Terungkap di Hadapan Publik

935 65 0
                                    

Hello author comeback ~~

Mungkin part ini sebagai awal dari semua masalah yang satu per satu bakalan terkuak #azekkk

Author mau ingetin jangan lupa untuk voment 👍

Karena voment itu gretong hehehe

Happy reading 💜

.
.
.
.
.
.
.
.

16.30 KST

- Asan Medical Center -

Disinilah Hana berada sekarang. Tanpa sepengetahuan para member, Hana diam - diam pergi ke tempat ini untuk melakukan medical check up. Hana kini tengah duduk berhadapan dengan seorang dokter muda bernama Park Ryung. Perbedaan umur yang tak terlalu jauh membuat Hana merasa beruntung bertemu dengan dokter Park. Selain tampan, dokter Park juga selalu membuat Hana merasa nyaman selama melewati masa pengobatan.

Butuh waktu kurang lebih 2 jam lamanya untuk Hana dapat mengetahui kondisinya saat ini. Mulai dari pemeriksaan kesehatan tubuh hingga tes psikotes telah Hana lewati. Kini ia tinggal menunggu hasil pemeriksaannya itu. Perasaan Hana kini terasa tak karuan, padahal ini bukan pertama kalinya Hana melakukan pemeriksaan.

"Hana." Dokter Park memanggil Hana yang kini tengah melamun. Hana pun tersadar dari lamunannya.

"Berdasarkan hasil analisis yang telah ku lakukan, terlihat bahwa kini kau sedang mengalami kecemasan yang berlebih. Hal ini membuat kondisi dirimu kembali dalam tingkat depresi sedang. Aku tak akan memaksamu untuk menceritakan penyebab kecemasan itu, namun aku hanya akan berpesan bahwa kau butuh seseorang untuk menjadi wadah keluh kesahmu selain diriku yang notabene adalah dokter spesialismu."

"Carilah seorang teman sebagai tempatmu berbagi cerita." Ucap dokter Park dengan menekankan kata 'teman'.

Jika sudah seperti ini Hana sudah tak bisa berkata apapun. Pasalnya, sulit bagi Hana untuk kembali mempercayai seseorang. Menurutnya semua orang itu sama, tak dapat di percaya. Itulah sebabnya mengapa Hana selalu memendam semua kesedihannya seorang diri yang membuatnya terjebak dalam kondisi seperti sekarang ini.

Dokter Park kemudian menyerahkan secarik kertas kecil yang berisi resep obat pada Hana. "Kau bisa tebus obat ini di apotik. Minumlah sesuai takaran yang sudah ku buat, semoga kau segera sembuh." Ucapnya sambil tersenyum ke arah Hana

Hana mengucapkan terima kasih lalu bergegas menuju apotik yang berada di lantai satu gedung rumah sakit ini. Setelah ia sampai di depan apotik, sudut matanya tak sengaja melihat seseorang yang ia kenal.

"Eoh, apakah itu Euna eonni ? Mengapa ia berada disini ? Apa ia sedang sakit ?"

Saat Hana hendak memastikan apakah itu Euna atau bukan, tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Hana tersentak lalu dengan segera membalikkan badannya.

"Eoh Hani, sedang apa kau disini ?"

Hani lantas membungkukkan tubuhnya pada Hana, Hana pun membalas salamnya.

"Aku sedang menemani ayahku berobat dan kini aku ingin menebus obatnya, eonni sendiri sedang apa disini ?"

Hana tampak berpikir sejenak, mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Hani. "Aku sedang mengalami gangguan pencernaan, makanya aku kesini." Ucap Hana asal.

Hani hanya mengangguk - anggukkan kepalanya. Hana merasa tenang karena Hani tak menanyakan hal lain padanya.

Seketika terlintas di ingatannya ucapan Jungkook pada saat itu.

Destiny of Life Hana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang