Micho and Mitha-1

4 0 0
                                    

KRIINNG

Alarm Mitha berbunyi hingga memasuki kamar Micho yang tepat berada disebelah kamar Mitha.

DAK...DAK...

    Micho memukul pintu kamar Mitha dengan keras.
    "Woi! Matiin alarm lo itu! Berisik tau NGGAK! Gue lagi asiknya tidur malah lo ganggu!"
    Mitha mendengus kesal di dalam kamar "Mck... Diam lo! Balik sono ke kamar lo sendiri!"

CKLEK

   Misselia - Bunda Mitha dan Micho - terbangun karena mendengar keributan dari kedua kamar anaknya. Iapun menghampiri Micho.
   "Kenapa ribut-ribut sih, Micho? Ada apa?"
   "Eh... Bunda... Bunda udah bangun ya? Selamat pagi, Bun... Ini, Bun... Si Mitha tiap pagi selalu masang alarm keras-keras hingga kedengaran ke kamar Micho!" Kecut Micho

   Mithapun keluar dari kamar saat mendengar suara Bundanya "Yeee... Itukan demi lu juga... Kalo gue kaga pasang alarm pasti lo masih molor dan ga mao bangun! Habis itu lo bakal nyalahin gue karna kaga bangunin lo! Kalo bukan karna gue juga lo pasti udah telat terus kena marah sama guru BP!"
   "DIAM LO!"

   Misselia tersenyum kecil melihat kedua anaknya itu lalu mengelus lembut kedua anaknya "Sudah... Jangan berantam terus... Kalian bersiap-siap sana. Nanti telat pergi ke sekolah. Setelah itu kalian turun kebawah untuk sarapan. Bunda tunggu!"
   "Baik, Bun" Jawab mereka serempak

30 menit kemudian

    Mitha sudah memakai baju putih lengan pendek ketat hingga melihatkan bentuk badannya yang ramping, rok sepaha berwarna merah kotak-kotak (Macam SD :v tapi ini SMA woy!), kaus kaki putih selutut, dan sepatu kets berwarna hitam-kuning.

     Micho memakai baju putih lengan panjang, jas abu-abu, dasi panjang berwarna merah, celana panjang merah, kaus kaki putih, dan sepatu kets berwarna hitam-biru muda.

    Mereka sudah sangat keren dan cantik. Merekapun turun tangga menuju dapur untuk sarapan.

    Misselia melihat kedua anaknya secara seksama "Nah, ginikan enak dipandang. Kalau begitu kalian sarapan dulu. Setelah itu berangkat ke sekolah ya. Jangan nakal di sekolah"
    "Beres, Bun" Ucap Micho santai.

SMAN HARAPAN BANGSA

    Micho memarkirkan motornya di parkiran motor. Kemudian Mitha turun dari motornya lalu melepaskan helmnya. Sudah banyak cewek yang menunggu Micho diparkiran.

   "Cih..." Micho merasa kesal melihat para cewek yang menunggu dirinya.
   "Ada apa, Mic?" Heran Mitha
   "Gue nggak suka mereka ada disini! Risih gue liatnya"
    Mitha tersenyum miring kearah Micho "Tapikan lo yang duluan buat mereka jadi klepek-klepek pas tanding Basket. Makanya mereka jadi makin suka sama lo"
    "OGAH! Mending gue suka sama lo tapi sayang lo saudara kandung gue"

    Micho pergi menuju pintu sekolah. Mitha mengikutinya dari belakang tapi saat sudah sejajar Micho menggamit tangan Mitha. Ada beberapa cewek tidak menyukai hal tersebut.

Setiba di Lapangan Basket

DUK

   Sebuah bola basket melayang ke kepala Mitha dan membuatnya tidak tersadarkan diri. Micho kaget bercampur marah melihat kejadian tersebut
   "Mit... Woi! Sadar! Jangan bercanda! Bangunnnnn" Micho menepuk pipi Mitha tapi Mitha tidak sadar

Tiba-tiba saja

    Ada beberapa orang yang bermain bola basket tadi langsung dengan cepat berlari kearah Micho.
    "Ng... Anu... Micho, gue minta maaf... Tadi gue nggak sengaja"

    Micho mengenal suara tersebut. Rahang Micho mulai mengeras dan...

Buk... Buk...

   Micho menonjok wajah temannya itu tanpa ampun "Lo bilang nggak sengaja, HAH?! Lo pikir ini semua candaan?! Kalo dia kenapa-napa emang lo mau tanggung jawab?! Lo aja nggak bisa urusin hidup lo sendiri, Thur! Mitha itu segalanya buat gue! Kalo dia kenapa-napa! Lo yang bakal gue hancurin!"
     "Sudah, Mic..."
     "Micho, Jangan buat gaduh! Nanti lo masuk ruang BP!" Lerai teman-temannya lain.

UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

     Micho memegang tangan Mitha dengan erat. Ia takut Mitha kenapa-napa. Cuma Mitha yang ia tunggu sekarang.

     "Awww" Ringis Mitha memegangi kepalanya yang nyeri.
     "Akhirnya lo sadar, Mit. Gue takut lo nggak sadar. Gue khawatir banget sama lo" Panik Micho.
     Mitha menaikkan satu alisnya "Tumben lo peduli sama gue... Biasanya kaga"
     "Gue serius, Mit... Gue rela nunggu lo seharian supaya lo sadar"
     "Iya dah Iya... Dramatis banget deh... Awas! Gue mau masuk ke kelas"

     Micho tertawa "Lo yakin mau masuk kelas?"
     "Iyalah! Emang kenapa?" tanya Mitha
     "Ini udah jam pulang sekolah! Lo sih lama banget bangunnya. Bosan gue nunggu lo di UKS ini. Udah itu bau obat semuanya! Gue benci banget sama bau obat!"
     "Ha?! Seriusan lo?" Kaget Mitha
     "Iya... Tengok tuh jam dinding"

     Mitha menoleh kearah jam dinding "Michooo.... Gimana dengan catatan pelajaran gue? Gue nanti bisa ketinggalan pelajaran kalo begini caranya! Gue nggak mau jadi orang BEGO!"
     Micho hanya tersenyum lalu...

CUP

     Ia mencium dahi Mitha. Seperti biasa, kalau Mitha ataupun Micho merasa gelisah atau panikmaka harus dicium satu sama lain tapi didahi.
    "Sudah tenangkan?" tanya Micho.
    "Sedikit..."
    "Lo tenang aja, Mit. Tadi gue udah minta sama Nelly untuk meminjamkan buku catatannya untuk lo"
    "WHAT?! Nelly?" Kaget Mitha lagi.

    Micho menganggukkan kepala. Mitha menepuk dahinya "Micho... Lo kan tau kalo gue itu kaga pernah baikan sama Nelly... Masa lo pinjam catatan dia sih?! Astagaaaa"
    "Lo santai aja kali... Gue udah bilang ke Nelly kalo gue yang butuh catatan itu dan bukan e lo nya" Jelas Micho.
    "Terserah lo aja deh... Sakit kepala gue nih lama-lama"

    Mithapun bangkit dari kasur lalu mengambil tasnya.
    "Oo iya, Mit... Tadi Bunda kirim pesan dari chat kalau dia sama Ayah mau pergi hari in keluar kota lagi selama 7 hari . Jadi kita  yang ada dirumah terus Bunda udah transfer uang ke ATM kita masing-masing" Ujar Micho sebelum pergi.
     "Ya udah... Nanti order makanan dari Grab... Gue males masak dirumah"
     "Oke"

Malam Harinya

Tepat pukul 19:00

      Mitha sudah selesai mengerjakan segala tugas yang ketinggalan. Ia merasa bosan maka ia menghampiri Micho yang ada sedang dikamar karena Mitha tau kalau Micho itu orangnya MAGERan untuk keluar dari kamar.

CKLEK

       Mitha memasuki kamar tersebut. Ia melihat kamar Micho yang sangat rapi, bersih, dan wangi (Jarang ada cowok seperti ini). Iapun cuma melihat ada tempelan kertas yang berisi catatan kecil tentang pelajaran dan jadwal untuk besok serta foto-foto yang ada dirinya bersama Micho.

      "Lo ngapain kesini?" tanya Micho
      Mitha menoleh kearah Micho "KYAAA.... Michoooo... Pake celana lo!" ternyata Micho masih memakai handuk karena baru dari kamar mandi.
      Michopun memakai celana Boxernya tanpa memakai baju hingga melihatkan tubuh sixpacknya.

     Micho mendekat kearah Mitha "Keringkan rambut gue"
     "Nggak mau! Lo mesum!" Tolak Mitha
     "Gue udah pake celana! Cepetan! Risih gue kalo rambut gue kaga kering!"
     Mithapun membuka matanya dan melihat Micho yang semakin dekat dengannya.

     Mithapun mengambil handuk berwarna Biru Muda milik Micho lalu mengusap rambutnya Micho yang lebat. Micho paling tidak suka rambutnya dipegang oleh orang lain selain Mitha dan Bundanya.

     "Micho, gue boleh nanya sesuatu nggak?" Mitha sedikit kaku.
     "Tanya apa?"
     "Kenapa sih lo itu nggak suka sama cewek yang ada di sekolah kita? Padahalkan mereka cantik-cantik, manis, imut, dan pintar. Apa lo mau jomblo seumur hidup?"
    "Mereka itu berisik!! Kuping gue sakit dengar mereka teriakin nama gue! Udah itu gue harus lebih fokus menjaga lo. Emang lo mau gue punya pacar terus melupakan lo? Nggak kan? Suka dan Duka akan Kita Lewati Bersama"

HUG

     Mitha memeluk Micho dari belakang "Makasih, Micho"
     "Hmm" Gumam Micho.

Malamnya mereka berbincang segala hal. Sehingga mereka tertidur pulas di kamar Micho sendiri dan dikasurnya juga (Kaga Mesum :v)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suka dan Duka Kita Lewati BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang