"Iih, lo jan kenceng kenceng napa? Upacaranya lama kali. " Chaewon mengomel di tengah tengah perjalanan menuju lapangan pramuka. Ya, hari ini adalah Hari Pramuka. 14 Agustus. Anak Pramuka macam Chaewon dan Jungmo juga harus hadir upacara. Lumayan bolos seharian.
"Bacod deh mak mak," balas Jungmo setelah mereka di lampu merah.
Mereka memang pergi bersama kali ini. Kalau bukan Jungmo, siapa lagi?
Pagi cerah menyambut kegiatan mereka pagi ini. Lapangan luas dengan rumput hijau mulai ramai dengan para peserta upacara dengan pakaian lengkap. Yel yel khas semangat pramuka cukup menyemangati pagi di lapangan ini.
Satu persatu peserta mulai mengambil barisan sebelum matahari bertambah tinggi.
"Ye, akhirnya bolos juga," teriak Yuri yang baru datang bersama Junho tentunya.
Sebenarnya Yuri bukan anggota pramuka. Hanya saja ia pengurus Osis bagian kepramukaan.
"Cieeh, udah sama Junho aja neh. " Nako menyenggol lengan Yuri pelan.
"Apaan seh, udah udah bubar bubar. Baris woi! " Junho pun membubarkan grup rumpi mereka dan menginstruksi para peserta dari sekolah mereka untuk berbaris.
Upacara kali ini tidak terlalu panjang. Ya, makin lama makin panas. Jadi, mereka tidak bisa melakukan lama lama.
Sekitar jam 11 san, upacara Parmuka selesei.
Dan mereka sekarang kembali ke sekolah. Yah, buat main main aja. Lagi pula mereka lagi pada gotong royong. Soalnya dua hari lagi, Osis bakal ngadain lomba 17san kecil kecilan buat sekolah aja.
"Wah, kok kelas kita tiba tiba bagus gini ya. " kagum Chaewon begitu masuk kelasnya yang bagus.
Dinding bercat kuning itu sudah penuh dengan hiasan bagus dari barang barang bekas dengan tema Hut RI.
"Iya, dong. Siapa dulu ketua keterampilan nya. " bangga Yeji saat di puji.
"Idih idih. " Timbrung Hyunjin yang tiba tiba datang dari kelas sebelah.
Dan gelak tawa pun menemani siang mereka di sela sela kegiatan gotong royong.
"Eh, ada Kak Lino tuh. " tunjuk Yuri pada cowo yang baru turun dari motor. Benar, ia memang Kak Lino. Tampaknya ia dan beberapa temannya berkunjung.
"Duh, Chaewon plis jangan deg deg an dong. Lo udah Move On. " Chaewon jadi salting sendiri padahal ia sudah lama move on.
Tak lama, turun hujan.
"Ih, setiap ada kenangan kenapa selalu hujan. " Chaewon jadi makin Salting.
Chaewon meraba tempat duduk di sebelah nya. Ia mengedarkan pandangan ke penjuru sekolah yang sudah mulai sepi.
"Yul, lo pulang sama sapa?" tanya Chaewon pada Yuri.
"Dijemput sama Junho. Tadi, dia nelpon," jawab Yuri.
"Duh iri. "
Tak lama setelah itu, Junho menampakkan dirinya dan terpaksa Yuri harus pulang dan meninggalkan Chaewon.
"Chae, lo ga pulang. " Jungmo tiba tiba dateng ngagetin Chaewon yang baru saja memperhatikan kepergian Yuri dan Junho.
"Iya, lo pulang sekarang? " tanya Chaewon. Ya, ia ingin nebeng.
"Iya, " jawab Jungmo pun lalu menarik tangan Chaewon untuk berdiri.
"Chae, jangan pernah lupa ya sama gue. " tiba tiba Jungmo berenti di tengah lapangan padahal hujan lebat sambil megang tangan Chaewon.
"Kok tiba tiba ngomong gitu ya?"
"Remember when i told you, no matter where i go, i never leave your side, you will never be alone. " Jungmo natap intens banget. Kalo tatapan bisa bunuh orang. Chaewon udah mati ini.
"Mo......... Yes, i will. " Chaewon berbicara dengan bergetar di bawah hujan.
Untung sekolah sudah nyaris kosong jadi tidak ada yang menyaksikan kejadian bak drama ini.
Benar kata orang jika hujan itu 1% air dan 99% kenangan
Dan Chaewon akan menempatkan setengah kenangan hujan itu kepada JungmoAuthor's Note :
Tinggal menunggu menit teaser Minhee keluar di maljum 🌚🌚🌚
Siap siap blonde 🐱🐱
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔)[1] Best Friend
Fanfiction[COMPLETE] [26 Chapter] Tentang persahabatan dan tertaut setitik perasaan yang mampu menghancurkan dinding kokoh cinta yang lebih kuat. Kala Chaewon masih bersama sosok sahabat luar biasanya dengan banyak cerita penuh makna, bertemu Yunseong yang b...