9. Kala Malam

879 88 12
                                    

Jam berganti hari, hari berganti minggu dan minggu berganti bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam berganti hari, hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Para trainee dan Jin tidak lagi canggung. Tapi mereka belum terlalu nyaman di sekitarnya. Mungkin karena Jin masih orang baru bagi mereka. Baru di kehidupan mereka. Karena kadang-kadang, saat seseorang datang ke kehidupanmu dengan tiba-tiba, hati dan fikiranmu perlu waktu untuk mengenalnya lebih dalam.

Untuk Yoongi, Namjoon dan Hoseok, mereka memulai masa trainee hampir di waktu bersamaan, hanya mereka bertiga. Bertahun-tahun, hanya mereka bertiga. Kemudian Taehyung dan Jungkook datang. Mereka juga butuh waktu untuk terbiasa dengan Taehyung dan Jungkook. Kasusnya sama dengan Jin, mereka butuh waktu. mereka semua membutuhkannya. Jin juga butuh waktu untuk menyesuaikan dirinya terhadap teman-temannya. Untuk membiasakan diri sebagai yang tertua. Membiasakan diri menjadi sandaran untuk teman-temannya yang merasa lelah.

...

Hari sudah tengah malam, seperti biasanya, Jin menjadi trainee terakhir yang masih berada di ruang praktek untuk berlatih. Jin merasa sangat kesulitan dibanding dengan trainee lainya. Dia sangat kesulitan baik dalam bernyanyi maupun menari. Jelas saja, teknik vokalnya tidak cocok untuk penyanyi. Teknik vokalnya hanya cocok untuk musikal. Pelatih selalu memintanya mengganti teknik menyanyinya, tapi apa yang bisa dia perbuat? Setiap hari dia berlatih kedua teknik itu. Baik teknik penyanyi biasa ataupun teknik musikal, otaknya terasa hampir mendidih.

Mungkin itu hanya alasannya. Alasannya untuk tidak mencoba lebih keras. Jin mendudukan dirinya di lantai ruang larihan, menatap lekat pantulanya dari cermin di depannya. Dia membiarkan pikiranya berkelana entah kemana. Malam membuatnya menjadi dirinya sendiri apalagi saat dirinya sendirian. Seperti saat ini, dia sendirian-sepertinya. Keringat bertetesan di dagunya, dia mengusapnya. Dia menatap tajam refleksi wajahnya sendiri. Dia harus bisa meningkatkan kemampuanya agar tidak menyusahkan siapapun.

Setelah beberapa menit melamun, dia berdiri, berkemas untuk pulang. Untuk bertemu teman-temannya. Untuk beristirahat sebelum memulai kembali aktifitasnya besok. Dia menepuk celananya dari debu yang tak nampak. Berjalan menuju tempat dia menaruh tas ranselnya di ujung rungan. Jin meraih sebotol air mineral di samping ranselnya lalu meminumnya untuk menghilangkan dahaga.

Tenggorokanya terasa lega dan tidak lagi kering. Tenggorokanya selalu terasa kering setiap selesai latihan vokal. Jin menutup tasnya lalu berjalan lurus ke pintu keluar ruang latihan dengan sebotol air mineral di tangannya. Sebelum keluar ruang latihan, dia memastikan lampu sudah dia matikan semua. Jin berdiri di ambang pintu dan mengamati ruang latihan sekali lagi, memastikan tidak ada barangnya yang tertinggal.

Karena ruang latihan yang dia gunakan berada di ujung bangunan( ada 2 ruang latihan lainnya di sana ) dia berjalan pelan-pelan. Dia berhenti di depan salah satu ruang latihan. Penasaran kenapa lampunya masih menyala. Cahaya lampunya menerobos celah pintu dan angin-angin dan membuat suasana di luar ruang latihan sedikit remang-remang. Mungkin masih ada orang di dalamnya.

"Haruskah aku masuk?" Jin bertanya pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa saat berdebat  dengan pikiranya, haruskah dia masuk ke ruang latihan atau tidak, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke ruang latihan di depannya. Jika tidak ada orang di ruang latihan itu dan orang terakhirnya keluar dari gedung tanpa mematikan lampunya, atasan mereka di agensi pasti akan marah dan semua trainee akan disalahkan dan dimarahi.

✔️Cinta dan Penghargaan [Love And Appreciate by RosellyJin]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang