Seorang wanita manis bertubuh mungil tampak berjalan mengendap-endap menuju dapur, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Dengan gerakan seolah ingin mengejutkan seseorang, ia mengangkat tangannya ke udara.
"Kau ketahuan lagi, sayang."
Suara berat pria yang berasal dari ruang memasak itu berhasil menebak kegiatan kekasihnya. Ia tersenyum simpul kemudian melanjutkan memotong sayuran, menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Ia sudah hafal betul kebiasaan kekasih manisnya itu.
Bagaimana bisa si pria tampan terkejut jika dia saja mendapati kekasih manisnya sudah berada di belakangnya melalui kaca kabinet dapur.
Jaebum menggelengkan kepala melihat tingkah menggemaskan kekasihnya.
Wanita yang hanya mengenakkan lingerie berukuran minim berwarna merah muda itu hanya mendengus kesal.
Niat hati ingin mengerjai kekasih tampannya itu, tapi untuk yang ke sekian kalinya selalu saja gagal.
Lagi pula, jika memang sudah tahu akan dikerjai, apa salahnya si tampan pura-pura terkejut saja? Kekasih tampannya terkadang tidak peka. Pikirnya.
"Harusnya kau kan terjekut. Ish, menyebalkan sekali."
"Aku sudah tahu kebiasaanmu, Princess."
Jaebum hanya menjawab seadanya. Ia masih sibuk berkutat dengan peralatan dapur.
Jinyoung yang bertubuh mungil namun berbadan sintal dan montok di bagian yang Jaebum sukai itu memeluk kekasih tampannya dari belakang, menyembulkan kepala cantiknya dari arah samping bahu lebar kekasihnya.
Jaebum meletakkan sejenak peralatan dapurnya dan mengelus lembut tangan lentik yang melingkar erat tubuh shirtlessnya nan atletis. Si tampan hanya mengenakkan boxer. Ia raih salah satu tangan itu untuk dikecup mesra punggung tangannya.
"Good morning, Bummie~"
"Morning, Princess. Kau bangun terlalu pagi. Aku baru saja akan menyiapkan sarapan."
Jaebum membalikkan tubuh tegapnya, merengkuh lembut pinggang sang wanita dan setelahnya tidak ada jarak di antara keduanya. Ia kecup lama kening wanita manis yang berada di hadapannya itu, kemudian turun ke hidung dan bagian paling disukai Jaebum.
Bibir indah milik kekasih manisnya. Itu adalah salah satu kesukaan seorang Im Jaebum.
Ia lumat pelan ranum kekasih mungilnya. Menggigit gemas bibir atas dan bergantian dengan bibir bawahnya. Ciuman pagi yang sangat hangat tanpa disertai oleh nafsu. Hal yang biasa mereka lalukan ketika mereka merasa saling merindu, meskipun baru saja beberapa jam yang lalu mereka melakukannya.
Jinyoung membalas tak kalah lembutnya, tangannya yang tadi berada di pinggang kekasih tampannya telah berpindah melingkar ke leher kokoh prianya. Ia berjinjit kala Jaebum semakin memperdalam ciumannya. Tangan Jinyoung sedari tadi tak henti-hentinya sibuk meremat sedikit kuat helaian rambut prianya. Menyalurkan rasa nikmat ciuman mereka. Saling bertukar dan mencecap saliva. Suara kecipak dari dua pasang bilah bibir itu mengisi ruang dapur apartment mereka. Tidak peduli pada kenyataan bahwa sang wanita belum membersihkan diri setelah malam panas yang mereka lalui semalam.
Jaebum tidak peduli. Toh, mereka berdua menikmatinya.
Hingga beberapa saat Jaebum melupakan salah satu hobinya tadi, memasak.
Biarkan saja sayuran dengan segala jajarannya menjadi saksi bisu pagi indah pasangan yang meskipun sudah memiliki waktu bersama yang terbilang lama, tapi masih saja selalu dimabuk cinta dan sibuk memadu kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICT (JJProject)
RandomCerita sederhana tentang kehidupan Park Jinyoung bersama kekasih tampannya, Im Jaebum. WARNING! Mature content. Bittersweet stories dengan alur cepat dan genre romance pada umumnya. Gender Switch. Slow update. Tidak banyak cast di dalam cerita ini. ...