family

478 69 10
                                    

Kesibukan seorang Kim Jinhwan sebagai desainer terkadang membuatnya ingin mengakhiri pekerjaannya itu, bukan apa apa dia hanya tidak mau terlalu sering meninggalkan keluarganya disaat ia ada jadwal diluar negri seperti sekarang ini.

Lusa ia akan pergi lagi untuk menghadiri acara fashion di Jepang. Itu artinya ia harus meninggalkan anak dan suaminya lagi untuk kesekian kalinya.

Mereka tidak mempermasalahkan itu sebenarnya, tapi tetap saja Jinhwan tidak tega meninggalkan mereka.

Jinhwan : "Hanbin, aku izin menghadiri acara fashion lagi lusa nanti."
Hanbin : "dimana?"
Jinhwan : "Jepang."
Hanbin : "Acacia sudah kau beri tau?"
Jinhwan : "belum, aku takut ia marah."
Hanbin : "tidak akan sayang, baiklah aku temani."
Jinhwan : "terimakasih Hanbin."

...

Acacia Kim, anak perempuan Kim Hanbin dan Kim Jinhwan.
Sebenarnya Acacia adalah anak yang pengertian. Ia akan sangat mengerti jika ayah dan bunda nya selalu meninggalkannya karna urusan pekerjaan.

Tapi sebagai ibu, tentu saja Jinhwan sangat tidak ingin sering sering meninggalkan putrinya ini. Ia ingin seperti ibu yang lain.
Mengantar sekolah, menemaninya main di taman kota, makan dan belanja bersama.
Rasanya hanya beberapa kali ia melakukan itu bersama putrinya.

...

Hari ini hari Sabtu, itu tandanya Acacia sedang melakukan kegiatan kesukaannya yaitu bermain piano.

Hanbin membelikan piano itu atas permintaannya sendiri, Acacia selalu bilang kalau ia ingin seperti ayahnya yang seorang pencipta lagu.

...

Jinhwan : "Sayang? Acacia kau didalam?"
Acacia : "Iya bund aku didalam."

Pintu terbuka memperlihatkan senyuman Acacia yang sangat mirip dengan Jinhwan

Hanbin : "kau sedang bermain piano?"
Acacia : "iya ayah, aku baru mempelajari satu lagu lagi hari ini."
Hanbin : "benarkah?"
Acacia : "iya, ayah mau dengar?"
Hanbin : "tentu saja harus ayah dengar."

Jinhwan : "hanya ayah? Bunda bagaimana?"
Acacia : "bunda nomor satu dan ayah kedua oke?"
Jinhwan : "oke sayang."

...

Hanbin dan Jinhwan terbawa suasana ketika mendengar putrinya memainkan instrumennya. Genius? Acacia benar benar mewarisi otak Hanbin dalam bermusik.

Acacia : "sudahhhh, bagaimana?"

Hanbin dan Jinhwan otomatis tepuk tangan saat Acacia selesai memainkan pianonya

Jinhwan : "sayang, berapa lama kau mempelajarinya?"
Acacia : "tadi pagi."
Hanbin : "terbaik, oke sayang kau memang putriku."
Jinhwan : "dia memang putrimu Kim Hanbin."
Hanbin : "dan kau istriku."

...

Suasana seperti ini membuat Hanbin dan Jinhwan melupakan alasannya menemui anaknya. Ia sungguh tak tega.

Baru seminggu yang lalu Jinhwan meninggalkan Acacia dan lusa ia harus meninggalkannya lagi.

Acacia : "ayah dan bunda ada apa? Kenapa diam diam seperti itu?"
Hanbin : "bundamu ingin bicara sayang."

Jinhwan melihat Hanbin memastikan kalau Acacia tidak akan marah padanya.

Acacia : "bunda? Ada apa?"
Jinhwan : "sayang, lusa bunda akan pergi lagi untuk bekerja."
Acacia : "......"
Jinhwan : "sayang?"

Jinhwan menghampiri Acacia dan memeluknya, berharap ia bisa membatalkan pekerjaannya itu.

Jinhwan : "sayang? Kalau kau tidak mengijinkan, bunda tidak akan pergi."
Acacia : "aku mengijinkan bunda tentu saja, itukan pekerjaan bunda berarti itu tanggung jawab bunda."
Jinhwan : "kau tidak apa apa bunda tinggal lagi?"
Acacia : "tidak apa apa bund, ayah kan ada."
Jinhwan : "bunda minta maaf sayang."
Acacia : "bunda tak perlu minta maaf padaku, bunda harusnya minta maaf pada ayah."
Jinhwan : "akan bunda lakukan nanti."
Acacia : "hm bunda pergi berapa hari?"
Jinhwan : "hanya 2 hari sayang, tak apa?"
Acacia : "tak apa bund."
Jinhwan : "saat nanti bunda pulang, kita akan melakukan apapun yang kau inginkan oke?"
Acacia : "siap bundaku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KIM FAMILY (BINHWAN oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang