Chapter 3

243 59 21
                                    


'Halo selamat siang' aku menolehkan kepala ke arah pintu masuk dan mendapati kim myungsoo berdiri di sana sambil melambaikan tangannya

'oh tuan kim, apa anda datang untuk jas pengantin?' jihye datang menghampirinya membuatku mengabaikannya

'ah tidak, aku ingin menemui dia' aku tidak menoleh tapi aku merasa mereka berdua melihat kepadaku

'jadi bagaimana? Apa ada yang harus diubah?' aku bertanya pada yeoja di depanku yang sedang mencoba gaun pengantinnya

'aniya, ini cantik sekali' aku tersenyum mwndengar pujiannya

'ini bahkan menjadi lebih cantik karena kau yang mengenakannya hyeri-ssi' balasku ramah dengan senyum bisnisku membuat boram eonnie ikut tersenyum puas

'jadi kami akan membawakannya besok ke gedung pernikahanmu, kalau bisa datanglah dua jam sebelum acaranya dimulai untuk menasang ini' hyeri mengangguk

'ne, tapi akan ada yang membantuku kan?' dia mengerutkan kening khawatir

'tentu saja, aku akan ada di sana' aku mengelus lengannya menenangkan

'syukurlah, aku merasa lega' katanya mengelus dada

"jogi jiyeon-ah' jihye datang mendekat

'sepertinya tuan kim ingin bicara denganmu' katanya berbisik

'aish bilang saja aku sibuk' jawabku malas

'tapi dia memaksa' hyeri melirik ke belakangnya, kim myungsoo sedang bersidekap menatap kami tajam

'arasseo arasseo, bilang saja tunggu sebentar' jihye mengangguk kega lalu kembali menghampiri kim myungsoo

'apa semua sudah pas? Tidak berat?' aku kembali mwngalihkan pandangan pada hyeri di depanku

'ne, sudah cukup' dia mengangguk

'kalau begitu aku akan membantumu melepasnya' boram eonnie membantu menutup tirai ruang ganti

'sudah kau pergilah, aku yang akan melakukan ini' boram eonnie mendorongku keluar

'haaah' aku menghela nafas

'wae?' aku mendatangi kim myungsoo dengan malas

'galak sekali sih sama pelanggan' aku menarik nafas panjang lalu berdiri tegak

'ada yang bisa saya bantu tuan?' tanyaku dengan senyum paksa membuatnya terkekeh

'kau ini imut sekali sih' katanya menahan tawa

'jadi ada apa mencariku?' aku kembali menatapnya sebal

'tidak ada, iseng saja. Siapa tau kau merindukanku' katanya sambil menghendikkan bahu

'kalau begitu saya permisi' aku mwmbungkuk sekali lalu segera melenggang pergi tak mempedulikannya

******

'annyeong' aku menghela nafas panjang. Kupikir setelah dua hari tidak muncul dia sudah bosan dan kapok. Ternyata aku salah. Aku benar-benar tidak bisa membaca kim myungsoo.

'sedang apa?' tanyaku padanya yang duduk di sampingku

'kenapa pulang malam sekali?' tanyanya mengabaikan pertanyaanku

'bukan urusanmu' jawabku cuek kembali memandang ke depan

'kupikir kau merindukanku' katanya ikut menatap ke depan

'kupikir kau sudah mati' kim myungsoo membalikkan badannya menghadapku dengan cepat

'wae? Mencariku? Yeoksi...kau pasti benar masih menyukaiku' dia berdiri sambil berkacak pinggang

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang