15

110 14 0
                                    

Malam Minggu, Soojin terpaksa harus mendekam diri di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam Minggu, Soojin terpaksa harus mendekam diri di kamar. Menyelesaikan tugas-tugasnya yang sempat tertinggal karena demam tifoid beberapa minggu lalu yang sempat menyerangnya. Soojin diberi waktu hingga UTS minggu depan untuk menuntaskan semuanya. Beruntung karena dia dapat tanggokkan dari Byungchan dan Jinhyuk yang berhasil merampok laptop dan harddisk Seungwo -yang kemudian berakhir ban motor Byungchan dan Ban mobil Jinhyuk dikempesin sama Seungwoo -tugasnya menjadi jauh lebih ringan.

Seharusnya Soojin bisa datang ke malam pemilihan ketua hima, tapi mau gimana lagi. Lebih baik ngerjain tugas di rumah.

Selagi berkutat dengan tugas kalkulusnya, ponsel Soojin berbunyi. Begitu melihat nama yang terpampang, Soojin segera menjawab teleponnya.

"Masih sibuk ngerjain tugas pasti."

Soojin memanyunkan bibirnya. "Harusnya aku minta bantuan kamu, Kak. Tanganku cuma dua, tugasnya kayak butuh sepuluh tangan."

Suara tawa geli terdengar geli. "Ya gimana, kalau aku bukan kandidat ketua, aku bakalan kabur terus bantuin kamu, Dek."

Iya ini suara Jonghyun. Saat ini Jonghyun berada di hall sewaan yang nggak jauh dari kampus. Sama seperti Teknik Kimia, Ilmu Komputer juga malam ini akan mengadakan acara pemilihan ketua hima dengan Jonghyun sebagai kandidatnya.

"Belum mulai?" Tanya Soojin.

"Belum. Masih nunggu alumni pada ngumpul dulu."

Kemudian keduanya hening sejenak. Bingung mau ngomong apalagi. Lalu suara Jonghyun kembali terdengar.

"Aku nervous masa." Ucap Jonghyun.

Alis Soojin terangkat. Soojin menaruh pulpennya, dan kini dia lebih tertarik mendengar cerita dari Jonghyun. "Kenapa, Kak?"

"Nggak tahu. Sainganku Eunbi ini vokal banget sih, pikirannya kritis, setiap acara yang dipegang dia selalu sukses, semua alumni suka dia. Gimana kalau seandainya aku kalah? Ya nggak apa-apa sih, biar nggak sibuk-sibuk amat."

Soojin mencebik, "Belum mulai aja udah ngerasa kalah. Gimana sih?"

"Hahahaha..." Jonghyun cuma ketawa.

"Semangat, Kak." Ucap Soojin dengan tulus. "Jangan menyerah sebelum bertanding. I know you'll be fine and do your best."

"Thanks."

Soojin tersenyum hanya dengan mendengar suara Jonghyun yang berterima kasih. Hatinya mulai menghangat. Semakin hari semakin meluap-luap. Entah sejak kapan tepatnya, Soojin nggak tahu.

Mungkin semenjak dia merasa sebuah kecupan hangat mendarat di kepala ketika dia -pura-pura -tidur dan Jonghyun yang melakukannya sebelum pulang ketika menjenguknya lagi pasca opname.

"Sepertinya mau mulai. Dek, besok pagi kutelepon kamu lagi, ya."

"Oh, iya, Kak. Good luck!"

[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang