||awal hingga akhir||

3 1 0
                                    

Agustus, bulan yang dimana banyak orang beramai-beramai mengikuti ataupun mengadakan lomba-lomba zaman dulu. Yang pastinya sangat menyenangkan dan memorable. Seperti yang terjadi di SMAN 21 SURABAYA. Dimana satu pekan full diadakan berbagai macam lomba

Di hari pertama, terdapat ritual yang biasanya diadakan pada saat hari pertama lomba-lomba, yaitu Opening yang dipandu oleh Casual Slekoor, supporter SMAN 21. Di situ kami semua bersorak-sorak menyanyikan chain. Setelah opening selesai, barulah lomba-lomba diadakan

Lomba di hari pertama yang diadakan adalah Debat dan Kembang Kempis. Di kedua lomba ini, kelasku belum bisa mendapatkan juara. Meskipun begitu, itu tak masalah kami karena menang bukan tujuan utama kami, tujuan utama kami adalah menghindari denda yang merepotkan kami.

Hari kedua kami ditemani dengan lomba Corat Coret Syantik dan Kriuk Kriuk Manja. Di Corat Coret Syantik ini aku ikut berpartisipasi dengan 4 makhluk lainnya. Lomba ini adalah lomba kemerdekaan pertama yang aku ikuti karena sebelumnya aku tidak pernah mengikuti hal-hal seperti ini. Corat Coret Syantik kami bisa bertahan hanya sampai semi-final. Sedangkan Kriuk Kriuk Manja, kelasku mendapat juara kedua.

Hari selanjutnya, giliran Coin Hunter yang menemani hari kami. Di lomba ini kami kalah di babak pertama. Ya walau kelasku kalah itu bukan masalah bagi kami karena tujuan utama mengikuti lomba-lomba ini adalah MENGHINDARI DENDA. Di hari ini juga teman-temanku sibuk untuk mempersiapkan kebersihan kelas, dimana kelas harus dalam keadaan indah, bersih, dan asri. Jadi kami sibuk mencari bahan-bahan untuk memerindah kelas agar mendapat juara.

***

Hari terakhir pekan kemerdekaan, SMAN 21 dipenuhi dengan warna-warna yang cerah. Ya, seluruh murid SMAN 21 memakai outfit yang bertemakan colourfull dan mengandung unsur 80’s.

Acara dimulai dengan jalan sehat yang membuat para murid kelaparan, haus, dan capek yang melanda. Tetapi setelah kami semua didatangi oleh hal-hal itu, seketika hilang semua saat melihat bazar yang bertempat di area lapangan.

Bazar yang diadakan untuk seluruh kelas menjual makanan, minuman, ataupun cemilan.

Lapangan yang awalnya gersang tidak ada apa-apa menjadi tempat yang penuh dengan stand-stand makanan, minuman, atau jajan. Mulai dari yang biasa hingga yang kekinian. Selain itu, ada juga panggung untuk Got Talent, dimana perwakilan kelas menampilkan bakat mereka.

Tidak hanya panggung dan juga bazar, tetapi juga ada banyak anak yang ber-swa foto. Di sana aku dan teman-teman sekelas sibuk berfoto ria.

Itu semua memang terlihat menyenangkan, tetapi di sisi lain, aku juga disibukkan untuk persiapan upacara kemerdekaan. Setelah acara di sekolah aku harus latihan untuk upacara. Setiap hari aku lakukan dan itu membuatku lelah dan tidak ada waktu untuk istirahat. Meskipun begitu itu merupakan kewajiban dan memang harus dilakukan.

TAMAT●●

Beginilah seventeenku yang kurayakan di twenty one.

note:
🌟
🚫comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

seventeen in twenty oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang