"Bisakah kau merasakan ikatannya, Jungkook?"
Jungkook baru saja meletakkan tasnya di ujung kaki ranjang sebelum kembali ke kursi yang tidak pernah dia tinggalkan selama tiga jam belakangan. Taehyung Namjoon dan juga Hoseok sedang berbincang di luar ruangan, menyerahkan urusan menjaga Yoongi pada Jungkook. Yang lebih muda berterimakasih dengan hal ini-, yang berarti memungkinkan dia untuk tetap dekat pada belahan jiwanya. Jungkook mungkin sedikit bingung dengan reaksi yang diberikan Taehyung saat pertamakali melihatnya. Tatapan Taehyung kosong dan dia seperti kehilangan jejak raganya. Apakah Jungkook menyela sesuatu dengan kedatangannya?Tetapi memikirkan prospek bagaimana mengingat Shooky mengatakan bahwa Taehyung adalah orang yang paling dekat dengannya dan adalah orang yang paling Yoongi sayangi membuat jantung Jungkook bergemuruh. Dia hampir merasakan tidak suka dengan ikatan yang terjadi diantara Yoongi dan Taehyung meskipun dia tahu bahwa mereka tidak akan pernah bisa bersama. Ikatan membuatnya egois-, ikatan membuatnya ingin Yoongi hanya untuknya. Tidak ada yang boleh mengambil atensi Yoongi darinya lebih dari hubungan persahabatan yang rukun. Jungkook menghela napas dalam, menyender di kursi sebelum menenggak minumannya untuk mengatasi dahaga. Dia lupa melakukan apapun ketika dia hanya duduk disana, bertemu Yoongi dan mempelajari fitur – fitur yang ditampilkan oleh cinta dalam hidupnya. Jungkook berpikir-, ah apa mungkin dia mencintai Yoongi hanya atas dasar ikatan saja? tetapi kemudian dia tenggelam lagi jatuh jauh ke dalam dan berpikir-, meskipun ikatan mereka menjadi dasar akan hubungan, Jungkook bisa membedakan apa yang dinamakan cinta dan paksaan. Jungkook tahu dia mulai tertarik secara fisik pada Yoongi-, itu beralasan dari bagaimana Shooky menceritakannya banyak hal tentang Yoongi. Jungkook tertarik pada kepribadian Yoongi-, dan kemudian akhirnya mereka bertemu. Jadi dia mungkin-, memang sedikit cinta.
Atau bisa menjadi sangat cinta jika Yoongi cepat bangun dan berbicara padanya. Dia mungkin akan jatuh dan jatuh lagi. Tidak menapak, tidak berdasar, selalu melayang – layang tak tentu arah. tetapi dia tidak membenci pemikiran seperti itu. Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah Cooky yang duduk di sebelah paha Yoongi. Shooky masih berada di tempatnya-, di ceruk leher Yoongi. memeluk paruh jiwanya-, memegangnya karena mereka adalah satu kesatuan. Jungkook bisa merasakan bagaimana Shooky menginginkan Yoongi untuk segera sadar-. bagaimana dia merindukan Yoongi dan ingin Yoongi berbicara dengannya karena dia butuh mendengar suara Yoongi dan meyakinkan Yoongi bahwa dia bisa hidup dengan benar kali ini.
Tapi Jungkook dapat melihat ada yang salah dari ekspresi Shooky. dia seolah – olah memegang kunci kehidupan di sana. Menyembunyikan sesuatu yang Jungkook ingin bertanya-, tetapi tidak bisa karena ada sesuatu yang menahannya. Jungkook mendesah, meraih kembali tangan Yoongi dan mengelusnya. menelusuri pola disana dengan harapan Yoongi akan dapat merasakan bagaimana Jungkook menyentuhnya dengan layak.
"Jungkook-ah" Jungkook tersentak, menoleh pada Cooky lagi yang menatapnya bertanya. "Aku bertanya padamu sejak tadi Jungkookie" Cooky bergerak mendekat. menepuk pipi Jungkook dengan ringan. "Apa yang kau pikirkan sampai tidak mengetahui aku memasuki kepalamu?" Jungkook mengerjap sebelum mendesis. Dia menepuk punggung Cooky untuk meminta maaf. "Ah, aku keluar sebentar, Cooky-yah. Apa yang kau tanyakan?" Jungkook menarik tangannya. masih sibuk untuk terus melakukan kontak kulit dengan Yoongi karena sesuatu membuatnya merasa membutuhkan. Cooky duduk lagi, mencari tempat nyaman kali ini. matanya berselancar pada tubuh Yoongi, deru napas Yoongi yang masih stabil seolah – olah dia hanya tertidur disana.
"Aku bertanya tentang ikatanmu. Apa kau bisa merasakannya?" Cooky mengulangi pertanyaannya. Jungkook bergumam sebelum akhirnya mengangguk. "Ketika aku melihat Yoongi pertama kali, aku merasakan ikata kami menarikku begitu kuat seolah – olah aku disambut disini. aku dibutuhkan. ikatannya menunjukkan padaku bahwa, ya. ini dia. seperti itu" Jungkook menjelaskan. Jemarinya berputar di telapak tangan Yoongi dengan lembut. kemudian keningnya berkerut, dia melepas kontak mata pada Yoongi dan memilih menghadap ke arah Cooky kembali. "Kenapa kau bahkan bertanya, Cooky-yah? seharusnya kau sudah tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul-Bond(Mate) - YoonKook✔
Fanfic[C O M P L E T E]✔ Cooky menemukan Soul-Bond berbentuk kue cokelat kering yang mungil di depan toko roti, berlindung dari rintik hujan yang semakin deras di bawah famplet kayu. Kedinginan dan sedikit retak di antara kaki dan tangan mungilnya. Sedih...