Chapter 2

283 63 18
                                    


'kau park jiyeon? Park jiyeon yang itu? Yang sekolah di lila art?' aku mengangguk, yeoja ini sekarang sedang memegangi kedua lenganku erat

'wah daebak' matanya menatapku dengan semangat

'bagaimana kau bisa tau?' dia seketika melepaskan pegangannya

'ah kau tau, aku mendengar namamu dari seorang teman. Dia bilang gaun buatanmu cantik' dia tersenyum, tapi entah bagaimana rasanya itu hanya alasan

'oh itu dia' yeoja itu menunjuk ke arah pintu masuk membuatku ikut menoleh

'kenapa lama sekali?' yeoja itu menghampiri kedua namja yang datang bersamaan

'mian, tadi ada masalah pekerjaan' jawab kim myungsoo

'kau menunggu lama?' namja satunya lagi bertanya dan dijawab gelengan kepala oleh sooji

'bisakah kita mulai?' mereka bertiga menoleh padaku

'ah ne' yeoja bernama sooji itu mendekat diikuti dua namja di belakangnya

'Mulai dariku saja' aku mengangguk dan mulai melingkarkan alat ukurku pada tubuh yeoja di depanku ini

'Baiklah, aku sudah selesai' yeoja itu tersenyum

'berikutnya' aku menoleh pada dua namja yang sedang duduk di depanku

'ah ne' namja yang aku tidak tau namanya itu berdiri dan mwnghampiriku. Aku sedikit bingung, bukankah mempelai namja adalah myungsoo? Lalu untuk apa namja ini ikut diukur?

'mohon bantuannya ya' katanya ramah

'nama anda?' tanyaku padanya

'soohyun, kim soohyun' aku mengangguk lalu menuliskannya di bukuku

'maaf ya' kataku sebelum mulai melakukan pengukuran

'baiklah aku sudah selesai' namja itu lalu kembali duduk di kursinya

'maaf, tuan bisakah aku mulai denganmu?' kataku menyela kim myungsoo yang sedang mengobrol dengan sooji

'ah ne' dia berjalan ke arahku dengan seringaian

'myungsoo-ya, aku kembali ke kantor duluan ya ada telpon mendadak' namja soohyun itu mengangkat ponselnya

'mobilnya?' kim myungsoo mengernyitkan dahi

'ah oppa bisa pakai mobilku saja, aku bawa mobil' yeoja sooji itu menengahi

'baiklah kalau begitu' tak lama ponsel milik yeoja itu berdering

'mian, aku harus kembali ke rumah sakit' sooji nampak merasa tidak enak hati

'kau pergi bersamaku saja, myungsoo kan masih harus diukur' soohyun memberi ide

'apa tidak apa-apa?' kim myungsoo menoleh padaku sekilas lalu mengangguk pada sooji

'gwencanha, kemarikan kunci mobilmu' katanya dengan senyum lebar

'kalau begitu aku akan pergi duluan bersama soohyun oppa' sooji berpamitan lalu ikut keluar bersama nanmja yang satu lagi itu

'kau bisa mulai' suara kim myungsoo membuatku sedikit terkejut, aku masih memperhatikan pintu keluar saat dia mulai berbicara

'ah ne' jawabku lalu mulai mengukur panjang lengan dan bahunya

'jwisonghabnida' aku melingkarkan tanganku mengukur lingkar dadanya, posisi kami seperti orang berpelukan saat ini

'deg' tangan kim myungsoo yang tadi terentang sekarang melingkar di punggugku

'yaaah' aku mencoba menarik tubuhku tapi tak bisa

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang