"Apakah kau percaya keajaiban, Jimin-ssi?"
Suara itu dilantunkan agak seperti bisikan yang halus, lembut dan begitu hati – hati. Jimin mendonngak dari acara menatap jemarinya. Menangkap tatapan sayang sang tetua yang dilemparkan kearahnya. Jimin bingung-, Jimin tidak paham apa yang sedang dimaksudkan oleh sang tetua. Jimin sudah terlalu lengah saat dia berada disini. Gugup dan bahkan gelisah karena antusiasmenya yang tinggi harus di desak kebawah agar tidak terlihat sangat sembrono dan bertingkah kelewat batas di depan tetua yang sulit untuk ditemui. Jimin tidak ingin sang tetua tidak suka dengan dirinya dan malah meninggalkannya tanpa jawaban yang jelas.
Setengah jam yang lalu Jimin berhasil sampai di gedung pertemuan yang telah direncanakan. Ingat bagaimana dia begitu sulit meminta izin untuk bertemu dengan tetua membahas perihal tentang masalah Jungkook. adapun dia bersemangat untuk mengetahui segala hal yang ccoba disembunyikan lebih banyak oleh sang tetua ataupun para anggota yang bekerja dibawah tangannya-, di bawah sayapnya dan aturannya. Jimin memiliki banyak pertanyaan, memiliki banyak hal yang harus dikuak karena dia terlalu kewalahan menangani situasi yang begitu misterius. Jimin penasaran tentang banyak hal Soulbond. dia penasaran tentang bagaimana ikatan terbentuk dan bagaimana semesta bekerja pada mereka. Jimin juga pensaran mengapa dari semua hal yang mudah hampir seluruhnya dipersulit oleh sang tetua? bagaimana pada akhirnya dia sama sekali tidak bisa menemukan informasi tentang mereka yang memiliki soulbond. adapun riwayat yang memiliki soulbond mate seperti ayahnya-pun dia tidak bisa menemukan di manapun, seolah telah dihilangkan dari server dan ingatan para pemilik soulbond yang lain. Banyak-, terlalu banyak hal yang ingin Jimin ketahui tentang ini semua. mengapa semesta mempermainkan banyak orang.
lalu kemudian, ketika dia akhirnya berhasil bertemu dengan tetua-, yang memperkenalkan dirinya sebagai Hwang Geumseo-, pria uzur itu hanya tersenyum dan duduk mendengarkan seluruh keluh kesahnya. mendengarkan segala hal tentang rasa frustasinya dengan duduk diam dan menyimak seakan dia tidak ingin menginterupsi. dia disana, tersenyum dan tertawa meski Jimin tidak menyebutkan apapun yang pantas ditertawakan oleh pria uzur itu atau oleh siapapun. Lalu ketika Jimin menceritakan tentang perihal Jungkook, bagaimana dia ingin untuk membantu sahabat tentang permasalahan yang unik-, tidak pernah terjadi atau hampir langka, Jimin dapat melihat sedikit perubahan mimik wajah Geumseo-, itu agak aneh, tapi terkesan lembut dan berhati – hati. Jimin bisa saja mati dalam penasaran jika Geumseo tidak akan membuka suara untuk hal – hal yang telah dia keluarkan dengan segenap emosi di baliknya.
Adapun Chimmy tidak menanggapi sama sekali. dia membiarkan Jimin mengeluarkan semuanya, tetapi tetap membuat Jimin tahu batasannya, membuat Jimin bisa mengendalikan seberapa banyak antusiasme yang harus dia keluarkan dan dia tahan. Jimin berterimakasih atas itu semua. Lalu kemudian, setelah dia berhasil mengeluarkan semuanya, Geumseo menatapnya. hening dan hening-, Jimin merasa lebih resah disana, dia ingin menjambak rambutnya dan membuang helai demi helai karena terbawa suasana. Tapi Geumseo terlihat tetap tenang dan hati – hati seolah tidak ingin merusakkan apapun.
Lalu kemudian ada itu. Geumseo menanyakannya tentang keajaiban. Apakah Jimin percaya pada keajaiban. Jimin ingin mendengus tentang itu semua. dia ingin mengejek dan ingin mengatai karena tentu saja dia. Dia percaya. untuk apalagi kehadiran Chimmy disini jika dia tidak percaya sebuah keajaiban dari semesta?
Jimin merunduk, mencoba mengurai jemarinya yang saling terikat dan menahan beban sakit kepala yang tiba – tiba menyerang sekali lalu. Jimin bisa melihat senyuman Geumseo. masih sama. Dia bangkit dan menelusuri rak bukunya. Tapak kakinya mantap, langkahnya teratur dan dia seperti tahu apa yang sedang dia perbuat. duduk di depannya, ada sejenis soulbond berbentuk robot abu – abu putih yang sama yang duduk diatas meja sebagai boneka standee kecil dengan nama Van dibawahnya. Itu adalah Soulbond milik Geumseo. dia terlihat begitu bijak dan tetap tenang. aman dan nyaman seolah – olah Jimin sama sekali tidak berusaha untuk mendesak paruh jiwanya untuk segala hal pertanyaan yang bekelebat diotaknya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul-Bond(Mate) - YoonKook✔
Fiksi Penggemar[C O M P L E T E]✔ Cooky menemukan Soul-Bond berbentuk kue cokelat kering yang mungil di depan toko roti, berlindung dari rintik hujan yang semakin deras di bawah famplet kayu. Kedinginan dan sedikit retak di antara kaki dan tangan mungilnya. Sedih...