Dipinggiran jalan ibu kota yg tengah lengang akan Hingar bingar dunia yg begitu sibuk dengan urusannya.
Ada sosok manis yg tengah menidurkan anaknya didepan toko yg sudah tutup. Sang anak ia balut dengan selimut tebal agar tidak kedinginan. Alunan lagu penghantar tidur dilantunkan dari suara merdunya.
Ia tersenyum ketika melihat anaknya menggeliat dengan senyuman terpatri dibibir mungilnya.
Sosok manis itu menahan air matanya yg akan jatuh dengan cepat. Hatinya masih terasa hancur ketika mengingat palu dipengadilan diketuk. Setelah itu kehidupannya hancur. Suami nya yg berkhianat dan semua harta dari kedua orang tuanya direbut.
Seungmin tidak menyangka jika suaminya, Minho tega-teganya berkhianat dengan sahabatnya sendiri.
Hubungan sang mantan suami sudah terjalin lama dengan kekasihnya Han jisung. Mereka telah merencanakan semuanya dengan sempurna.
Felix belum mengetahui kejadian ini. Pasalnya ia sedang berbulan madu dengan suaminya. Mereka baru saja menikah dan kesempatan itu diambil dengan sempurna oleh jisung dan Minho untuk menghancurkannya.
"Jeongin sayang, ibu tidak akan membiarkan orang lain menyakiti kita lagi. Maafkan ibu tidak bisa mempertahankan warisan dari kakek untukmu"
Seungmin terus menepuk-nepuk kaki sang anak membantunya untuk terlelap lebih lagi.
💔
Disebuah rumah mewah. Terlihat dua orang sedang menikmati kemenangan mereka dengan segelas anggur terselip disela jari masing-masing dengan tawa kemenangan yg menggema.
"Akhirnya, setelah penantian kita selama ini."
Jisung tersenyum manis kearah Minho membuat Minho menarik pria terkasihnya itu kedalam pelukannya.
"Iya sayang, setelah sekian lama kita menantikan semua ini akhirnya kita bisa menyingkirkan Seungmin dari kehidupan kita berdua"
"Sekarang hanya ada aku dan kamu"
Jisung memainkan jari telunjuknya mengikuti garis wajah Minho lalu tersenyum menggoda.
"Bagaimana kalau kita lanjutkan malam yg indah ini dikamar mu?"
Tanpa basa-basi Minho mengangkat tubuh kurung jisung membawanya kedalam kamar lalu menutup pintunya dengan kasar.
💔
Ketika seungmin hampir saja terlelap tiba-tiba saja Jeongin menangis sangat keras. Seungmin bangun dan langsung mengecek anaknya. Seungmin memegang dahi bayinya itu.
"Ya ampun jeongin, badannya dingin sekali. Aku harus bagaimana ini?"
Seungmin mengangkat Jeongin mempertebal kain yg melilit ditubuh anaknya. Menimang-nimang anaknya untuk menghentikan rengekan kecil yg keluar dari bibir mungilnya.
"Sayang jangan menangis, ibu harus bagaimana?"
Seungmin berjalan dengan gelisah menyusuri toko-toko yg sudah tutup. Ia berharap akan ada seseorang yg baik hati yg bisa menolong hidupnya.
Sudah menempuh jarak yg cukup jauh tapi Seungmin tetap saja tidak bisa menemukan pertolongan sedikitpun.
Seungmin terus berjalan sambil menenangkan buah hatinya itu yg terus terusan menangis membuat hatinya sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story
FanfictionMereka dipertemukan oleh tuhan berkat kisah menyakitkan dikehidupan mereka masing-masing. BxB