.Emang dasarnya dari pertama Carlos masuk SMP memiliki masalah dengan papah hingga sampai saat ini belum bisa akur.

***

"Pagi Daniel." sapa Cindy ketika gua memasuki ruang kelas.

"Pagi Cin." sahut gua ramah.

Cindy adalah wakil Ketua OSIS sekaligus temen sekelas gua. Siswa lain bilang kelas gua itu maruk.karena Ketua,Wakil Ketua bahkan Sekretaris OSIS pun berada di kelas gua.

Iya 12 MIA 1.Adalah gudangnya anak-anak pinter. Jadi jangan heran kalau dikelas ini banyak anak OSIS.

Gua sendiri sebagai Ketuanya.Cindy Patrecia sebagai Wakilnya.Dan temen gua yang satu ini namanya Rifqi Titah Gemilang menjabat sebagai Sekretaris OSIS.

Tugas kita bertiga disini paling berat karena kita harus menghadapi siswa-siswa yang cukup bandel.Termasuk ade gua sendiri

Pantangan banget buat gua.Apalagi gua harus ngadepin ade gua sendiri.Tapi mau gimana lagi? Ini udah jadi tugas dan tanggung jawab gua sebagai Ketua OSIS.

Oke lanjut.

Pelajaran pertama adalah Biologi.Menurut gua pribadi, biologi bukan mata pelajaran yang sulit.Tapi gak tau deh sama yang lain.Gurunya itu....ampun deh kalo nerangin pelajaran bikin ngantuk.Dia itu ngomong udah kayak ngedongeng.

Namanya Pak Karnadi.Usianya sudah cukup tua.Tapi jangan salah ingatannya tentang ilmu biologi sudah diluar kepala.

"Baiklah anak-anak. Kemarin ada tugas tidak?" tanya Pak Karnadi lembut dan ramah.

"Gimana mau ada tugas.Bukunya aja dikumpulin." dumel Nazar temen gua.

"Gurunya emang aneh." sahut Alika menanggapi ucapan Nazar.

Tak terasa jam pelajaran biologi sudah berakhir.Mereka bersorak bahagia.

"Akhirnya...kelar juga gua didongengin selama 3 jam." ucap Rofi temen sekelas gua.

Gua hanya tersenyum sebagai tanggepan dari ucapannya Rofi.

"Huhh....lagi mimpi juga malah udah kelar dongengnya." ujar Rifqi sambil menguap tanda baru bangun dari tidurnya.

"Lu tidur Ki?" tanya Sabda sang Ketua Kelas yang selalu melaporkan setiap aktivitas kelas sama gua.

"Iyalah.Mumpung ada yang dongengin." Sahut Rifqi enteng.

"Daniel tuh catet si Rifqi." adu Sabda sama gua.

"Gimana si lu? Sekertaris OSIS kelakuan kayak gitu." ujar gua kesal dengan Rifqi.

"Yaelah gua ngantuk juga." sahut Rifqi tak bersemangat.

Rifqi bener. Kalo gua gak inget gua punya jabatan di OSIS pasti gua udah mimpi indah juga kali kayak dia.Biologi itu pelajaran yang amat sangat membosankan bagi gua. Karena ya itu....bikin ngantuk.

Ketika gua lagi seru nonton anime tiba-tiba ada seseorang yang bikin gua panik setengah mati.
Dia adalah.....

"Daniel... Carlos berantem." ujarnya panik sambil mengatur nafasnya.

Gila...Gua panik plus kaget dengernya."Sama siapa?"

"Diluar sekolah sama anak sekolah lain." ujar orang tersebut.

Tanpa berfikir panjang gua langsung lari keluar gerbang sekolah. Gua kaget ketika ngeliat Carlos saling tonjok menonjok dengan lawannya hingga mukanya sampai bonyok keduanya.

"CARLOS??" panggil gua yang udah dipenuhi emosi yang udah gak bisa ditahan.

Carlos juga gak kalah kaget karena denger suara gua. Dia langsung menghentikan aktivitas memukulnya dan tanpa dia sadari lawannya menonjok dia ketika dia sedang ketika dia lagi menengok kearah gua.

"Kak Daniel?" ujar Carlos kaget ketika melihat gua berada tak jauh dari dia.

Bukkk.....

"Arghhh..." dia ditonjok hingga jatuh badannya dan mulutnya mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"CARLOS??" ujar gua kaget.

***

"Gimana masih sakit gak?" ujar gua diruang UKS.

"Sakitlah." ujarnya sewot.

"Siapa suruh berantem." ketus gua kesel.

"Bukan urusan lu." sahutnya tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"Nanti malem papa pulang." ujar gua yang berhasil membuat Carlos diem seribu bahasa.

"Ohh." jawabnya ragu namun ada rasa takut diwajahnya.

Gua tau persis gimana Carlos. Dia pasti bakal kayak gitu kalo udah menyangkut soal papa.

***

Hello guys...

Jangan lupa baca y cerita gua yang kedua setelah keluarga Muhammad

Oke??






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAWURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang