"Maaf, aku tak bermaksud membuatmu terkejut."
"Tak apa. Aku hanya ... terlalu banyak berpikir. Maksudku, suasana kantor di jam malam seperti ini, tidak biasanya aku lembur seperti ini. Ngomong-ngomong ... apa yang kau lakukan disini?" Aku menatapnya, penasaran. Maksudku, ini bahkan bukan kantornya. Apa yang Sasuke lakukan disini?
"Naruto memintaku mengambil beberapa berkas yang tertinggal. Dan juga barangku yang ada di tasnya." Aku bisa melihatnya menghela napas. Kurasa ia sejak tadi bersama Naruto.
"Kurasa ingatannya mulai memudar. Naruto terlalu sering meninggalkan barangnya di kantor." Aku tersenyum kikuk. "Ngomong-ngomong, aku harus melanjutkan kembali pekerjaanku ... " lanjutku, berniat pergi, tapi lalu dia menahanku.
"Dengan siapa kau pulang nanti?" tanyanya, menatapku.
"Aku bisa naik taksi."
"Mau pulang bersamaku?" Oh, tidak. Apa dia baru saja mengajakku pulang bersamanya?
"Mm ... denganmu? Tapi ..." Dan belum sempat aku menyelesaikan jawabanku, dia memotongnya dengan berkata, "kutunggu dibawah." Lalu pergi meninggalkanku tanpa mengizinkanku untuk menolak tawarannya.
Aku mendesah. Bergumam pelan. "Kenapa kau sangat kejam padaku, Sasuke-kun?"
Aku menghabiskan kopiku dengan sekali teguk sebelum kembali melanjutkan pekerjaanku yang ternyata memakan waktu tidak sebentar untuk seseorang menunggu. Aku terus-terusan melirik jam di tanganku. Mengetahui kalau dia menungguku, membuat fokusku berantakan. Aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat. Itulah kenapa sekarang jam tanganku menunjukkan waktu setengah dua belas malam. Ini sudah lewat satu jam dia menungguku. Apa dia masih menunggu?
Aku membereskan barang-barangku sebelum meninggalkan ruangan. Melangkah dengan gugup ke dalam lift menuju lobby. Kurasa mungkin dia ada disana? Mataku tak lepas dari layar monitor lift yang menunjukkan angka yang terus menurun. Rasa gugupku semakin besar ketika bunyi lift terdengar nyaring dan pintu terbuka disaat bersamaan.
Dan ... dia tidak ada disini. Tidak dimanapun. Aku bertanya pada satpam yang berjaga didepan, dan ia bilang bahwa dia sudah pergi sekitar tiga puluh menit yang lalu.
Aku menertawakan diriku sendiri. Gugup untuk sesuatu yang jelas-jelas tidak ada. Dia bahkan sudah pergi. Oh, tidak. apa aku merasa kecewa? Tapi hujan sudah mulai mereda. Jadi kurasa aku bisa memesan taksi dari sini.
Ketika aku mengulurkan tangan untuk membuka pintu taksi, seseorang menahannya. Dan itu dia. Dia tidak pergi. Dia ada tepat di hadapanku sekarang.
Dia bilang pada supir taksi bahwa aku tak jadi menaikinya dan taksi itu pergi meninggalkan kami sendiri.
"Kenapa kau memesan taksi? Aku sudah bilang padamu untuk pulang denganku," ucapnya. Raut wajahnya terlihat kesal menatapku.
Yaampun. Kenapa dia selalu datang dan pergi secara tiba-tiba? Keberadaannya seperti hantu bagiku.
.
.:0o0:.
.
#Don't forget to vote and comments! It's means a lot to me!#
.
#Thank you!#
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours
Фанфик-FIVE- Saat kupikir kau telah pergi... tapi ternyata pada akhirnya kau kembali dan menghancurkan pertahanan yang selama ini sudah susah payah kubuat. ✴️ Kau berbahaya. Sangat berbahaya. Aku harus menjauh darimu. Tapi sayangnya tubuh dan hatiku meno...