part 10

23.6K 1.2K 39
                                    

Aku berlari menemui Ibu di toko dan berhambur ke pelukannya.
" Ibu ! Aku diterima kerja ! "

" Syukurlah....selamat ya " Ibu menepuk tanganku yang merengkuh tubuhnya.

" Tapi Bu. Aku ditempatkan di Kabupaten.." keluhku.
Kota tempat tinggalku sekarang memang bukan ibu kota propinsi. Namun cukup luas wilayahnya sehingga untuk mencapai daerah kabupaten dibutuhkan waktu setengah hingga satu jam perjalanan.

Ibu kembali menepuk tanganku.
" Seharusnya kamu bersyukur sudah mendapatkan pekerjaan. Tidak masalah mau ditempatkan di mana saja. Mumpung Nadia masih kecil masih bisa diajak kemana - mana "
" Tapi Bu...kalau mau ke tempat Ibu jadi jauh "
Dulu ketika masih bersama Mas Bima aku masih bisa sering menengok Ibu karena kami sama - sama berada di kota.

" Nah...kalau begitu kamu segera urus surat buat sekolah Nadia "
" Iya Bu aku akan segera mengurusnya karena minggu depan sudah mulai kerja. Nanti kalau weekend atau aku sama Nadia libur kami akan mengunjungi Ibu "

" Iya. Nanti kamu atur. Lagipula kamu kan belum tau jam kerjamu kan. Biasanya kerja seperti itu bergantian shift nya "
" Iya Bu gampanglah nanti "

Aku diterima bekerja di salah satu mini market yang sudah terkenal di mana - mana. Tidak apalah. Ijazah ku juga SMA. Yang terpenting aku bisa bekerja.

❤❤❤

Hp ku berbunyi saat aku berada di kamar mandi.
" Kalila ! Hp mu bunyi nduk "
Ibu berteriak dari luar kamar mandi.

" Iya bu sebentar "
Cepat - cepat aku keluar menuju ruang tamu. Hp ku tadi aku taruh di atas meja.

" Siapa ? Bagus ? " Tanya Ibu.
Aku mengangguk. Tergesa aku membuka layar ho dan men scroll nya .
" Ya Halo "
" Kok wa ku tidak dibalas ? Kamu baik - baik saja kan ? "

" Oh tadi aku lagi bantuin Ibu di toko terus mandi "
" Syukurlah aku kira ada apa. Nggak seperti biasanya "
Aku terkekeh.

" Nadia mana ? Tasya sedari tadi ngerecokin aku terus. Katanya pengen Video Call "
" Nadia masih tidur siang. Nanti kalau  sudah bangun aku wa ya "
" Oke . Sudah ya. Sampai nanti "
Aku tersenyum.

" Kayaknya Bagus suka sama kamu Nduk "
Aku mendongak menatap Ibu.
" Ih Ibu. Apaan sih. Kami cuma berteman kok "

Ibu mengedikkan bahu.
" Ya siapa tau jodoh. Kalian sama - sama single kan. Ibu rasa itu tidak masalah. Ibu liat dia sepertinya pria yang baik " Bagaimana bisa Ibu menyimpulkan seperti itu kalau mereka hanya bertemu saat berada di rumah sakit saja.
" Kalila belum berpikir sejauh itu Bu "

Ibu menghampiriku duduk dan menepuk punggung tanganku.
" Kenapa ? Masih ingat dengan Bima ? "
Aku hanya terdiam.
Inginku begitu bercerai langsung bisa melupakannya. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Seakan sosoknya lebih kuat menancap dalam hatiku. Sungguh ini bukan mauku.

" Dicoba saja. Buka dulu hatimu. Jangan bersedih lama - lama "
" Iya Bu "
" Ya sudah kalau begitu Ibu mau ke depan lagi "
Aku mengangguk.

Kalau aku lihat sih sepertinya Mas Bagus sedang berusaha mendekatiku. Tidak ada salahnya aku mencoba membuka hati. Aku ingin sembuh dari patah hatiku.

Aku kembali mengingat saat pertama kali bertemu Mas Bagus sebulan yang lalu. Saat anak kami sama - sama dirawat di rumah sakit. Yah benar. Lelaki tampan yang aku maksud  saat itu adalah Mas Bagus.

Flashback On

" Eum.. Wajah Anda sepertinya familiar ya "
Aku membuka pembicaraan saat dokter sudah keluar ruangan. Benar, Nadia dan teman sekamarnya yang bernama Tasya menjadi akrab dalam sekejab. Bahkan keduanya duduk dalam satu ranjang menonton tv.

Cinta Lama Bersemi Kembali ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang