"Assalamualaikum"
Karya : Bob tarpinHari itu aku membaca ulang surat yang tertulis di selembar kertas yang warnanya sudah sedikit agak kekuningan dan samar samar. Aku benar benar rapuh saat membacanya, tetesan air mata itu masih membekas di setiap sepasi tulisan. Aku selalu di landa dengan bayang bayang wajahmu dengan senyum malu pipi memerah. Sebulan setelah aku membaca surat itu aku benar benar terkejut dengan Indra penglihatan ku,"loh itu rani ,kok sekarang beda ya tidak seperti yang aku lihat dan aku rasakan seperti dulu". Setelah aku sudah benar benar memiliki tekat yang kuat untuk mengungkapkan rasa yang ada di dalam hati,ternyata semuanya terlambat, Rani sudah di miliki oleh orang lain dan mengganti singkatan nama yang ada di surat itu menjadi nama orang lain. Aku berusaha untuk melupakan semua harapan yang ingin aku capai, aku hanya bisa membaca surat itu dan menaruhnya kembali di dalam tas. Hati ku seakan keras setelah aku merasakan betapa sakitnya menjadi Rani yang tidak pernah aku hargai rasa cintanya,"oh jadi begini rasanya ketika hati menjadi sakit,aku baru pertama merasakan sesakit ini" ,aku tidak lagi ingin bertemu dengannya seakan-akan aku membencinya. Sekian lama aku tidak berjumpa selama 3 tahun dengannya akhirnya tuhan mempertemukan kembali dengan rasa yang sama, begitu lamanya aku tidak melihat wajahnya ,hati seakan akan berdebar debar.Waktu itu benar benar pas dimana aku memberanikan diri untuk mengungkapkan kepada rani ,aku tidak memikirkan Rani sudah di miliki orang lain,di pikiranku hanyalah mengungkapkan, masalah iya atau tidak yang penting aku sudah mengungkapkan rasa yang aku pendam selama 6tahun. Malam itu aku bertemu dengan Rani di depan rumahnya ,yang agak dekat dengan ladang sawah
"Rani aku mau ngomong penting". "Mau ngomong apa?,kok kamu sampai gugup seperti itu"kata rani sambil menundukan kepala karena malu.
"Aku ingin mengungkapkan semua isi hati ku, sebenarnya dulu waktu kamu mencintai ku,aku juga mencintai mu akan tapi ego dan pikiran labil ku seakan menjadi malu ketika bertemu dengan mu,dan sekarang aku ingin mengungkapkan semuanya,apa kamu mau menjalin hubungan seperti rasa yang sama seperti dulu".Rani marah dan kecewa dengan ucapan ku seakan-akan dia sedih dan terbayang masa lalunya,
"kenapa sih fit kenapa ,kenapa kamu baru mengungkapkan sekarang, kenapa,kenapa fito, kenapa. Sekarang aku sudah ternodai, sudah tidak utuh seperti yang kamu lihat fit, masalalu ku gelap ,mantanku banyak, mungkin kalo kamu dulu memberanikan diri aku tidak akan ternodai oleh orang lain fit". Aku terdiam terpaku gugup dan seperti merasa bersalah sekali kepada rani,"Maafkan aku, aku egois, padahal waktu itu kita sama sama saling mencintai ,namun selalu aku pendam karena malu,kita beda pemikiran, kamu pintar sedangkan aku bodoh aku takut kamu malu dengan semua teman teman mu".
"Maafkan aku, sekarang aku sudah tidak seperti yang kamu lihat dulu,aku sudah ternodai oleh orang lain",jawab rani sambil menatap mataku.
"Aku tidak memandang kamu sudah ternodai Ataupah tidak, di mataku kamu tetap Rani yang sempurna".
Rani pun memelukku dengan sangat sangat erat,
"Sejak dulu aku ingin memelukmu,memilikimu, menjaga erat hubungan sampai kita berkeluarga, Apa kamu yakin dengan keputusan mu ini fit?".
"Aku yakin Rani. kita sama sama memiliki masa lalu yang gelap,kita sama sama bersalah waktu itu".Dalam hati,memang benar hidup adalah cerminan dari diri kita sendiri . Setelah aku sudah mengungkapkan semuanya, hati ini seakan lega seperti tanpa beban di dalamnya,aku sangat senang di hari itu sampai aku duduk menyendiri di tepi ladang sawah sambil melamun akan masa depanku dengan Rani. Tiba tiba Rani mendatangi ku dengan senyuman yang membuat ku seakan akan membayang bayang di pikiran,
"Fito,kok sendirian aja, kenapa tidak ikut ngumpul sama teman teman mu?".
"Tidak apa apa, aku cuma ingin sendiri, sambil menatap bulan dan bintang yang selalu menemani ketika hati ku rapuh".Terimakasih sudah membaca cerita yang sudah saya buat apabila ada salah kata mohon di maafkan ,karena saya juga manusia biasa yang banyak salahnya
"Waalaikumsalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
surat lama akhirnya terjawab
Short Storyakhirnya surat lama itu terjawab ketika si pemalu mengakui kesalahannya