The Secret Of Happiness [Series]

2. The Ring of Soul: Feeling

The Secret of Happiness [Series]

The Ring of Soul
|Cincin Arwah|

Part 2
Feeling
|Perasaan|

|Rumah Sakit|

Myung?"

Myungsoo yang sejak tadi duduk menemani jiyeon, menoleh. Mendapati yeosob menghampirinya perlahan.

Ah~ kau sudah kembali” myungsoo tersenyum dan dibalas pula oleh yeosob, mengangguk mengiyakan

Mian, aku harus mengurus beberapa hal di kampus” ucap yeosob dengan suara pelan. Takut mengganggu tidur jiyeon

Gwaenchana~” myungsoo kini mengalihkan pandangannya. Memandang jiyeon yang masih saja terlelap walau sudah seharian tertidur

Bangunlah~” gumam myungsoo lembut, mengusap sayang pipi pucat gadisnya

Kau kembalilah tidur. Aku akan menjaga kalian” ucapan yeosob sontak membuat myungsoo terkekeh

Algetseumnida!” gurau myungsoo.

Yeosob yang tengah meletakkan buku-bukunya dimeja menoleh heran dan tertawa saat menyadari kejanggalan ucapannya sendiri tadi

Dasar bayi besar” canda yeosob membuat kedua namja tampan ini tertawa pelan

Myungsoo kini tengah bersandar pada ranjangnya di sebelah jiyeon. Ada sebuah tirai yang memisahkan ranjang keduanya. Namun ia membukanya agar dapat leluasa memandang wajah terlelap gadisnya

Keduanya terdiam. Sibuk dengan pikiran masing-masing, walau tertuju pada satu orang yang sama. Park jiyeon

Aku benar-benar sangat ingin memukulmu saat itu” ungkap yeosob masih memandang kosong kearah jendela disampingnya. Memantulkan bayangan dirinya karena memang diluar sudah gelap

Myungsoo terdiam, namun tangannya mengepal kuat. Lagi dan lagi, ia merutuki kebodohannya

Malam itu, jiyeon datang kerumah, menangis sesenggukan. Aku penasaran, keunde, aku membiarkannya menangis hingga tenang. Dan saat itu… saat itulah ia menceritakan tentang hubungan kalian"

Aku berniat menemuimu keesokkan harinya. Meminta penjelasan lebih dan berharap kau menyesalinya. Keunde_”

Yeosob terdiam. Kilasan memori saat mendengar kabar kecelakaan chanyeol, bagaimana kakak laki-lakinya itu dinyatakan koma hingga meninggal siang harinya, sungguh yeosob tidak mampu mengatakannya

Yeosob menggeleng pelan, berusaha menahan air matanya “mengapa harus hyung? Hiks” namja imut ini mengusap kasar air matanya. Berusaha keras meredam isakkannya

Myungsoo? Namja itu pun menangis dalam diam, memandang bersalah dan penuh cemas pada jiyeon. Pujaan hatinya yang masih betah untuk tidur. Mengabaikan dirinya juga yeosob

Semua terjadi dalam waktu hampir bersamaan. Bahkan setelah mencoba untuk tetap kuat dan tegar. Gadis itu membuat semuanya berantakan dan kau_” yeosob memandang myungsoo yang kini melirik ke arahnya

Keduanya melempar senyum saat mengetahui keadaan mereka yang sama-sama menangis dalam diam karena hal ini

Dan kau seakan melupakan jiyeon. Aku benar-benar marah padamu” yeosob tersenyum getir

Kau tahu? Selama tiga hari masa berkabung, setiap kali jiyeon terlelap, ia selalu memanggil namamu. Dia mencintaimu, sangat. Dan saat itu ia benar-benar membutuhkanmu”

Pandangan keduanya kini tertuju pada jiyeon. Memandang cemas, berharap jiyeon segera bangun dan menyapa mereka dengan senyum hangatnya, seperti yang sudah-sudah