Hai, bagaimana kabarmu saat ini ? Bagaimana keadaanmu ? Sudah sampai mana perjuanganmu ? Sudah bisakah mengatasi kondisi yang tidak berpihak atau kesunyian yang sering datang tiba-tiba. Berapa banyak hal yang sudah terjadi selama ini ? Semenjak kamu memilih meninggalkan semua kehidupan lama dan pergi dari kota kelahiranmu ini karena kewajibanmu meneruskan pendidikan. Tapi aku paham, ada niat lain yang kamu tuju dengan kehidupanmu sekarang disini. Ingin terlepas dari semua kehidupan masa lalu, ingin bangkit dan membuktikan bahwa hidupmu berharga. Aku tahu kamu selalu memikirkan terlalu banyak hal terutama bagaimana dan seperti apa kamu di masa depan.
Sekarang ? Apa kamu sudah bisa berdamai dengan masa lalu ? Aku mengerti kamu keras kepala, masih sering menyalahkan masa lalu. Tapi, kamu perlu sedikit mengingat semua yang telah terjadi dan berlalu itu yang membentuk dirimu menjadi seperti sekarang ini. Aku tahu kamu egois tidak banyak pelajaran yang kamu ambil selama ini. Sehingga beberapa kali masih saja mengulangi kesalahan yang sama mengatasnamakan "perasaan". Tapi aku salut untukmu, punya cara sendiri ketika sudah berkali-kali jatuh, masih terus bangkit. Walaupun kadang membahayakan dirimu. Iya begitulah namanya kehidupan, hanya permintaanku jangan pernah lagi putus asa atau sampai ingin mengakhiri hidup seperti di masa lalu. Dalam jiwamu pasti menyadari hidupmu sangat berharga. Beberapa orang bahkan sangat bersyukur mengenalmu. Jadi, jangan lagi patah semangat.

YOU ARE READING
Letter from yourself
Short StoryIni aku yang berasal dari dirimu sendiri ingin menyampaikan pesan