TRIVIA [BTSXJIN]

Trivia 2: Traitor

A BTSXJIN Fanfiction
By illeeegirl__

Rumah abu.

" Bodohnya anak ini. " jari-jari tangannya mengusap bingkai foto pemuda yang tersenyum manis. Senyumnya masih sama saat pertama kali mereka bertemu. Terlihat sangat tampan.

Kepalanya terdunduk bersama senyum pahit terukir di bibirnya, kemudian pemuda manis itu mengaitkan jemari keduanya untuk menyalurkan kekuatan yang ia punya agar pemuda di sampingnya tak ambruk di jalan.

Malam hari, di Dorm.

" Apa sudah selesai? " Jungkook membawa ramyunnya ke meja makan, diikuti Seokjin di belakangnya.

Menarik bangku dan duduk menyantap makan malamnya dengan tenang tanpa mau mengalihkan perhatiannya pada Seokjin. Kedua mata yang lebih tua tak henti memperhatikan cara pemuda di depannya makan.

" Dan kau tak membuatkanku ramyun? " Seokjin menjawab pertanyaan yang Jungkook lontarkan setelah ia keluar dari ruangan yang Jimin gunakan untuk siaran langsung.

Seokjin berjalan ke arah lemari es kemudian mengambil botol air putih dingin dari dalam, menuangkannya ke gelas membawanya ke meja makan. Ia meletakkan gelas tadi di depan Jungkook yang masih berkutat dengan ramyunnya.

Jungkook sesekali melirik ke arah Seokjin.

" Kau mau? " Seokjin mengangguk karena perutnya juga lapar sekarang. Sebelum ia masuk untuk ikut serta dalam siaran langsung Jimin di VLive, Seokjin dan Jungkook menikmati acara televisi. Jungkook yang menjanjikan Seokjin akan membuatkannya ramyun juga, ternyata tidak ada ramyun untuknya setelah keluar menemui yang lebih muda.

" Tak apa aku akan membuatnya sendiri. " Seokjin baru beranjak, tangannya ditahan oleh Jungkook hingga tubuh Seokjin terduduk kembali.

" Makan ini saja. Denganku. "

Romantis sekali Jungkook ini.

Acara suap-suapan menjadi tontonan Hoseok saat ia akan mengambil minum di dapur. Beberapa gelengan pasrah juga turut menyertai.

" Kalau mau suap-suapan jangan di sini. Mataku ternodai. " Hoseok berjalan melewati dua pemuda yang dimabuk asmara. Jungkook dan Seokjin resmi mengumumkan bahwa mereka pacaran sebulan lalu.

" Kalau begitu kau saja yang jangan kesini, dasar manusia yang dipenuhi iri dengki. " Seokjin berteriak cukup keras yang disambung kekehan diujungnya.

Jungkook kembali menyuapkan ramyun ke mulut Seokjin agar kekasihnya tak mencari ribut dengan Hoseok. Keduanya berniat kembali ke kamar masing-masing. Seokjin berjalan ke arah kamar, membuka pintu bersama tangan kanan yang menutup mulutnya yang tengah menguap.

Tangannya ditarik menuju kamar lain, bunyi kunci pintu sempat terdengar di telinga.

Lampu temaram menyambut Seokjin ketika ia ditarik ke dalam kamar ini, lukisan-lukisan tak jelas juga terpajang di dinding kamar.