SUARA 4
BOCAH SUMBU PENDEK
" Sebegitunya kau mengagungkan Cinta bocah sialan, padahal nyatanya Ia kecil dan egois"
-Viktor (Suicide Watch)
Tepat jam lima pagi kami semua sampai di markas Tim pencakar langit Timur. Terhitung sudah enam kasus beruntun yang kami tangani terus menerus. Tanpa banyak bicara, semua langsung bergegas membersihkan dan menyusun barang-barang yang ada di dalam mobil. Semuanya, kecuali Viktor.
"Suicide Watch divisi pencakar langit! Visi utama menurunkan tingkat kematian akibat bunuh diri dengan bertindak sebagai Merpati putih yang gagah berani! Misi! Berkerja sama antara markas Timur, Barat, Utara, dan Selatan sehingga tetap kokoh bagaikan baja!" Teriak Viktor kesal dengan nada sarkas.
"Sudahlah Vik, setidaknya dari enam kasus, lima kasus telah berhasil bukan?, lebih baik kau bantu Zoya mengangkat barang-barangmu dari bagasi" ucapku sambil mengangkat semua buku-buku laporan yang belum sempat aku selesaikan.
"Bukan begitu Rei! Maksudku, apa gunanya dibentuk empat markas kalau kasus di barat saja harus kita yang menangani! Merpati apanya! Baja apanya! Persetan semuanya! Sudah sebulan aku tidak bertemu gadis kecilku! Punggungku sakit! Kakiku apalagi!. Manajemen pusat memang tidak berguna!" Viktor terus berteriak penuh amarah sembari bergegas menuju bagasi belakang.
"Sudah biarkan saja, tidak ada gunanya kau berbicara dengannya" ucap Zoya yang lewat dibelakangku dengan membawa beberapa gulungan tali tambang.
"Ya, aku tahu Zoy" ucapku santai.
Suicide Watch divisi pencakar langit memang memiliki empat markas yaitu markas pencakar langit Timur, Barat, Selatan, dan Utara. Karena organisasi ini terhitung baru dan kasus bunuh diri sudah sangat terlalu banyak, mau tidak mau kami harus membantu satu sama lain. Sederhananya semua divisi terlihat sangat berantakan karena jumlah personil yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan akan kasus bunuh diri yang terus menerus terjadi.
"AKU INGIN TIDUR JANGAN GANGGU AKU!" teriak Viktor kepada asisten teknisnya.
Setengah jam setelahnya tiba-tiba telepon kantor berdering. Kemungkinannya hanya dua. Pengumuman dari pusat tentang kebijakan baru, atau kasus baru. Kami yang baru selesai membersihkan peralatan di mobil langsung memasang wajah pucat pasi. Untungnya disaat yang sama Viktor telah terlelap jadi Ia tidak bisa menghalangi semua orang untuk mengangkat teleponnya.
"Selamat pagi, dengan Zoya Pencakar langit markas timur disini" sapa Zoya lesu.
Aku yang tengah menyusun laporan menjadi tidak fokus dan hanya melihat Zoya dengan gelisah. Setelah telepon ditutup Zoya langsung bergegas memasukan kebutuhan P3Knya kembali ke mobil dan langsung mengarahkan asisten asistennya untuk bersiap.
" Hey zoy, tunggu dulu. Ada apa? Setidaknya beritahu aku dulu atau bangunkan Viktor baru bergegas"
"Kasus konyol" ucap Zoya kesal.
"Sepertinya kali ini aku hanya butuh bantuanmu Rei, dengan kondisi Viktor sekarang sepertinya Ia hanya akan mempersulit keadaan" ucap Zoya.
"Woi asisten bodoh cepat bergegas! Tidak dengar ada kasus?! Apa kalian tuli?!" Gertak Viktor tiba-tiba kepada anak buahnya yang tengah duduk santai di teras markas.
"Jangan bertindak bodoh. tanpa teknisi? Kau itu perempuan, kau mau menolong client dengan cara apa? Terbang dengan kotak p3kmu?" Ucap Viktor sinis pada Zoya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suicide Watch
Abenteuer"Apa gunanya kerja keras dan usaha jika yang mereka nilai hanya 'karena bakat saja'?!" teriak Dela yang pelan pelan berjalan mundur menuju pinggir atap gedung Star Tower. Dela hanya membelalakkan matanya, kini air matanya mulai keluar. Dia mele...