Hari masih belum terlalu siang, namun saat ini terdengar suara gaduh sekali diluar. April yang dari tadi disibukkan dengan aktivitas mencuci piringnya ikut berhambur keluar.
Terlihat orang-orang berkumpul disudut ruangan, April pun menembus kerumunan tersebut dan mendapati dua orang lelaki yang sedang berkelahi. Sontak April langsung mencoba melerai kedua pemuda yang salah satunya adalah pacar April.
"Jaehyun! apaan sih ini?! udah jangan berantem" teriak April
belum sempat Jaehyun memindahkan badan wanita yang bertubuh kecil itu kebalik badannya, pria satu lagi yang dari tadi beradu jotos dengan Jaehyun itu sudah lebih dulu menghujam tinjuan pas diujung bibir April
Melihat April jatuh tersungkur, emosi Jaehyun makin tersulut dan menghajar lelaki itu dengan membabi buta. Mungkin lelaki mabuk tadi akan cacat seumur hidup jika tidak dipisahkan olah orang-orang.
"Bangsat! dasar tukang mabuk gak guna!" teriak Jaehyun sambil diseret pegawai restoran lainnya ke gudang.
----
"bego banget si, udah tau orang berantem bukannya disemangatin malah ikutan"
Jaehyun mengelap ujung bibir April yang masih ada bercak darahnya menggunakan kain yang sudah dibasahi air hangat.
"ikutan apaan anjir, kerjaan lu berantem mulu heran gue"
Tangan april bergerak cepat dan seketika lap yang tadinya ada ditangan Jaehyun kini ada ditangannya.
"aww"
Jaehyun meringis kesakitan ketika luka dijidatnya ditekan secara brutal oleh april menggunakan lap yang baru dirampasnya.
"kenapa?, tadi sok jagoan gebukin orang, giliran lukanya dibersihin malah teriak-teriak kesakitan" april tersenyum sarkas.
"ya! bersihin apaan? lu nyiksa iya"
"gak usah bawel ya, sini jidatnya deketin mau aku pakein salep" perintah april
april selesai mengoleskan salep dibeberapa bagian wajah Jaehyun. Harus diakui walaupun wajah jaehyun memar dan luka ketampanannya tidak berkurang sedikitpun.
"sayang" ucap jaehyun lembut
"hmm?"
"Kamu kan juga butuh diobatin"
"oh, iya nanti aku olesin sendiri salepnya"
"gak mau, sini aku aja yang olesin" pinta jaehyun manja
"oke" jawab april pasrah
"sayang tutup mata" kata jaehyun
"lah buat apa? kan yang luka bibirnya"
"udah nurut aja sama namja cingu susah amat Ya Lord"
April pun menutup mata. Tapi bukan sentuhan jari yang dirasakan diujung bibirnya, april hafal betul sentuhan ini. Bibir jaehyun mencium kilat ujung bibir April yang terluka. Kemudian menjalar menciumi bibir bawahnya dan beberapa saat kemudian lumatan lembut memenuhi bibirnya.
April tau apa yang akan terjadi setelah ini, dia hanya mengikuti permainan Jaehyun. Rasanya juga beberapa hari ini Jaehyun tidak menyentuhnya secara intens. Kesibukan dengan pekerjaan paruh waktu menyita waktu mereka berdua. Setidaknya kegiatan ini membuat mereka melupakan sejuta masalah yang menghampiri hidup mereka setiap harinya.
"jae ah, kamu gak capek?" april melepaskan tautan bibir mereka
"capek apaan? baru juga mau mulai" jaehyun kembali menangkap bibir april dengan ciuman yang lebih menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Homeless
Short Story--April-- aku mau hidup normal, punya rumah, anak, dan hidup dengan kamu selamanya --Jaehyun-- Aku cinta kamu, tapi maaf aku mungkin gak bisa kasih itu semua