lintangsetya: Thania, masih inget aku, gak?
Nindy menghirup udara kuat-kuat dan menghembuskannya lagi sebelum mengetikkan beberapa kata untuk membalas pesan Lintang.
thanianindy: iya, ini mas lintang?
Lintang sudah membaca pesannya, namun belum membalas. Satu menit, dua menit, sampai lima menit pun, Lintang tak kunjung membalas.
Nindy menutup aplikasi Instagramnya, kemudian meletakkan ponselnya di atas meja. Ia kembali berbaring. Lintang tampaknya tidak ada rencana untuk membalas pesannya hari ini, begitu pikirnya.
Nindy memiringkan tubuhnya ke sebelah kanan, meraih guling kesayangannya, dan mulai masuk ke alam mimpi.
☆☆☆
"Ref, lo udah siap belom?" tanya Reva sembari mengetuk pelan pintu kamar Refa. "Gue tunggu di depan, ya."
Setelah samar-samar mendengar jawaban 'iya,' dari dalam kamar Refa, Reva pun berjalan menuju teras, dan duduk di bangku, memakai sepatu ketsnya. Iya, sampai saat ini pun ia masih belum berani untuk memakai flat shoes, tidak seperti Meita.
Sembari menunggui Refa, ia mengeluarkan ponselnya, dan membuka platform LINE, karena kakaknya baru saja mengirimi pesan.
Ralat, ternyata kakaknya sudah mengiriminya pesan dari jam tiga pagi tadi, namun jelas Reva belum bangun jam segitu. Kalau Kak Lintang mungkin sudah bangun untuk shalat tahajud.
Lintang Setya I.: dek, lo kenal yang namanya thania neela anindya gak?
Lintang Setya I.: kayaknya dia satu jurusan sm loReva menaikkan alis kanannya, bingung. Cewek yang dimaksud oleh Kak Lintang ini jelas Nindy yang sekarang menjadi teman sekelasnya, Nindy yang merupakan salah satu dari tiga serangkainya bersama Meita.
Revania Junila A.: tau kak. Dia sekelas sm gw
Revania Junila A.: knp?"Va?"
Reva sontak mengalihkan pandangannya dari layar ponsel kepada sebuah suara yang memanggilnya. Ia tersenyum lebar melihat kehadiran Refa.
"Sori, ya, lama. Tadi ada urusan sebentar," ujar Refa sembari duduk di samping Reva dan menali sepatunya, yang juga sepatu kets.
"Urusan pagi hari di kamar mandi?" tanya Reva.
Refa tertawa kecil. "Bukan, Va. Ada, lah, pokoknya."
"Wah, Refa udah main rahasia-rahasiaan, ya."
"Apaan, sih. Tadi gue tuh nyetrika dulu bentar," balas Refa yang akhirnya membongkar kegiatannya pagi tadi.
"Waaaaw," ucap Reva. "Calon suami idaman banget, ya. Pagi-pagi udah nyetrika. Gue aja enggak."
Refa mendengus. "Lo ngejek gue lagi, ya?"
"Lah?" ujar Reva tidak mengerti. "Ngejek apaan?"
"Kalo pura-pura bego, nanti bego beneran, lho."
"Apaan, sih, Ref? Gue beneran enggak ngerti."
"Ya udah, bagus, deh, kalo enggak ngerti," kata Refa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reva & Refa [COMPLETED]
Romance"Kenapa lo manggil gue Va? Orang lain biasanya manggil gue Rev," tanya Reva. "Soalnya gue juga dipanggil Ref. Aneh aja, kayak manggil diri sendiri," jawab Refa. "Tapi kan gue pake V, lo pake F. Beda, lah." Refa menatap Reva selama lima detik, kemudi...