Secangkir kopi

5 2 0
                                    

Malam ini, kau mengajakku kesebuah kafe berdua denganmu, duduk saling berhadapan, dengan menikmati alunan lagu dari band yang sedang mengisi kesunyian dr tempat ini.

Malam ini kita akan melakukan peran masing2, ya peran seperti biasa yg kita perankan. Kau sebagai si pencerita dan aku sebagai si pendengar. Tapi sebelum cerita itu di mulai seorang pelayan datang membrikan daftar menu dri kafe ini, dan dengan nekatnya aku memesan secangki kofein, yang awalnya kau melarangku krna kau tau aku tak bisa minun kofein krn akan menyebabkan jantungku berdetak cepat tak sesuai aturan, tapi dengan seulas senyum ku berikan pada mu untuk sebagai gambar larangan jika tak perlu mengganti pesananku dan kau mengikutinya.

Setelah pesanan minuman datang ceritamu pun dimulai dan peranku sebagai si pendengarpun di mulai. Seperti biasa ku pasang telingaku dengan baik guna untuk mendengarkan apa yg akan kau ceritakan malam ini, kuberikan tatapan serius sebagai bentuk antusiasku mendengar ceritamu, dan sesekali ku keluarkan senyumanku dan sesekali tertawa dan taklupa memberi komentar agar kau tau aku sebagai si pendengar ingin membrikanmu kenyamanan agar kau merasa di hargai pda saat kau bercerita.

Ceritamu ku nikmati dengan secangkir kofein, guna untuk menyakinkan perasaanku bahwa dentuman yg kurasakan dari dalam hati di akibatkan oleh kofein bukan dr ceritamu...

#thnks

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepenggal KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang