.
.
.
Typo is my style
.
.
.Derasnya hujan yang semakin menjadi-jadi tak membuat Taehyung berniat sekedar untuk menepikan Ducati yang sedang ia kendarai. Dinginnya air hujan di malam hari jelas menusuk hingga ke tulang Taehyung, namun ia masih merasakan panas menjalar hingga ke jantungnya.
Taehyung tak peduli pada speedometer yang sudah menunjuk pada kecepatan maksimal. Ia masih menarik gas di tangan kanannya hingga tak ada lagi celah yang bisa ditarik. Pikirannya kacau; dan mengendarai motor bak seorang pembalap MotoGP adalah cara Taehyung untuk melampiaskan segala amarah yang membara di benaknya.
Masih terputar dengan jelas di kepalanya video singkat yang Taehyung lihat siang tadi. Bagaimana awalnya Jungkook memeluk kekasihnya itu dan berakhir berciuman dengannya. Sooyoung sukses membuat Taehyung terjatuh pada luka terdalamnya.
Rasanya seperti mimpi buruk; Taehyung ingin terbangun cepat-cepat dari sana. Berharap bisa kembali pada keadaan seperti semula. Tapi, saat ia mendengar langsung dari Jungkook; semuanya terasa nyata. Pukulan menyakitkan benar-benar terasa di dada Taehyung lewat pernyataan Jungkook.
Ia kecewa. Ia begitu mempercayai Sooyoung, nyatanya ia terlalu naif. Sooyoung bukanlah seperti apa yang ia kira, kepercayaannya pada gadis itu lenyap begitu saja.
Taehyung berdecih dibalik helm fullface nya. Merutuki semua perkataan Sooyoung terutama alasannya menyembunyikan hubungan mereka berdua.
Omong kosong pada pengkhianat yang membeberkan rahasia Sooyoung seperti yang ia ceritakan waktu itu pada Taehyung, nyatanya gadis itu hanya ingin bebas berhubungan dengan lelaki mana saja yang ia mau.
Dan hal yang paling menyakitkan dari segalanya adalah kenapa harus Jungkook yang menjadi orang pendatang pada hubungannya dengan Sooyoung. Kenapa harus orang yang begitu Taehyung sayangi? Mereka berdua benar-benar menikam Taehyung tepat di jantungnya.
Jika saja itu adalah orang lain, maka Taehyung tak akan segan-segan untuk memberikan sebuah pukulan mentah ke wajahnya. Ia tak akan takut untuk mematahkan hidung pria itu dan membuatnya terbujur dibawah pukulan Taehyung hingga kehabisan darah sekarat.
Tapi ini,
Jeon Jungkook?
Yang benar saja!
Taehyung tak akan pernah bisa menyakiti Jungkook dengan kedua tangannya sendiri. Ia terlalu menyayangi Jungkook seperti ia menyayangi adik kandungnya.
Rasanya Taehyung ingin membalas dendam. Tapi bagaimana caranya agar ia membalas dendamnya tanpa menyakiti kedua orang itu?
Sial. Sungguh sial.
Taehyung merasa begitu muak dengan segalanya.
Dengan emosi yang semakin membuncah, Taehyung semakin menarik handgrip gas ditangannya. Memaksa handgrip gas itu agar terus tertarik padahal sudah mentok mencapai batas maksimal. Hingga tanpa sadar ia telah mematahkan gas ducati itu.
Saat sebuah cahaya mobil tiba-tiba muncul entah darimana di tengah gelapnya malam, Taehyung kelimpungan. Tak bisa menurunkan kecepatan motornya juga tak bisa langsung menarik rem begitu saja karena ia tahu dirinya akan terpental jika ia menarik rem secara mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Only We Know [VJoy] [Completed]
FanfictionI don't want to leave. I don't want to lose you. Even now we are getting far way. Even if I hold on to the second hand, it will be end. Kim Taehyung | Park Sooyoung Started : 2019 April 1st Finished : 2020 April 19th