Chapter 1

635 63 26
                                    


Jiyeon POV

Langit cerah tanpa awan. Matahari bersinar di atas sana. Sangat terang. Tanganku mencoba menggapainya. Tapi tentu saja tak bisa. Aku pernah berpikir. Bagaimana aku akan mati. Dalam keadaan panas kah? Atau kedinginan kah? Mungkin panas akan lebih baik, setidaknya aku tidak aja membeku dan pucat seperti hantu.

'plaaaak' sebuah pukulan di kepala membuyarkab lamunanku

'eonnieeeeee' teriakku kesal pada yeoja yang berkacak pinggang di depanku

'mwo? Mwo?' matanya melotot marah

'aku membayarmu bukan untuk melamun, kau lihat pekerjaan kita masih banyak' teriaknya nyaring memasuki gendang telingaku

'tidak bisakah kau sedikit lembut saja? Aku bisa semakin bodoh kalau terus kau pukul begini' gerutuku sebal pada jung boram, atasanku

'krincing' suara bel berbunyi menandakan seseorang membuka pintu

'sana selesaikan desainmu dan gaun pesanan yang kemarin' omelnga menyebalkan tapi mau tak mau aku menurut. Yah oekerjaan ku memang menumpuk

'annyeonghaseyo' kudengar suara lembut, seorang yeoja. Pasti sangat feminim. Aku tak memperdulikan dan masih terus mengerjakan desainku

'mencari gaun pernikahan?' tanya boram eonnie ramah, cih kalau padaku saja galaknya tidak berperikemanusiaan

'ne, bisakah kami melihat-lihat dulu?' tanganku berhenti bergerak, aku mengenal suara namja ini. Seolmaa...aku berniat menolehkan kepalaku mencari tau siapa yang datang tapi cepat-cepat kuurungkan

'park jiyeon babo' aku memukul kepalaku pelan merutuki pikiranku sendiri

'kerja kerja kerja' gumamku meneruskan desainku lagi. Aku bekerja di sebuah butik gaun pengantin sebagai satu-satunya desainer. Sangat menyiksa.

'jiyeon-aaah' aku menggembungkan pipiku sebal, baru saja mau konsentrasi sudah dipanggil

'tolong bawakan katalog desain' teriak boram eonnie. Si kecil itu suaranya benar-benar seperti speaker

'neee' aku berjalan malas membawakan buku desainku

'annyeong' kakiku otomatis berhenti saat menyadari siapa di depan sana. Dia melambai dengan senyum bodoh menyebalkannya itu

'myungsoo kau mengenalnya?' yeoja cantik di depannya memegang lengan myungsoo mesra

'ne, dia mantan kekasihku' boram eonnie menatap kaget padaku

'ini katalognya' aku menyerahkan buku itu pada boram eonnie lalu segera pergi. Malas berlama-lama di sana.

'yah duduk di sini sebentar, kau kan designernya' boram eonnie yang tidak peka ini malah menarikku duduk di sampingnya, berhadapan dengan kim myungsoo yang masih memandangiku sambil menahan tawanya

'apa ada yang kau rekomendasikan?' tanya si yeoja ramah

'emm kurasa tidak ada yang khusus, semua design gaunku dibuat dengan simple dengan aksen yang tidak terlalu berlebihan jsdi membuatnya tidak terlalu berat' aku menjelaskan

'tapi untuk hiasan kurasa itu tergantung selera si pengantin wanita' dia manggut-manggut, boram eonnie disampingku tersenyum puas

'bagaimana menurutmu yang ini?' yeoja itu menunjukkan salah satu gambar pada myungsoo

'oh bagus, akan terlihat cantik padamu' aku memutar mata muak mendengar bualan namja brengsek itu

'apakah yang ini ada?' yeoja cantik itu bertanya padaku

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang