🍃🍃🍃Author POV :
Dorr....
Tembakan melesat cepat berasal dari peluru yang ditembakkan menuju arah sasaran. Tak berhenti sampai disana peluru terus melayang tak menentu arah, berakhir mendarat pada ujung papan sasaran dan itu hasil yang buruk.
Dorr...
Kembali peluru melayang dan kali ini meleset dari tempat target yang sudah di tentukan. Dapat dipastikan sang penembak sedang dalam keadaan tidak fokus untuk menentukan arah sasarannya.
Eve memejamkan mata, berusaha fokus pada satu titik sasaran peluru. Nihil semua usahanya berakhir sia-sia cukup mengecewakan. Padahal ini hal mudah. entah kenapa Secara tiba-tiba fokus nya teralihkan.
"Coffee... ?" Tawar seseorang entah sejak kapan menyodorkan secangkir kopi penuh, yang mengeluarkan asap mengepul dari Cangkir nya pada Eve .
Eve membalas nya dengan senyum kecil dan menerima secangkir kopi tersebut. "Thanks..." Balas nya sembari menyeruput kopi tersebut pelan. Mungkin dengan kopi ia dapat menenangkan pikiran nya ia membutuhkan asupan kafien.
Orang itu pun tersenyum samar dan mengaguk pelan, sembari mengambil tempat duduk.
"Ada apa? akhir-akhir ini aku memperhatian, kau tidak pernah fokus eve." Jelas kan apa yang terjadi?"
Eve semula Menikmati kopinya, terhenti sejenak. Ia meletakkan cangkir kopi itu perlahan di atas meja. lalu mengambil tempat duduk disamping teman yang sudah ia anggap sebagai kakak perempuan nya itu.
"Tidak terjadi apa-apa kau tidak perlu khawatir, ini hanya masalah kecil. Dan masalah pribadi hanya itu." jelas Eve kembali sambil memutar cangkir kopi yang hanya tinggal setengah di samping meja.
Kelly memegang tangan eve, secara otomatis pergerakan tangannya pun terhenti.
"Kau berbohong, aku tau itu Eve kau berusaha menutupi nya " Balasnya kecewa. ,"Benar aku tidak berhak mengurus masalah mu, apalagi ini hal yang cukup pribadi, tapi aku hanya khawatir kondisi mu. Hanya itu. Dan ingat satu hal! kau harus tetap fokus pada tugas mu jangan sampai masalah pribadi menjadi bumerang dan menghancurkan segala nya" .Kelly mengenal sosok Eve, pasti ia memiliki masalah yang cukup besar, sampai membuat nya cukup terpuruk. Eve yang sekarang seperti bukan diri yang biasa ia kenal. Dimana Eve yang dulu? kemana hilangnya seorang gadis yang biasa nya tegas dan berani? Ia lebih terlihat seperti seorang gadis yang suka menyendiri.
Eve balas menatap Kelly, ia merasa tidak nyaman atas sikap nya. Bahkan Kelly sempat mengingat kan hal penting bagi nya bukan nya marah malah sebaliknya. Memang saat ini ia mengalami masalah toh, bukan waktu yang tepat untuk membagi masalah nya pada orang lain apalagi temannya sendiri ia tidak ingin membebankan masalah ini pada Kelly, hanya itu.
Kelly kembali tersenyum kecil dan menepuk pundak eve, "Tak apa, tidak usah dipikirkan kapan pun kau siap menceritakannya, aku akan siap mendengar kan nya kapan pun."
Eve membalas nya dengan senyuman kecil. Kelly memang teman yang paling pengertian ia tidak pernah memaksakan kehendak nya. Bahkan sampai sekarang kelly masih belum mengetahui secara pasti tentang siapa dirinya dan masalah antara nya dan juga keluarga nya. Entah sampai kapan ia bisa menutupi semuanya yang pasti hanya waktu yang bisa menjawab.
"Eve...! Panggil seorang wanita yang berperawakan tinggi dan sedikit tomboy.
"Kau dipanggil tuan Sam...! balasnya singkat. Eve segera berdiri dari duduknya, "Baik terima kasih."Balasnya. Sebelum pergi ia kembali memalingkan wajahnya kearah kelly. Tidak lah baik jika pergi begitu saja tanpa persetujuan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Agent & The Demon Prince.
Romance~~~ Terkadang takdir sulit dipahami maupun di gambar kan secara akal dan logika . Disatu sisi kebaikan dan disisi lainnya saling bertolak belakang. Tak mengenal status maupun kasta . Apakah hal ini pantas disebut takdir atau kata lain cinta bermoda...