"Kak Seungyoun. Kita putus aja!"
.
.
.
.
.
.Setelah gua ngomong gitu, Seungyoun langsung beranjak dari tempat duduknya. Dia mengambil piring sisa makan tadi dan pergi ke pencucian piring. Seungyoun memilih untuk menyibukkan diri disana dibanding menggubris perkataan gua tadi.
Jujur gua jadi bingung kalau dia kayak gini.
"Kak.." panggil gua dari sini
"..."
Dia masih diam dan tetap menyibukkan diri disana.
Gua samperin dia. Gua peluk dia dari belakang.
"Kak.." panggil gua lagi
Dia balik badan ngadap gua. Dia pegang pundak gua dan natap gua dengan serius.
"Aku gak suka kamu ngomong gitu. Aku gak suka kamu ngomong putus saat kita lagi ada masalah. Ini bukan solusi yang benar (y/n)." tuturnya dengan lembut.
Gua tau dia marah. Tapi cara dia ngomong gak suka itu membuat gua merasa bersalah banget udah ngomong gitu ke dia.
"Maaf." ujar gua nyesal.
Dia narik gua kedalam dekapannya. Meluk gua. Lama. Dari sini gua bisa mendengar betapa tenangnya detak jantung seorang Cho Seungyoun.
Tapi mendengar detak jantungnya yang begitu tenang ternyata gak bikin gua jadi tenang, malah makin bersalah, takut dan cemas.
Gua nangis. Dan dia sadar itu.
Dia lepasin pelukannya dan hapus air mata yang udah basahin pipi gua.
"Kenapa?" tanyanya
"..." gua cuma bisa diam. Gua gak tau harus ngomong apa.
"Maaf aku udah marah sama kamu. Jangan nangis ya." sesalnya yang masih dengan lembut.
Gua gelengin kepala. "Bukan itu." ujar gua pelan.
Tangan dia masih di pipi gua, masih setia ngusap air mata disana pake jempolnya
Dia deketin wajahnya ke telinga gua. Terus bisikin sesuatu disana. Sesuatu yang berhasil bikin gua tenang. Kemudian dia tatap gua lembut. Sangat dekat. Dan kemudian gak ada jarak yang tersisa di antara kita.
He kissed me gently. Very soft. And I'm just silent, because this is the first.
Oh God. He took my first kiss. 😶
.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁
Siang ini Seungyoun kedatangan tamu. Dia juga tamu gua. Lebih tepatnya tamu kita, gua dan Seungyoun.
Sejak kedatangannya, kami belum ada ngomong sama sekali. Disini dia masih menatap gua dan Seungyoun bergantian. Itu tatapan penuh tanda tanya.
Oke, ini terlihat seperti lagi minta restu ke camer. Awkward banget.
"Jadi kalian benaran pacaran. Maksud gua, lu sama Mr. Cho? Kalian pacaran?" tanyanya memecah keheningan ini.
"Iya." kata gua dan Seungyoun barengan.
"Kok bisa? Sejak kapan?" tanyanya lagi.
"Itu gak penting sekarang." ujar gua blak-blakan.
"Penting. Gua harus tau donk." sanggahnya
"Kita udah jalan satu bulan. Terhitung dari seminggu mau UTS." jelas Seungyoun.
"(y/n), lu kok mau sih sama om-om?" bisiknya ke gua yang masih bisa terdengar oleh Seungyoun.
"Eunsang. Saya dengar ya." kata Seungyoun tak suka pada Eunsang yang adalah tamu kita hari ini.
"Hehehe.. Sorry pak. Canda kok." kikik nya.
"Lu gak kasih tau ke orang-orang kan?" tanya gua khawatir
"Belum sih. Gua mau mastiin dulu."
"Kamu ada niat buat cerita ke orang-orang?" ujar Seungyoun shock
"..." Eunsang diam. Wajahnya bingung.
"Ayo kita buat kesepakatan dari sekarang." ujar Eunsang.
Eunsang yang gua kenal kalem, baik hati, ramah, dan terlihat perfect. Kini hilang. Setelah dia mengutarakan kesepakatan ini.
Ya, bisa-bisanya dia manfaatin situasi ini jadi peluang.
Fine aja sih, kalau kesepakatannya itu dia minta nilai A untuk mata kululiah yang diajar sama Seungyoun. Tapi Eunsang mahasiswa yang sadar kalau dia gak perlu ngemis nilai, karna dia udah pintar. Yang dia butuhkan adalah sesuatu yang sangat penting bagi seorang mahasiswa.
"Untuk bapak, cukup penuhi kebutuhan saya di akhir bulan." kata Eunsang membuat kesepakatan pada Seungyoun.
"Itu aja?" tanya Seungyoun.
Holkay seperti Seungyoun kalau disuruh biayain hidup satu orang mah belum ada apa-apanya kali ya. Masih kecil itu mah. 🙄
"Iya itu aja mah buat bapak." jawab Eunsang. "Buat lu, Cukup bikinin tugas resume gua." lanjutnya yang kini membuat kesepakatan ke gua.
"Resume yang mana?" tanya gua. Secara ada empat mata kuliah yang tugasnya meresume setiap bab.
"Semua." jawabnya santai banget.
"Gila. Yang benar aja. Banyak itu. Bikin resume buat gua aja nih tangan udah pegel di tabah sekarang resume buat lu, bisa copot nih tangan gua." protes gua gak setuju
"Gak mau? Ya udah kalau gitu. Jangan salahin gua ya, kalau ada yang tau." ancam Eunsang.
Gua sama Seungyoun lirik-lirikan. Semacam kasih kode gitu.
"Ya udah mau. Tapi janji lho. Awas kalau ada yang tau." gua balik ngancam.
"Iya tenang aja mah itu. Jadi Deal ini ya." Eunsang menjulurkan tangannya buat salaman tanda kesepakatan ini sudah diterima.
Gua dan Seungyoun terima jabat tangan Eunsang secara bergantian. Dan kesepakatan pun ditetima.
-----------------------------------------------------------
Gambar hanya pemanis ya 😗Btw, makasih yang udah mampir buat baca, kasih vote dan komen.
Eps masih berlanjut.
Tunggu saja 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
PooL || You & Cho Seungyoun ✓
FanfictionApa gua sanggup berada dalam hubungan ini sama Seungyoun. Jatuh dan cinta dengannya, ini bukan perkara yang mudah. Jatuh cinta menurut gua seperti berada didalam kolam, gua bisa aja menikmatinya bahkan bisa berenang lagi hinggga ketepian, tapi masih...