10

12 17 1
                                    

Sejak pertemuan itu, Elio dan Rakka sering berkomunikasi.

Flashback

"Oh iyaa Elio, kamu dari mana? Kok kayanya abis kehujanan?" Tanya Rakka

"Kok kamu tau padahal bajuku kering?" Heran Elio

"Rambut kamu kusut, basah juga. Kamu keliatan menggigil. Gak mungkin kan kamu disini udah lama, secara makanan kamu belum lama datang." Jelas Rakka

Reflek Elio mengambil kaca di Tasnya. Memang tadi Elio hanya mengganti bajunya, tidak mempedulikan penampilan. Bahkan ia tidak tau seburuk apa penampilannya kali ini.  Dan tindakannya itu tidak terlewati dari pandangan Rakka. Saat Elio melihat pantulan wajahnya dicermin, semburat merah di pipi muncul. Itu membuat tawa Rakka tak bisa dibendung lagi.

"Hahahaha"

"Ish nyebelin!!!! Puas?!" Respon Elio saat tau Rakka menertawakannya.

"Eits galak amat bos" Kata Rakka melihat Elio dengan garang menyubit pinggang nya.

"Tau ah!"

"Haha saya bukan menertawakan penampilanmu, semburat merah dipipimu sangat memperlihatkan kamu sedang malu. Hahahaha" jelas Rakka masih dengan gelegar tawanya.

"Ya kamu kenapa baru kasih tau sekarang, Rakka. Ish nyebelin juga yaa" jawab Elio dengan memalingkan muka

"E-e-eh iyaaa jangan marah terus, lagian kamu gitu juga tetep cantik." Gombal Rakka

Daaann, semburat merah dipipi ini semakin semangat memperlihatkan warnanya. Elio sangat gugup!

"E-ehm aku mau pulang, udah malem Rak E-eh Ka" alibi Elio, yaaa Elio tidak mau Rakka tau bahwa ia benar-benar gugup saat ini. Memang Rakka sangat menyebalkan!

"Yaudah yuk." Ajak Rakka

"Lohh, kamu mau kemana?" Tanya Elio saat melihat Rakka juga ingin beranjak dari tempatnya.

"Nganterin kamu pulang. Udah malem, nanti kamu diganggu orang dijalan." Terang Rakka.

"Aish kamu kira aku anak kecil, Ka?" Tanya Elio

"Bukan gitu, tapi ini daerah rawan. Lagipula bukit bintang turun itu udah sepi banget jam segini, Elio" jelas Rakka

"Bentar, tapi rumah kamu dimana?" Tanya Elio

"Di kaki gunung dekat tikungan. Jadi bareng kan gapapa. Satu arah" kata Rakka

"Yaudah deh, tapi anterin sampai indoma*** aja Ka." Jawab Elio

"Oke gapapa."

Dan mereka beranjak ke parkiran dimana motor mereka berada.

"Hmm, Elio." Panggil Rakk

"Iya kenapa, Ka?" Tanya Elio

"Boleh saya minta nomermu?" Tanya Rakka

"Oohh boleh kok, siniin hpmu."
Lalu Elio mengetikkan sebuah nomer dan tak lupa ia memberikan nama Elio pada kontak tersebut.

"Udah, yuk." Ajak Elio sambil menyerahkan hp Rakka ke pemiliknya.

Flashback off

Ting!

Bunyi tanda notifikasi whatsapp masuk berbunyi. Elio langsung membuka dan melihat isi pesan tersebut.

Rakka

Lagi apa, Elio?     (19.32)

Lagi tiduran aja. Ada apa?     (19.35)

Maaf deh kalo saya ganggu🙏  (19.36)

Eh!! Ga gitu Ka. Aku kira ada apa gitu wkwk        (19.39)
Panggil Lio aja, Ka. Aku tau Elio terlalu kepanjangan😂      (19.39)

Oke lio      (19.41)

'ish nyebelin singkat jawabnya! Huh' kesal Elio.

Sebenarnya Elio sedang belajar, namun entahlah ia ingin sekali chat an terus dengan Rakka. Kalau Elio jawab jujur, pasti Rakka hanya akan me-Read chatnya. Elio sudah terlanjur kesal! Ia akan melanjutkan belajarnya daripada terus memikirkan lelaki yang baru saja memporakpolandakan hatinya.






























Part selanjutnya akan membahas Elio dan Rakka duluuuu~~

ELIO STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang